MIN GI
Suasana di ruangan kini semakin tegang. Jika aku dan Taehyung berada dalam kartun, ini adalah saat dimana muka ku memerah dan mengebulkan asap dari kedua kuping dan juga hidung ku.
"A-apa yang kamu lakukan di sini?" Taehyung berjalan mendekat dan menjatuhkan barang-barang yang ia pegang tadi.
"Kenapa kamu memukulku?!" Tanya ku kembali tanpa menghiraukan pertanyaannya.
"Aku pikir kamu hantu karena kamu memakai dress putih dan berambut panjang seperti ini! Kemarin malam aku baru menonton sadako karena itu aku pikir kamu sadako. Maafkan aku Min Gi!"
Aku membuang nafas ku kasar dan mengalihkan perhatian ku dari wajahnya. "Kamu tahu bukan sadako tidak berambut coklat dan memakai dress selutut?"
"Ah, i-iya. Aku tidak sadar Min Gi, aku terlalu takut! Maafkan aku Min Gi." Balas Taehyung memelas. Ia berjalan mendekat dan melingkarkan tangannya di balik punggungku lalu mengusapnya pelan.
Aku terdiam membatu dan perlahan aku mulai nyaman merasakan usapan telapak tangan Taehyung yang perlahan menghilangkan rasa sakit di punggung ku.
"Pasti sakit sekali ya, mian." Bisik Taehyung tepat di samping telinga ku hingga membuat bulu kuduk ku berdiri seketika.
"Kamu harus membayar ini semua Kim Taehyung."
Taehyung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah ku dengan sebuah senyuman miring. "Baiklah, apa yang kamu ingin kan nona?"
Aku berpikir beberapa saat dan langsung mengingat tujuan awal ku datang kemari. "Bersiap-siap lah dan ganti pakaian mu dengan pakaian yang formal."
"Tetapi, aku harus menemui Sejin hyung terlebih dahulu." Taehyung menatap ku ragu sambil mulai mengusap tengkuk lehernya.
Ah, itu pasti yang member lain katakan kepadanya agar ia bisa kembali ke dorm. Sebaiknya aku melanjutkan kebohongan dari member-member lain. "Tadi aku sudah minta izin kepada Sejin saat ingin bertemu dengan mu, ia bilang tidak apa-apa, kita boleh pergi."
Taehyung mengangkat salah satu alisnya masih terlihat ragu. "Benarkah?"
Aku pun mengangguk antusias. "Tentu saja! Untuk apa aku berbohong kepada mu?"
Taehyung pun pada akhirnya terlihat yakin. "Baiklah, tapi apa kamu yakin aku hanya perlu memakai pakaian formal untuk melunasi hutang ku?"
Aku tertawa kecil. Dia pikir aku sebodoh itu? "Tentu saja tidak, pelunasan mu yang sebenarnya akan dibayar nanti."
"Begitu kah? Kalau begitu aku akan bersiap-siap dahulu, kamu bisa cuci muka mu di kamar mandi di dekat dapur, kamu bau bawang." Taehyung tertawa kecil begitu ia mengucapkan kalimat terakhir tersebut.
Aku hanya dapat mendengus dan menatapnya intens. Melihat reaksi ku, tawa Taehyung pun perlahan mereda.
"Maaf Min Gi, akan aku ambilkan handuk dan jika kamu ingin kamu bisa menggunakan peralatan make up yang kami punya."
"Kalian punya peralatan make up?" Tanya ku sambil menaikkan salah satu alis ku.
Taehyung mengusap tengkuk lehernya. "Ah, itu milik staff make up kami. Mereka meninggalkan peralatan make up nya disini agar besok pagi kami dapat langsung menggunakan make up disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY | K.TH
FanficAwalnya, aku tidak tahu bahwa keberuntungan ada di dalam kamus hidup ku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan mu. _______________________________________________________________________ Min Gi seorang wanita keturunan pembisnis sukses memiliki hidup y...