Chapter 47

2K 159 49
                                    

Kendall's POV

Merasakan ada sinar matahari yang memaksaku untuk membuka mata, secara perlahan aku mulai membuka mataku sambil mengerjapkannya beberapa kali. Menghembusakan nafasku berat, aku merubah posisi tubuhku menjadi duduk. Teringat akan Harry, membuatku segera bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamar. "Harry?" Panggilku, tapi aku tidak mendapati dirinya di kamar. Berjalan menuju kamar mandi, tapi hasilnya juga sama. Harry masih belum juga pulang dari semalam.

"Kemana pria itu pergi sebenarnya?" Gumamku, sambil berjalan kembali menuju ruang tamu dan mendudukkan diriku di sofa. Mengambil ponsel dari atas meja, aku mulai menggerakkan jari-jariku pada layar untuk mencari kontak Harry. Begitu menemukannya, dengan segera aku menghubunginya. Menunggu selama hampir dua menit, tapi hasilnya sama seperti kemarin malam, panggilannya dialihkan ke mailbox. Menghela nafas panjang, aku kembali meletakkan ponsel ke atas meja. Menyandarkan tubuhku pada sandaran sofa, aku hanya bisa menatap lurus ke arah langit-langit.

"Kemana dia pergi sebenarnya? Tidak mungkin dia pergi ke Cannes lebih dulu."

Drrtt....drrtt...drrtt...

Mendengar suara getaran dari ponselku, membuatku dengan cepat meraihnya dari atas meja. Melihat ke arah layar ponselku, dahiku mengernyit ketika mendapati ada satu pesan masuk dari unknown number. Karena penasaran, aku membuka pesan itu. Dan dahiku semakin berkerut ketika membaca isi pesannya.

+189765*****: Ritz Paris Hotel. 4th floor, room number 410.

Terdiam, aku berusaha untuk mencerna isi dari pesan itu. Setelah beberapa saat, aku pun meyakinkan diriku dan dengan segera bangkit dari sofa untuk bersiap.

**

"Thank you, Marc." Ucapku dan sudah bersiap untuk turun.

"Jam berapa kira-kira saya harus menjemput anda?" Marc yang bertanya, membuatku berhenti untuk membuka pintu mobil dan menoleh ke arahnya.

"Hmm...kau tidak perlu menjemputku, karena setelah dari sini aku ingin pergi berbelanja dulu."

"Baiklah kalau begitu. Have a nice day, Mrs. Styles."

"Ya, have a nice day too, Marc." Setelah itu aku segera melangkah turun dari mobil, dan dengan sedikit cepat aku berjalan masuk ke dalam hotel itu. Merogoh sling bag ku, aku berusaha untuk mengambil ponselku sambil terus berjalan.

Bugh!

Entah disengaja atau tidak, atau memang aku yang berjalan meleng, bahuku bertabrakan dengan bahu seseorang, dengan cukup kuat. "Oh god, I'm so sorry." Aku berusaha untuk meminta maaf, tapi orang itu sudah berjalan begitu cepat menjauh dariku.

Berusaha untuk tidak peduli dengan orang itu, aku pun kembali menunduk untuk mengambil ponselku. Dan secara tidak sengaja mataku melihat ada sebuah amplop coklat di dekat kakiku. Sedikit berjongkok untuk mengambilnya, aku mulai menatap amplop itu dengan mengernyit. Apa mungkin amplop ini milik orang yang tadi?

Kembali menoleh ke arah samping tubuhku, tapi aku sudah tidak lagi menemukan keberadaan orang itu. Menatap amplop itu, aku mulai sedikit memutarnya seraya menelitinya. Sampai akhirnya aku menemukan sebuah pesan yang tertulis di bagian depan amplop itu. 'Take the key and go into the room.' Mengernyit, aku terdiam sesaat untuk mencerna pesan itu. Sampai akhirnya aku mulai mengambil isi dari amplop itu, yang ternyata adalah sebuah kartu. Dan aku rasa kartu ini adalah kunci yang dimaksud dari pesan itu. Setelah itu aku memilih kembali melangkah menuju lift, untuk menuju lantai yang sesuai dengan pesan yang aku terima tadi pagi.

Sebenarnya aku sendiri juga masih bingung kenapa aku membawa diriku untuk datang ke hotel ini. Aku hanya mengikuti kata hatiku, karena perasaanku mengatakan kalau mungkin Harry berada di sini.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang