LUCKY | K.TH

二十六

TAEHYUNG

"Bagaimana dengan liburanmu hyung?" Jungkook merangkul pundak ku di saat aku sedang memakan sereal pagi ini.

Mengingat kejadian sewaktu di Jeju, aku menghela nafas. "Buruk."

Jungkook melihat ke arah ku dengan wajah sedih. "Berarti tidak ada oleh-oleh untuk kami?"

Anak ini, rasanya ingin aku buang ke kutub utara. Aku menatap ke arahnya dengan tatapan bosan. "Yang hanya ada di otakmu itu hanya ada oleh-oleh ya? Kamu tidak pernah memikirkan hyung mu."

Jungkook tersenyum miring dan ekspresinya kembali berubah menjadi sedikit simpati. "Aku hanya bercanda hyung. Sekarang ceritakan liburan mu yang buruk itu."

Aku menghela nafasku  dan mulai mengingat kejadian kemarin kembali.

"Aku bertemu Min Gi." Gumam ku.

Jungkook yang sedang menuang susu ke dalam mangkuk serealnya pun sedikit menumpahkan susunya dan ia melihat ke arah ku dengan mata yang membulat sempurna. "Benarkah?!"

Aku hanya mengangguk pelan dan ia kembali membuka mulutnya. "Jadi, bagaimana kabarnya?"

Aku menutup mataku lalu kembali menatap wajah Jungkook yang penuh antisipasi. "Ia sudah memiliki pacar dan ia berubah."

Jungkook mengambil sesuap sereal lalu menelannya dengan kasar. "Perubahan yang baik atau buruk?"

"Aku pikir itu buruk." Ucap ku sembari kembali memasukkan sesendok penuh sereal ke dalam mulut ku.

"Jadi, apa hyung menyerah begitu saja?" Jungkook kembali bertanya dan membuatku terdiam beberapa saat. Apakah dia tahu aku dan Jimin bicarakan waktu itu.

Menatapnya kembali dengan dahi yang menekuk. "Apa maksudmu dengan menyerah?"

Kembali menatap mata ku, namun kali ini jauh lebih tajam. "Jangan berpura-pura hyung. Aku jelas tahu kamu masih menyukai Min Gi."

Aku tertegun beberapa saat lalu mengalihkan perhatian ku kepada sereal ku. "Jangan sok tahu."

Jungkook tertawa renyah. "Aku jelas-jelas tahu hyung menemui Min Ha untuk mencari Min Gi."

Aku berdesis pelan, dasar Min Ha tidak bisa diam-diam saja.

Menghela nafas ku lagi, aku pun memutuskan mengatakan yang sebenarnya. "Karena kamu sudah tahu akan ku beritahu yang sebenarnya. Ya, belakangan ini aku sadar aku menyukai dia. Tapi, begitu aku bertemu dengannya di Jeju kemarin rasanya ali semakin ragu untuk memperjuangkan dia."

Selesai mengucapkan itu, aku menoleh ke arah Jungkook dan mencoba melihat reaksinya. Jungkook hanya terdiam sejenak, lalu setelah mengambil sesuap sereal ia kembali melihat ke arah ku. "Kalau hyung tidak menyerah itu artinya kamu merebutnya dari pacar orang lain kan? Tapi pikirkan lah siapa yang menurut mu lebih pantas untuk dia, jika kamu memang berpikir kamu lebih pantas itu bukan merampas artinya, melainkan memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi milik mu."

Kini kami saling bertatapan hingga sebuah pertanyaan muncul di kepala ku. "Kamu benar-benar tidak suka Min Gi lagi?"

Memutuskan tatapannya, ia pun melanjutkan sesi makannya. Setelah menelan habis suapannya itu ia menjawab ku.