Berdiri tepat di depan pintu apartement kakaknya, Kylie mulai memencet bel beberapa kali. Lama menunggu, akhirnya pintu itu terbuka dan menunjukkan Gigi dari baliknya.
"Oh, hi Gigi. Kau sedang menginap di sini?"
"Hi Kylie. Dan ya, seperti yang kau lihat. Ohya, masuklah." Balas Gigi, seraya mempersilahkan Kylie untuk masuk.
"Dimana Kenny?" Tanya Kylie, seraya melangkah masuk dan mengarahkan pandangannya ke segala penjuru.
"She is still in her room." Balas Gigi, yang membuat Kylie segera menoleh ke arahnya.
"Sudah jam segini dan dia masih belum bangun?" Tanya Kylie, kaget. Gigi pun menganggukkan kepalanya.
"Sudah dari tadi aku mencoba untuk membangunkannya, tapi dia selalu meminta ku untuk pergi."
"Wanita itu, kenapa tiba-tiba jadi pemalas seperti ini?" Ucap Kylie, yang kemudian mulai melangkah dengan cepat menuju kamar Kendall.
Langsung membuka pintunya tanpa mengetuknya terlebih dahulu, dengan cepat Kylie berjalan menuju Kendall yang tampak masih berlindung di balik selimutnya itu. Berhenti melangkah, Kylie membungkukkan badannya untuk menatap wajah Kendall lebih dekat. Dan dengan sebuah ide yang baru saja muncul di kepalanya, Kylie mulai bergerak menuju telinga Kendall. Menarik nafasnya secara perlahan, Kylie bersiap untuk melancarkan akisnya.
"Kendall, boutique milikmu kebakaran!!" Teriak Kylie dengan cukup keras, yang mana membuat Kendall dengan segera membuka matanya lebar-lebar sekaligus bangkit dari posisi tidurnya.
"What?!" Ucap Kendall yang merasa sangat terkejut. Dan Kylie yang melihatnya tampak berusaha untuk menahan tawanya itu.
Kendall yang merasa kalau dia sedang dikerjai saat ini, secara perlahan menoleh ke arah Kylie yang berada di sampingnya dan menatapnya dengan tatapan yang penuh emosi. "Kylie...!" ucapnya dengan suara penuh penekanan. Dan pada akhirnya tawa Kylie pun pecah. Dia merasa sangat puas melihat ekspresi Kendall saat ini. "Puas kau, hah!" Ucap Kendall, seraya mengambil bantal dan langsung saja dia lempar bantal itu ke arah Kylie.
"Aw! Kendall..." ucapnya, seraya meringis karena bantal itu tepat mengenai wajahnya.
"Salah sendiri, aku ini Kakak mu."
"Ok, I'm sorry."
"Untuk apa kau datang ke sini dan membangunkan ku dengan cara seperti tadi?" Tanya Kendall, dan Kylie hanya mengidikkan bahunya itu. Hal itu membuat Kendall merasa sedikit jengkel. "Kylie..."
"Daripada kau penasaran, lebih baik kau segera bersiap dan setelah itu kau ikut denganku." Ucap Kylie, yang kemudian membuat Kendall menatapnya dengan menaikkan sebelah alisnya. "Sudahlah Kenny, segera bersihkan tubuhmu dan pakai-pakaian yang bagus. Aku akan menunggu mu di luar." Ucap Kylie lagi, seraya menarik tangan Kendall untuk segera menuju kamar mandi.
"Memangnya kita akan pergi kemana, eh?" Tanya Kendall lagi, ketika mereka sudah berada di depan pintu kamar mandi.
"Nanti kau juga akan tau. Sudah, bersihkan tubuhmu itu. Dan ingat, jangan terlalu lama." Balas Kylie, seraya sedikit mendorong tubuh Kendall untuk masuk ke dalam kamar mandi. Dan hal itu membuat Kendall sedikit memutar matanya.
**
Melangkah keluar dari dalam lift, mereka berdua mulai berjalan memasuki basement di mana mobil Kylie terparkir
"Ohya, kau sudah lihat berita online hari ini?" Tanya Kylie, seraya menoleh sesaat ke arah Kendall.
"Belum. Memangnya ada apa?" Balas Kendall, seraya menoleh ke arah lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...