三十六

689 62 0
                                    

Mulai dari chapter ini author akan menggunakan POV dari Min Gi :)

◇◇◇

MIN GI

"Ah, aku kenyang sekali." Ucap ku saat kami kembali ke mobil Taehyung setelah selesai menikmati waktu kami di dalam restaurant. Restaurant itu sungguh sangat indah, Taehyung pasti berusaha cukup keras untuk menemukan tempat seperti itu karena restaurant ini cukup jauh dari Hongdae.

"Syukurlah kamu kenyang. Jika tidak, uang ku akan habis untuk membelikan mu makanan lagi." Ujar Taehyung sambil mulai menjalankan mobilnya.

Aku pun menatapnya sambil memukul bahunya. "Kamu pikir aku itu Jin yang sangat suka makan?"

"Hei, kamu tidak boleh memukul pengemudi!" Ucap Taehyung sambil sekilas menatap ke arah ku.

Aku pun mendengus dan mengalihkan perhatian ku ke arah jalanan. "Terserah kamu saja."

Setelah beberapa saat kami terdiam, Taehyung mulai menyalakan radionya dan sebuah lagu klasik terputar oleh radio tersebut. Perlahan mata ku mulai menutup karena lagu klasik tersebut membuat ku cukup mengantuk. Aku pun membiarkan kegelapan mengelabuiku.

◇◇◇

"Min Gi, bangun lah." Aku merasakan ada seseorang yang menekan-nekan pipi ku pelan. Aku mengerang lalu menepis jari tersebut dan kembali tertidur.

"Min Gi, jika kamu tidak bangun kamu akan menikah dengan Won Soo."

Mendengar itu, aku sontak membuka kedua mata ku dan segera melebarkan kedua mata ku. "Aku tidak mau!"

Taehyung pun mulai tertawa cukup kencang dan membuat ku merasa kesal. Aku baru sadar bahwa Won Soo sudah meninggal dan tentu saja aku tidak bisa menikah dengannya.

Menatapnya tajam, aku pun melayangkan satu tinjuan ke arah bahunya. "Menyebalkan sekali!"

Taehyung mulai menyentuh bahu yang ku tinju tadi dan mulai mengerang-ngerang. "Aw! Aku terluka Min Gi!"

Aku memutar kedua bola mataku dan kembali memukulnya. "Tidak usah berlebihan Taehyung, aku bahkan tidak bisa membunuh semut dengan pukulan ku yang seperti itu."

Taehyung mulai tersenyum kecil dan mendekatkan wajahnya ke wajah ku. "Jadi, bagaimana tidurmu? Apa cukup nyenyak?"

Butuh beberapa saat sebelum aku bisa memproses kata-kata yang ia ucapkan. Jarak kami yang tidak seberapa jauh ini membuat ku gugup dan jantung ku akan meledak.

Mengalihkan perhatian ku, aku pun mengangguk pelan seraya membalasnya. "I-iya, sebelum kamu membangunkan ku."

Taehyung mengusap pelan pipi ku dan aku kembali menatap ke arah matanya, ia semakin mendekatkan wajahnya hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya di wajahku. Dahi nya mulai menyentuh dahi ku dan hidung kami mulai sedikit bersentuhan. Aku melihat ke arah bibir Taehyung yang semakin perlahan semakin mendekat dengan bibirku. Aku dapat merasakan detak jantung ku yang kali ini berdebar dengan tidak karuan. Masih berfokus kepada bibirnya, kini jarak kami mungkin hanya berkisar 3 cm saja untuk dapat saling bersentuhan. Aku pun mulai menutup mata ku dan bersiap menerima apa pun yang akan terjadi.

"Kamu sudah berada di depan apartment mu." Ucap Taehyung lirih membuat ku langsung membuka kedua mata ku dengan lebar dan ku lihat Taehyung yang sudah berada di posisi awalnya sedang tertawa terbahak-bahak. Aku mulai merasa malu karena aku pikir dia akan—ya kalian tahu pasti apa yang aku maksud bukan?

LUCKY | K.THTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang