Melangkah keluar dari ruang meeting, Harry melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Dengan begitu dia mulai merogoh saku jasnya untuk mengambil ponselnya. Mengetikkan sesuatu lalu dia mengarahkan ponselnya ke telinga. Menunggu selama beberapa saat, setelah nada sambung ke lima baru terdengar suara dari sebrang sana.
"Halo Harry?"
"Halo Ken, bersiaplah. Aku akan segera menjemputmu."
"Oh, baiklah kalau begitu."
"Ya sudah, sampai jumpa."
"Ya, sampai jumpa." Dengan begitu sambungan di antara mereka terputus.
Kembali meletakkan ponselnya ke dalam saku jasnya, Harry pun mulai melangkah masuk ke dalam lift untuk menuju basement di mana mobilnya terparkir.
**
Menunggu di dalam mobilnya, pandangan Harry hanya fokus pada pintu masuk The KNJ. Tak lama pandangannya menangkap Kendall yang baru saja keluar dari boutique nya. Dan langsung saja dia membunyikan klakson sebagai tanda ke arah Kendall.
Kendall yang mendengar suara itu segera menoleh, dan dia menemukan mobil Range Rover Sport hitam yang terparkir tidak jauh darinya dengan Harry yang berada di dalamnya dan sedang tersenyum dengan sedikit melambai ke arahnya. Tersenyum, Kendall segera berjalan menuju mobil itu.
"Kau lama menunggu?" Tanya Kendall, ketika dia sudah masuk ke dalam mobil.
"Tidak juga. Ya sudah, kenakan seatbelt mu."
"Done."
"Ok, kita berangkat sekarang." Mengganti persneling, mobil pun mulai melaju pergi.
Hening. Begitulah suasana di dalam mobil saat ini karena belum ada yang kembali membuka pembicaraan setelah mereka pergi tadi. Sedikit menoleh, Kendall menatap Harry yang sedang fokus menyetir. Sebenarnya Kendall ingin mengajaknya bicara, tapi dia bingung harus memulai darimana.
Menyadari Kendall yang sedang menatapnya, membuat Harry menoleh sesaat ke arahnya. "Ada apa, Ken?" Tanya nya, yang membuat Kendall mengalihkan pandangannya sesaat dan kembali menoleh ke arah nya.
"Hmm...apa mungkin yang lain sudah datang?"
"Entahlah, tapi mungkin saja sudah. Memangnya kenapa?" Ucap Harry, sambil menoleh sesaat ke arah Kendall.
"Tidak, hanya ingin bertanya saja." Balas Kendall, dengan tersenyum simpul.
Setelah itu suasana kembali hening sesaat.
"Hmm...bagaimana pekerjaanmu hari ini?" Tanya Harry, kembali membuka pembicaraan.
"Ya, bisa dibilang berjalan cukup lancar. Dan, bagaimana dengan pekerjaanmu?" Sekarang giliran Kendall yang balik bertanya.
"Ya, sama sepertimu, berjalan cukup lancar. Dan bisa dibilang ini adalah hari terbesar karena aku berhasil menjalin kerjasama dengan perusahaan terkenal dari Perancis." Ucap Harry dengan senyuman yang terukir diwajahnya.
"Benarkah? Selamat, aku turut senang mendengarnya." Balas Kendall, yang kedengaran tidak kalah senang dengan Harry.
Mendengar itu membuat Harry tersenyum semakin lebar. Dan tangannya itu mulai bergerak untuk mengelus puncak kepala Kendall. "Terimakasih." Ucap Harry, dan Kendall hanya tersenyum sebagai respon kearahnya.
Berkendara selama hampir tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di Nobu Restaurant di mana mereka akan makan siang bersama dengan Louis dan yang lain. Melangkah turun dengan menggenggam tangan Kendall, mereka berdua berjalan bersamaan memasuki restoran. Disambut oleh seorang pelayan, mereka berdua langsung diantar menuju meja yang sudah dipesan. Dan di meja itu sudah ada Niall, Louis dan juga Ele.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...