Kendall's POV
Membuka mataku secara perlahan, aku hanya menatap lurus ke arah langit-langit kamar sambil mengumpulkan seluruh nyawa dan tenagaku untuk bangkit dari posisi nyamanku ini. Menoleh ke arah nakas, pandanganku langsung tertuju pada jam digital yang sudah menunjukkan pukul 05.30. Menghela nafas cukup panjang, aku pun bangkit dari posisi tidurku dengan duduk di pinggir tempat tidur. Terdiam di posisiku, pikiranku saat ini mulai berkelana. Apa Harry sudah bangun? Apa dia mengkhawatirkanku semalam? Dua pertanyaan itu muncul begitu saja di pikiranku.
"...jadi ini saatnya kau mulai membuka hatimu untuk Harry..." dan kalimat Gigi yang satu itu kembali berputar di kepalaku. Membuka hatiku untuk Harry? Ya, mungkin itu yang memang harus aku lakukan.
Kembali menghela nafasku cukup panjang, aku pun bangkit lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku sekaligus ingin berendam agar pikiranku sedikit lebih tenang. Hampir tiga puluh menit aku menghabiskan waktu di dalam kamar mandi, dan aku mulai melangkah keluar dengan handuk kimono yang sudah melilit tubuhku.
Untungnya beberapa pakaianku masih ada di sini, jadi aku tidak perlu mengenakan pakaianku yang kemarin. Mengenakan high waist jeans dengan kemeja flannel biru yang aku masukkan ke dalam dan bagian tangannya aku gulung sampai sebatas sikut, lalu aku menatap tampilan diriku dicermin.
Hmm...tidak terlalu buruk untuk pergi ke tempat kerja.
Merapihkan rambutku dengan menguncirnya menjadi ponytail, setelah itu aku mengoleskan BB krim pada wajahku dan mengoleskan lipgloss pada bibirku sebagai langkah akhir. Setelah semua aku rasa cukup, aku beralih menuju bangku yang ada di depan tempat tidurku untuk mengambil tas ku, baru setelah itu aku melangkah keluar kamar.
Melihat ponselku masih berada di atas meja yang ada di ruang tamu, membuatku melangkah untuk segera mengambilnya. Menyalakannya, dan langsung saja terlihat ada beberapa panggilan masuk dan juga pesan. Satu panggilan masuk dan satu pesan dari Harry, dua panggilan masuk dan tiga pesan dari Gigi, dua panggilan masuk dan dua pesan dari Kylie. Apa mereka mencariku semalam? Kenapa kesannya aku jadi membuat panik banyak orang? Menggerakkan ibu jariku, aku memilih untuk membuka pesan dari Kylie terlebih dahulu.
Kylie: Kendall, kau di mana?
Kylie: Harry mencarimu.
Harry mencariku sampai menanyakannya kepada Kylie? Apa dia merasa khawatir? Beralih, aku mulai membuka pesan dari Gigi.
Gigi: Kendall, di mana kau sekarang?
Gigi: Harry mencari keberadaanmu. Dia kedengaran sangat khawatir.
Gigi: Segera hubungi aku setelah kau membaca ini.
Bahkan dia juga menanyakan Gigi. Apa aku benar-benar membuatnya khawatir? Tersadar dari lamunanku, aku segera menghubungi Gigi. Membutuhkan waktu cukup lama sampai akhirnya pada nada sambung ke tujuh Gigi baru mengangkatnya.
"Halo Kendall? Di mana kau sekarang?" Ucapnya, yang langsung saja menanyakan keberadaanku.
"Tenang, aku ada di apartement." Balasku, dan terdengar olehku Gigi yang menghela nafasnya penuh kelegaan.
"Syukurlah. Kau tau betapa bingungnya aku ketika Harry menanyakan keberadaanmu semalam? Dan kau telah membuat Harry amat sangat khawatir, Kendall. Aku bisa dengar nada khawatirnya ketika dia bicara soal kau yang belum juga pulang semalam." Ucap Gigi panjang lebar, dan aku hanya terdiam, bingung harus mengucapkan apa kepadanya.
"Hmm....dia benar-benar mengkhawatirkanku?" Tanyaku pada akhirnya.
"Iya, Kendall. Sepertinya dia cukup frustasi semalam ketika mengetahui kau belum juga pulang." Mendengar ucapannya, entah kenapa membuatku mulai merasa khawatir dengan Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...