三十九

596 60 0
                                    

MIN GI

Setelah Taehyung pulang, aku langsung disibukkan mencuci piring dan mulai bersiap-siap menuju kantor. Walaupun aku pemilik perusahaan tersebut, aku tidak ingin terlalu santai dan datang tidak tepat waktu. Jadi pemimpin harus menjadi contoh bukan?

Aku mulai berjalan menuju mobilku, hingga aku mendengar suara handphone ku berbunyi. Aku terdiam sebentar dan melihat nama orang yang menelpon ku.

'IL'

Il masih tetap menjadi intel ku untuk hal-hal mengenai perusahaan maka tak heran ia masih tetap menghubungi ku. Tapi sudah cukup lama dia tidak menghubungi ku, pasti ada sesuatu yang penting. Aku pun langsung menjawab panggilan tersebut.

"Ada apa Il?" Tanya ku seraya kembali berjalan menuju mobilku.

"Nona, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan."

"Katakan saja."

"Tuan Jae Yeong ingin bertemu dengan anda."

Aku kembali terhenti mendengar perkataan Il. Untuk apa pria iblis itu ingin bertemu dengan ku? Masalah kami sudah selesai dan sudah sangat jelas aku tidak ingin berhubungan dengan orang tersebut. Apakah dia masih tidak paham dengan tujuan ku memasukinya ke balik jeruji besi?

"Nona?" Il menyadarkan ku dari pikiran ku.

"Oh, iya. Apa?"

"Jadi apa nona bisa bertemu dengannya siang ini?"

Mendengus pelan aku pun kembali menjawabnya. "Aku tidak bilang aku ingin menemuinya."

"Tapi, Tuan Jae Yeong bilang ini sangat penting dia tidak menerima penolakan."

Aku tertawa kecil dan mulai memasuki mobil ku. "Dia pikir dia siapa hingga bisa menyuruh-nyuruh ku seperti itu?"

"Dia bilang ada suatu rahasia yang ingin sekali dia beritahu. Dia mau membuka semuanya."

Aku yang sedang menyalakan mesin mobilku harus kembali terlarut dalam pikiran ku sejenak. Haruskah aku pergi menemuinya? Apakah benar-benar penting? Apakah kali ini dia tidak akan menyia-nyiakan waktu ku lagi?

Menghela nafas aku pun memberitahu keputusan ku. "Baiklah, aku akan datang jam 1 siang."

"Baik, akan ku beritahu kepada Tuan Jae Yeong."

"Ngomong-ngomong dimana kamu sekarang?" Ucap ku sembari membawa mobil ku keluar dari arena parkir.

"Ah, aku sudah berada di penjara sekarang bersama Tuan Jae Yeong."

Mendengar itu, dahi ku mengernyit. "Bagaimana bisa kamu berada di sana?"

"Polisi menghubungi ku karena Tuan Jae Yeong terus-terusan meminta mereka menghubungi nona, tapi karena nona menulis nomor ku sebagai nomor nona maka aku yang dihubungi."

"Oh ya, aku tahu. Baiklah, terima kasih untuk infonya."

"Baik, Nona"

LUCKY | K.THTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang