Kendall masih saja terus terdiam di tempatnya, masih merasa tidak percaya kalau dia akan kembali bertemu dengan pria yang sama seperti kemarin malam. Yang mana merupakan klien barunya. Tapi pria yang ada di hadapannya saat ini, Harry, bersikap seolah dia tidak pernah bertemu dengannya.
"Ehemm...excuse me?" Mendengar suara itu, membuat Kendall kembali tersadar ke dunia nyata.
"Oh, hmm...hello Mr. Styles, I'm Kendall, nice to meet you too." Ucap Kendall dengan sedikit gugup, seraya membalas uluran tangannya dan mulai menjabatnya singkat.
"Ohya, please don't call me Mr. Styles. Just call me Harry." Ucapnya, yang mana hal itu membuat Kendall menatapnya dengan sedikit mengernyitkan dahi. Tapi dengan cepat dia menghilangkan ekspresinya itu.
"Baiklah, take a sit, please." Ucap Harry lagi, dan dengan begitu pun Kendall mulai mendudukkan dirinya pada bangku yang berada di hadapan Harry.
Dan setelah itu Harry pun mulai memanggil pelayan untuk membawakan makanan untuknya dan juga Kendall. Setelah makanan itu ditaruh dengan cukup rapih di hadapan mereka, Harry tampak sedikit melirik Julie yang masih berdiri di belakang Kendall.
"Maaf, tapi apakah kau bisa tinggalkan kami berdua di sini?" Ucap Harry seraya menatap dengan cukup tajam ke arah Julie, yang mana langsung membuat dia menundukkan kepalanya itu.
Kendall yang mendengar hal itu pun tampak mulai membuka sedikit mulutnya untuk menanggapi ucapan Harry tadi, tapi dia mengurungkan niatnya itu dan kembali menutup mulutnya. Menoleh ke arah Julie, dia pun menatapnya dengan sedikit bersalah.
"Maaf Julie." Ucap Kendall, dan Julie pun mulai memberikan beberapa dokumen yang berada di tangannya kepada Kendall.
"Tidak apa-apa. Kalau begitu saya permisi." Balasnya, yang kemudian mulai melangkah pergi.
Meletakkan beberapa dokumen yang ada di tangannya ke bangku kosong yang berada di sebelahnya, setelah itu Kendall kembali menatap pria yang ada di hadapannya dengan tatapan sedikit jengkel. Menghela nafasnya, Kendall berusaha untuk sedikit menenangkan dirinya.
"Jadi Mr..." ucapannya seketika terhenti ketika dia melihat Harry yang menatapnya dengan cukup tajam saat ini karena ucapannya yang kembali memanggilnya dengan sebutan 'Mr.' "Baiklah, Harry, saya sudah menyiapkan beberapa design yang waktu itu sekretaris anda minta untuk─"
"Kita makan dulu, baru setelah itu kita bicarakan soal hal itu." Dan Kendall kembali menatap Harry dengan sangat jengkel, ketika dengan tiba-tiba dia menyela ucapannya itu.
"Dasar pria menyebalkan. CEO macam apa yang sikapnya menyebalkan seperti ini? Jika kau bukan klien ku, aku tidak pernah mau menemui mu." Gumam Kendall dengan cukup kesal di dalam hatinya.
Melihat dari sudut matanya, bahwa Kendall masih terdiam di posisinya dan sama sekali masih belum menyentuh makanannya, membuat Harry yang sedang memotong daging steaknya mulai menghentikan aktivitas nya dan kembali menatap wanita yang ada di hadapannya itu.
"Kenapa kau tidak makan? Apa kau tidak menyukainya? Aku bisa memesankan yang lain untukmu jika kau mau?"
"Oh, tidak, tidak perlu." Balasnya, seraya mulai mengalihkan pandangannya dan mulai mengambil garpu dan pisau makan yang ada di dekatnya. Dan dengan begitu dia pun mulai melahap makanannya itu.
Harry yang melihatnya pun tampak mengulas senyuman dengan cukup lebar, dan setelah itu dia mulai melahap menu makan siangnya itu.
**
Setelah hampir satu jam mereka berada di restoran itu untuk makan siang sekaligus untuk membahas soal beberapa rancangan yang sudah Kendall siapkan, akhirnya pun mereka selesai. Mulai bangkit dari duduk mereka masing-masing, Harry dan Kendall pun mulai menjabat tangan satu sama lain.
"Terima kasih, Kendall karena sudah mau meluangkan waktu." Ucap Harry, seraya sedikit tersenyum.
