二十八

654 70 0
                                    

TAEHYUNG

"Di-dimana pasien Park Min Gi berada?" Tanya ku terengah-engah.

Aku berlari dari tempat latihan ku menuju halte terdekat ketika aku mendengar kabar bahwa Min Gi mengalami kecelakaan. Untungnya bus terakhir malam itu masih ada, sesampai di depan halte rumah sakit aku kembali berlari menuju resepsionis. Beberapa orang melihat ke arah ku entah karena aku terlihat seperti orang gila atau mereka mengenaliku. Aku tidak menggunakan masker tapi aku menggunakan topi yang aku gunakan dari saat aku berlatih tadi.

"Apa anda keluarga Min Gi?" Tanya wanita resepsionis tersebut yang membuatku cukup kesal, dia membuang waktu ku!

"A-ani, ah maksudku i-iya! Iya! Aku oppa-nya!"

Resepsionis itu melihat ke arah ku dengan tatapan bingung lalu kembali melihat ke layar komputernya.

"Baiklah, dia berada di kamar no 512 lantai 3."

Aku mengucapkan terima kasih lalu kembali berlari menuju kamar Min Gi. Beberapa kali aku kehilangan arah hingga akhirnya seorang perawat di sana membantu ku menuju kamar Min Gi. Rumah sakit ini sungguh terlalu luas.

Ketika aku masuk ke dalam kamar Min Gi, aku sangat terkejut melihat Min Gi terbaring tidak sadarkan diri dengan sebuah gips di kaki kirinya. Aku berjalan mendekati ranjang Min Gi dan duduk di sebuah kursi di samping ranjangnya.

Aku melihat ke arah wajahnya dan terlihat di tepi kanan dahinya terdapat sebuah memar yang cukup besar. Aku meraih tangannya dan mulai menggegam erat tangannya, ku kecup pelan buku-buku jarinya hingga akhirnya sebuah dehaman muncul dari belakang tubuhku. Aku berdiri dan segera membalikkan badan ku ke arah orang yang berdeham kepada ku.

"Oh, dokter. Jadi bagaimana kabar Min Gi?"

"Anda Tuan Taehyung bukan?" Dokter wanita itu melihat ke arah sebuah berkas lalu kembali melihat ke arah ku. Aku pun mengganguk pelan.

"Anda tidak terlihat asing."

Mendengar itu aku terkejut, bisa gawat jika dia mengetahui identitas ku yang sebenarnya!

"Baiklah, kita kembali ke Min Gi. Apa anda keluarganya?" Ucapannya membuat ku lega seketika. Hampir saja aku ketahuan!

Kembali fokus, aku mengangguk. "Aku oppa-nya."

"Baiklah. Jadi, seperti yang sudah anda dengar ia bersama temannya mengalami kecelakaan pada saat perjalanan menuju daerah Gangnam. Jika dilihat dari CCTV, mobil yang dikendarai oleh temannya pada saat itu berjalan menabrak sebuah pohon dan untungnya mobil yang dikendarai tidak melaju dengan terlalu kencang. Untuk sekarang kondisi yang baru terlihat adalah kaki kanannya cidera dan memar di bagian dahi kanannya karena terbentur kaca mobil cukup keras. Setelah melakukan MRI kondisi kepalanya baik-baik saja, tapi untuk berjaga-jaga, saat ia sadar dan mengalami hal-hal seperti sakit kepala dan mual-mual anda harus membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut."

"Baiklah, aku mengerti dokter. Terima kasih untuk pemeriksaannya." Ucap ku lalu tersenyum kecil.

Dokter tersebut membalas tersenyum. "Sama-sama. Kamu juga harus mengurus administrasi pasien segera. Jika tidak, besok pagi dengan terpaksa kami harus mengeluarkan pasien dari rumah sakit."

LUCKY | K.THTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang