Only You

Chapter 41

Barbara's POV

Paris, Perancis. Merupakan sebuah kota yang cukup indah, yang disebut sebagai pusat fashion dunia sekaligus kota yang romantis untuk beberapa pasangan menghabiskan waktu berdua. Termasuk bagi pasangan yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di berbagai media online saat ini. Pasti kalian sudah tau siapa mereka tanpa perlu aku sebutkan lagi siapa itu. Yeah, Hendall, Kerry, or whatever you call them. And I don't really care about that.

Dan saat ini di kamar hotel yang aku tempati untuk beberapa minggu kedepan, dengan mendudukkan diriku di atas tempat tidur, aku sibuk melihat setiap berita onlie tentang mereka di internet, dengan jari telunjukku yang bergerak naik turun pada touch pad laptopku. Berhenti menggerakkan jari telunjukku, mata ku terfokus pada salah satu headline media online yang baru saja muluncurkan sebuah berita baru tentang mereka berdua dengan sebuah foto Harry dan juga Kendall yang sedang berciuman begitu romantisnya di balkon.

Ew...aku sungguh muak melihat keromantisan mereka berdua. Apalagi ketika melihat berita online tentang mereka beberapa waktu lalu, yang dengan sok protektif nya Harry menghajar seorang pria yang sedang membawa Kendall pergi. Dan dengan sok romantisnya Kendall mencium Harry di depan publik. Ew...sungguh amat sangat menjijikkan.

Sebutlah aku sebagai seorang stalker karena selalu mencari berita tentang mereka. Tapi hal itu memang benar adanya. Dan jika kalian ingin tau satu hal, sebenarnya aku ini sudah memantau dan mencari berbagai informasi tentang mereka sejak lama, bahkan dari sebelum Harry bersama dengan Kendall. Lebih tepatnya setelah beberapa minggu Harry memutuskan hubungannya denganku.

Kenapa aku melakukan hal itu? Karena dia dan keluarganya telah membuat perusahaan keluargaku bangkrut. Mereka menarik semua saham perusahaan keluargaku dari perusahaan mereka, dan benar-benar membuat hidupku dan keluargaku hancur. Jadi aku berencana untuk menghancurkan perusahaannya itu agar dia juga merasakan kehancuran yang aku dan keluargaku rasakan. Dengan terus memantau dan mencari informasi tentang perusahaan mereka, aku berusaha untuk mencari titik lemah dari perusahaan mereka itu.

Aku muak melihat dia yang hidup bahagia sementara aku menderita. Ya, memang kuakui ini juga salahku karena sudah selingkuh di belakangnya dan ketahuan kalau aku bekerja sama dengan ayahku untuk menguasai perusahaannya itu. Tapi aku tetap saja tidak terima dengan hal yang dia lakukan terhadapku dan keluargaku.

Tapi seketika aku berubah pikiran untuk menghancurkan perusahaannya ketika aku mengetahui soal kedekatannya dengan seorang designer muda, yang tidak lain adalah Kendall. Dan ketika mengetahui kalau mereka berdua menikah, sebuah rencana baru mulai tersusun dikepalaku saat itu juga.

Aku sudah tidak peduli dengan perusahaannya itu. Yang ada dipikiranku saat ini adalah, Harry. Jika aku berhasil menghancurkan titik pusatnya, yang lainnya juga pasti akan ikut hancur. Bukan begitu? Jadi aku beralih fokus untuk memantau dan mencari segala informasi tentang mereka berdua. Aku juga mulai mempersiapkan semua rencanaku dan menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikannya.

Sampai akhirnya di sinilah aku sekarang. Mengikuti mereka berdua sampai ke Paris, karena menurutku di sinilah waktu yang tepat untuk merealisasikan semua rencanaku. Dan rencana pertamaku sudah berhasil aku realisasikan, yaitu lebih tepatnya kemarin. Ya, pertemuanku dengannya yang terkesan seperti suatu kebetulan yang tak terduga baginya. Aku sungguh sangat puas melihat ekspresi terkejutnya pada saat itu. Tapi itu masih permulaan.

I'll start the real game, really soon. So, for Mr. and Mrs. Styles, I hope you two will enjoy this game and feel happy.

**

Author's POV

Jam sudah menunjukkan pukul dua siang waktu Paris saat ini, tapi Kendall masih sibuk memantau segala persiapan untuk fashion show nya beberapa hari lagi. Beberapa kru dan juga partnernya sudah berada di sini, termasuk juga Julie. Dan saat ini Kendall tampak cukup serius melihat stage untuk runway yang mulai didirikan begitupun dengan dekorasi yang juga sudah mulai disiapkan.