"Justru saya yang harusnya berterima kasih karena anda sudah mau mempercayakan saya untuk men-design beberapa setel jas untuk anda." Balas Kendall, dan setelah itu mereka pun mulai melepaskan jabatan tangan mereka itu.
"Sekali lagi saya sangat senang bisa bertemu dengan anda." Ucap Harry lagi, dan Kendall hanya sedikit mengulas senyum.
"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu. Selamat siang, Harry."
"Ya, selamat siang Kendall. Sampai jumpa lagi." Balas Harry, dan setelah itu Kendall mulai mengambil beberapa barang miliknya, dan dengan cepat segera melangkah pergi.
Sedikit mencari-cari keberadaan Julie, tak lama pun dia melihat sosok Julie yang tampak sedang duduk di salah satu bangku yang berada di dekat jendela.
"Julie, maaf telah membuatmu menunggu lama." Ucap Kendall, seraya mulai menghampirinya.
"Tidak apa-apa, Kendall. Jadi anda sudah selesai?" Balas Julie, seraya mulai berdiri dari duduknya dan dengan segera mengambil alih beberapa dokumen yang ada di tangan Kendall.
"Ya, dan apa kau sudah makan?"
"Hmm...sudah." Balas Julie, berbohong. Dan Kendall yang tau kalau Julie berbohong kepadanya, tampak sedikit menghela nafasnya.
"Ini semua gara-gara pria itu..." gumamnya. "Ya sudah, sebelum kembali ke boutique aku akan menemani mu makan siang dulu."
"Ta-tapi, Kendall..."
"Aku tidak akan membiarkanmu kelaparan hanya karena aku, Julie." Ucap Kendall, dan Julie hanya tampak sedikit menganggukkan kepalanya itu.
"Baiklah, kalau begitu ayo." Lanjutnya, yang kemudian mulai melangkah untuk keluar dari restoran.
Tapi baru sebentar dia melangkah, Kendall kembali menghentikan langkahnya karena dia merasakan adanya getaran dari ponselnya yang berada di dalam tas. Mengambil ponselnya itu seraya mulai mengangkat telfon dari ibunya, Kendall mulai memberikan sedikit isyarat kepada Julie untuk melangkah lebih dulu.
"Hello Mom?" Ucapnya, dan secara perlahan mulai melangkah untuk keluar dari dalam restoran.
"Hello sweetie, ngomong-ngomong sedang berada di mana kau sekarang?"
"Aku sedang berada di luar saat ini. Memangnya ada apa, Mom?"
"Jika kau ada waktu, bisa kau menemani Mom makan siang sekarang? Di restoran yang biasa."
"Hmm...baiklah, aku akan segera ke sana."
"Mom tidak mengganggu waktu kerja mu, bukan?"
"Tidak, Mom. Dan aku akan segera ke sana."
"Baiklah, bye sweetie."
"Bye Mom." Balas Kendall, dan sambungan pun mulai terputus. Setelah itu dia mulai menghampiri Julie yang tampak sedang menunggunya di depan mobilnya.
"Julie, maafkan aku, tapi aku harus segera menemui Ibu ku. Jadi kau kembalilah ke boutique lebih dulu, dan aku juga sudah pesankan taksi untukmu."
"Baiklah kalau begitu." Balas Julie dengan sedikit tersenyum. Balik tersenyum ke arahnya, Kendall pun mulai melangkah untuk naik ke dalam mobilnya. Tapi dia kembali menghentikan langkahnya, seraya kembali menoleh ke arah Julie.
"Ohya, satu lagi, jangan lupa untuk makan siang lebih dulu. Dan itu taksi mu sudah datang. Bye Julie."
"Hati-hati di jalan, Kendall." Balas Julie, dan Kendall hanya tampak mengulas senyum seraya mulai naik ke dalam mobilnya.
Sedikit melambai kepada Julie, Kendall pun mulai melajukan mobilnya itu. Dan setelah itu, Julie mulai melangkah untuk naik ke dalam taksi yang sudah dipesankan oleh Kendall sebelumnya.
Dan Harry yang sejak tadi masih berada di dalam restoran sambil terus memperhatikan Kendall, sampai akhirnya dia melihat Kendall sudah pergi dengan mobilnya, secara perlahan senyuman mulai tersungging di bibirnya.
"Kita akan segera bertemu lagi, Ken."
***
Sorry ya, kalo masih banyak typonya...so, thank you so much for reading and don't forget to leave your vomments here! See you in the next chapter :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...