10

2.2K 255 20
                                    

Melangkah turun dari mobil Harry, Kendall langsung saja berjalan untuk memasuki boutique pakaiannya.

"Kendall?" Mendengar suara Harry yang memanggilnya, membuat Kendall menghentikan langkahnya seraya membalik tubuhnya itu.

"Ada apa lagi?" Tanya Kendall, malas.

"Tidak, aku hanya ingin memanggilmu saja." Balas Harry, seraya tersenyum. Dan ketika mendengarnya, membuat Kendall sedikit memutar matanya.

"Sudah tidak ada urusan lagi, bukan? Kalau begitu aku pergi." Ucap Kendall seraya kembali membalik badannya dan melangkah pergi. Melihat Kendall yang sudah melangkah memasuki boutique pakaiannya itu, membuat Harry kembali mengulas senyuman. Dan setelah itu, dia mulai melajukan mobilnya pergi.

Berjalan memasuki boutique pakaiannya, Kendall melihat keberadaan Gigi yang sedang berdiri tidak jauh darinya. Dan dia tampak menatapnya dengan cukup serius seraya menyilangkan kedua tangannya di dada. Sedikit menghela nafasnya, seakan pasrah dengan apa yang akan Gigi tanyakan kepadanya nanti, Kendall pun mulai melangkah untuk menghampirinya.

"Hi G." Sapanya, dan Gigi menatapnya dari ujung kaki sampai ujung kepala, meneliti setiap inci dari tubuh Kendall saat ini.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Tadi aku datang ke apartement mu ternyata kau tidak ada. Aku datang ke rumah mu, Kylie bilang kau pergi ke boutique pakaian mu ini. Tapi ketika aku sampai di sini, kau tidak ada juga. Dan salah satu karyawanmu bilang, kau sedang pergi dengan Mr. Styles. Jadi, apa tadi kau baru saja diantar oleh Mr. Styles?" Ucap Gigi panjang lebar. Dan Kendall yang mendengarnya kembali sedikit menghela nafasnya itu.

"Iya, memangnya kenapa?" Balas Kendall, seraya kembali balik bertanya kepadanya. Dan setelah itu Kendall mulai melangkah meninggalkannya menuju salah satu ruangan.

"Kau serius?" Tanya Gigi lagi sambil berjalan mengikuti Kendall dari belakang.

"Ya." Balasnya, seraya memasuki ruangan itu untuk mengambil tasnya.

"Tapi kau sendiri bilang kau tidak akan pernah mau bertemu dengan dia lagi." Ucap Gigi, yang hanya menunggunya di luar ruangan.

"Ceritanya panjang Gigi." Balas Kendall, dan kembali berjalan keluar dari dalam ruangan itu. Dan Gigi kembali mengikutinya dari belakang.

"Apa aku ketinggalan sesuatu? Kau tau kan, terakhir kita bertemu itu dua hari yang lalu. Jadi, ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Gigi, yang mana membuat Kendall menghentikan langkahnya seraya membalik tubuhnya.

"Aku dijodohkan dengannya." Ucap Kendall langsung pada intinya. Dan hal itu membuat Gigi langsung membulatkan matanya.

"What?! Kau dijodohkan dengan dia?!" Ucap Gigi, yang hampir berteriak. Dan hal itu membuat Kendall dengan segera memberi isyarat kepada Gigi untuk memelankan suaranya itu.

"Gigi, masih ada banyak karyawanku di sini." Ucap Kendall, seraya menatap kesekelilingnya.

"Ok, I'm sorry...jadi, aku benar-benar tidak salah dengar dengan apa yang kau katakan tadi?" Tanya Gigi lagi, dengan sedikit memelankan suaranya. Dan Kendall hanya menganggukkan kepalanya itu sebagai respon.

"Kau harus menceritakan kepadaku semuanya sekarang." Ucap Gigi, menuntut. Meraih tangan Kendall, dia langsung saja membawanya pergi untuk keluar dari boutique pakaiannya itu.

"Gigi, tapi aku...."

"Maaf semuanya, atasanmu ini harus pulang lebih dulu karena ada urusan mendadak yang harus dia urus. Dan selamat malam!" Ucap Gigi, yang langsung memotong ucapan Kendall karena dia tau apa yang akan Kendall katakan tadi. Kembali menghela nafasnya, Kendall hanya mengikuti Gigi yang mulai membawanya pergi.

**

Duduk berhadapan di salah satu sofa yang ada di apartement Kendall, Gigi tampak cukup serius menyimak semua yang dikatakan Kendall kepadanya.

"Jadi, Ayahnya Harry adalah rekan bisnis dari Ayahmu dan mereka berdua berencana untuk menjodohkan kalian. Dan untuk pertunangan kalian itu akan dilaksanakan hanya tinggal beberapa hari lagi, sedangkan pernikahan kalian akan dilaksanakan dua minggu setelahnya, begitu?" Ucap Gigi, seraya mengulangi apa yang tadi Kendall beritahukan kepadanya. Dan Kendall hanya menganggukkan kepalanya itu. "Tapi Kenny, kau sendiri bilang kepadaku kalau kau tidak akan pernah mau untuk dijodohkan dengan dia. Tapi kenapa tiba-tiba kau jadi setuju seperti ini?" Tanya Gigi, yang tampak sedikit bingung. Dan entah kenapa Kendall sedikit terkekeh ketika mendengarnya.

"Entahlah, aku juga bingung. Awalnya memang aku menolaknya, tapi ketika aku membayangkan akan kebahagiaan kedua orang tuaku, terutama Ayahku, akhirnya aku setuju dan mau dijodohkan dengan dia." Jelas Kendall, dan saat ini Gigi tampak mulai tersenyum setelah mendengar jawaban Kendall tadi.

"Kenny, Kenny..."

"What?" Ucap Kendall, dengan sedikit terkekeh.

"Tidak...ohya, apa aku bisa menginap di sini lagi?"

"Tidak." Balas Kendall cepat, yang membuat Gigi langsung menatapnya dengan cukup datar. "Tidak akan bisa menolaknya maksudku. Jadi, tentu saja kau boleh menginap di sini." Lanjutnya lagi, seraya sedikit tertawa. Dan Gigi yang mendengarnya juga melakukan hal yang sama.

"Lelucon mu itu benar-benar payah, Ken."

"Biarkan."

***

So sorry for very short part :(

And as usual, I want to say thank you so much for reading this part. Sorry for any typos. And don't forget to click the star.

See you :)

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang