Melajukan mobilnya memasuki halaman rumahnya, dia melihat mobil Range Rover hitam miliknya terparkir di depan garasi dengan beberapa balon foil berwarna silver yang melayang dengan dihubungkan semacam benang dan dibagian bawahnya ditahan dengan batu kecil agar tidak terbang. Balon-balon itu tersusun membentuk sebuah kalimat, 'PLEASE FORGIVE ME KEN.'
Memarkirkan mobilnya tidak jauh dari garasi, Kendall langsung melangkah turun dan berjalan mendekat ke arah mobil miliknya itu. Mengelilinginya, Kendall kelihatan meneliti setiap inci body mobilnya itu.
"Dia benar-benar membawanya dengan selamat ternyata." Gumam Kendall, dengan kepalanya yang bergerak naik turun. Mengalihkan pandangannya ke arah balon-balon foil yang ada di samping mobilnya, dia kembali membacanya. Dan tak lama dia sedikit terkekeh.
"Pria itu..." gumamnya, dengan kepalanya yang bergerak ke kanan dan ke kiri. Dan dia pun mulai melangkah untuk masuk ke dalam rumah. Membuka pintu rumah yang tidak dikunci, Kendall langsung dibuat cukup terkejut dengan Harry yang berdiri tepat di depannya saat ini.
"Oh god, kenapa kau berdiri di depan pintu?"
"Kendall, please forgive me." Ucapnya, sambil memasang puppy face nya. Kendall yang melihatnya sebenarnya ingin tertawa, tapi dia menahannya. Dan memilih untuk pergi meninggalkan Harry untuk menuju dapur.
Melihat Kendall yang melangkah pergi dari hadapannya, membuat Harry segera menoleh dan menyusulnya. "Ken, kau memaafkanku atau tidak?" Tanya nya, melangkah mendekati Kendall yang sedang mengambil minuman dari dalam lemari pendingin.
"Iya." Balas Kendall singkat, dan kembali pergi meninggalkannya menuju meja makan.
"Jadi, kau sudah memaafkanku?" Tanya Harry lagi dengan mata yang berbinar, dan kembali menedekati Kendall.
"Iya Styles, aku telah memaafkanmu." Balasnya, yang kemudian menenggak isi dari sebotol air mineral yang ada di tangannya.
Harry yang mendengarnya langsung tersenyum lebar dan dengan cepat bergerak memeluk Kendall. "Thank you so much. I love you."
Kendall yang terkejut dengan pelukkan Harry yang tiba-tiba, sampai tersedak dan dengan cepat dia mendorong dada Harry agar menjauh darinya. "Bisakah kau tidak bersikap terlalu agresif? Kau membuatku tersedak." Ucap Kendall, masih sedikit terbatuk sambil mengelus dadanya itu. Harry pun menggaruk tengkuknya itu dan tersenyum kikuk.
"Maafkan aku."
"Tidak ada kata maaf untukmu." Balas Kendall, dan segera melangkah pergi meninggalkan Harry.
"Oh Kendall, kenapa kau marah lagi denganku?" Tanya Harry, menatap ke arah kepergian Kendall.
Menahan senyumannya, Kendall berusaha untuk memasang wajah seserius mungkin dan kembali menoleh. "Karena kau adalah pria yang menyebalkan." Balasnya, dan Harry menatapnya dengan wajah yang sangat menyedihkan. Melihatnya, membuat Kendall mengulum bibirnya, berusaha untuk menahan tawanya agar tidak pecah.
Mengernyitkan dahinya, Harry tau kalau ternyata Kendall sedang mengerjainya saat ini. "Ken, kau sedang mengerjaiku, ya?" Ucap Harry, yang mulai melangkah mendekati Kendall.
"Hmm...tidak. Aku serius mengatakannya tadi." Balas Kendall, berusaha untuk kembali bersikap serius.
"Kendall..." dengan tersenyum miring, Harry melangkah semakin mendekat ke arahnya.
"Wait!" Ucap Kendall dengan cepat, yang membuat Harry seketika berhenti melangkah dan mengernyitkan dahinya.
"Hmm...maafkan aku, Harry. Bye." Ucapnya lagi dengan cepat, dan langsung mengambil langkah seribu untuk menuju kamarnya. Harry yang sedari tadi terdiam, langsung terkekeh geli ketika melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...