Harry's POV
Hari ini adalah hari Senin dan tepat pada hari ini pertunanganku dengan Kendall akan segera dilaksanakan. Dan aku masih tidak percaya kalau aku masih harus bekerja di hari pertunanganku ini.
Ngomong-ngomong soal aku dan Kendall, berita soal kedekatan kami sudah mulai tersebar luas. Aku sama sekali tidak merasa kaget dengan tersebarnya kabar itu, karena memang berita itu benar adanya. Tapi yang aku herankan, kenapa berita itu bisa cepat sekali tersebar? Paparazzi? Sudah pasti. Terkadang aku sedikit kesal dengan ulah mereka yang sedikit mengganggu, dengan mengikuti baik aktor, aktris, atau orang terkenal lainnya, dengan kamera yang selalu ada di tangan mereka dan dengan seluruh pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan. Tapi untuk kali ini aku cukup berterimakasih karena mereka sudah membantuku menyebar luaskan berita soal kedekatanku dengan kendall, tanpa aku harus mengumumkannya ke seluruh penjuru dunia.
Beralih kehal yang lain, apa yang sedang Kendall lakukan sekarang? Apa dia sedang pergi ke salon untuk mempercantik dirinya untuk acara nanti malam? Tapi sepertinya wanita seperti dia itu tidak akan mungkin meluangkan waktunya hanya untuk pergi ke salon demi mempercantik dirinya itu. Karena Kendall adalah seorang wanita yang bisa dibilang pekerja keras, jadi di kepalanya itu hanya ada yang namanya bekerja, bekerja, bekerja, dan terus bekerja. Jadi tidak mungkin dia sedang berada di salon saat ini.
Dan ngomong-ngomong soal Kendall, tanpa melakukan perawatan apapun tampaknya dia akan selalu kelihatan cantik. Dia itu mau dilihat dari sisi manapun dan dengan pakaian apapun akan selalu kelihatan cantik dan sempurna, seperti tidak ada satupun kekurangan pada dirinya. Apalagi ketika aku melihat dia mengenakan gaun untuk pernikahan kita nanti, she really looks like an angel. Dan aku rasa Dad telah menjodohkanku dengan wanita yang sangat tepat, dan aku juga tidak menyesal telah menerima perjodohan ini.
**
Author's POV
"Baiklah Andrew, kau mengerti dengan apa yang tadi aku jelaskan kepadamu, kan?"
"Yes Kendall."
"Baiklah kalau begitu, selamat bekerja. Dan ingat tidak usah terlalu terburu-buru tapi bukan berarti terlalu santai dalam bekerja, dan yang paling utama adalah hasilnya." Ucap Kendall, dan Andrew pun tampak mengangguk mengerti ke arahnya. "Ya sudah, aku kembali ke ruanganku dulu." Ucapnya lagi, yang kemudian berjalan keluar dari ruang produksi untuk menuju lift.
Melangkah keluar dari lift, Kendall mulai berjalan untuk menuju ke ruangannya. Dan ketika melihat Kendall sudah kembali dari ruangan produksi, Julie langsung bangkit dari duduknya.
"Kendall, ada Kylie yang sudah menunggu mu di dalam." Ucap Julie, dan hal itu membuat Kendall menghentikan langkahnya sesaat seraya sedikit mengernyitkan dahinya itu.
"Oh, baiklah, thanks Julie." Balasnya, seraya tersenyum kecil. Dan dengan begitu Kendall melangkah masuk ke dalam ruangannya. Dan dia melihat Kylie yang tampak sedang duduk di sofa seraya menyilangkan kakinya, dengan pandangan mengarah ke majalah yang sedang dia baca.
"Kylie, apa yang sedang kau lakukan di sini?" Tanya Kendall, dan Kylie pun mulai mengalihkan pandangannya untuk menatap Kendall.
"Oh, hi Kendall, kau sudah kembali rupanya." Ucapnya, seraya bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah Kendall yang sedang berdiri di dekat meja kerjanya.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini, Kylie?" Tanya Kendall lagi, dan Kylie tampak sedikit menghela nafasnya itu.
"Ayo, ikut denganku." Ucap Kylie, seraya mengambil tas Kendall yang berada di atas meja dan juga mulai meraih tangannya.
"Kemana? Lagi pula aku masih harus bekerja di sini."
"Kau yang punya boutique ini, bukan? Jadi tidak masalah kan kalau kau pergi sekarang. Jadi, ayo." Ucap Kylie, yang kemudian sedikit menarik tangan Kendall, agar dia berjalan mengikutinya.
"Kylie...." ucap Kendall, seraya berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kylie. Tapi Kylie tampak menggenggamnya dengan cukup erat, dan terus membawanya untuk segera keluar dari ruangannya.
**
Melangkah turun dari mobil Kylie, Kendall tampak sedikit mengernyitkan dahinya ketika dia melihat sebuah salon kecantikan yang ada di hadapannya saat ini.
"Untuk apa kita ke sini, Kylie?" Tanya Kendall, seraya menoleh ke arah Kylie yang sedang berdiri di sampingnya saat ini.
"Untuk mempercantik dirimu tentunya." Balasnya, dan Kendall tampak menatapnya dengan sedikit menaikkan sebelah alisnya itu. Dan Kylie yang melihatnya tampak menghela nafasnya. "Kendall, hari ini adalah hari pertunanganmu, jadi kau harus mempercantik dirimu agar terlihat menawan nanti malam." Ucap Kylie lagi, yang mana membuat Kendall sedikit memutar matanya kali ini.
"Hahh...lebih baik aku kembali ke kantor." Ucap Kendall seraya mulai membalik tubuhnya, tapi dengan cepat Kylie menahannya.
"Kendall, kenapa yang ada di pikiranmu itu hanya bekerja, bekerja, dan bekerja? Kau ini wanita, tidak bisakah untuk hari ini saja kau mempercantik dirimu itu?"
"Tapi pekerjaanku di kantor masih banyak, Kylie." Balas Kendall seraya menoleh ke arah adiknya itu. Dan Kylie tampak sedikit berdecak ketika mendengarnya.
"Alasan. Lagi pula tadi aku sudah bertanya kepada Julie, personal assistant mu itu. Dan katanya kau sedang tidak ada jadwal penting apapun hari ini. Jadi, sekarang ayo kita ke sana." Ucapnya. Dan tanpa persetujuan dari Kendall, Kylie langsung saja menarik tangannya untuk segera berjalan memasuki salon. Dan Kendall hanya tampak menghela nafasnya, pasrah.
***
So sorry for very short chapter again :( tapi semoga chapter selanjutnya bisa bikin kalian bahagia haha...
As usual, sorry for any typos and don't forget to click the star. See you next time :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...