Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Kendall sedang mengendarai mobilnya untuk pulang karena pekerjaannya sebagai photographer sudah selesai. Menyalakan lampu sen kanan, Kendall mulai memarkirkan mobilnya di depan restoran cepat saji. Melangkahkan kakinya memasuki restoran, Kendall langsung berjalan menuju meja kasir untuk memesan.
"Good afternoon, welcome to our restaurant. What do you want to order?" Tanya seorang pelayan perempuan, yang menyambut kedatangannya dengan disertai senyuman ramah. Ditanya seperti itu, membuat Kendall sedikit berpikir dengan pandangan menatap ke arah menu yang terpampang.
"Hmmm...saya pesan bacon and cheese crispy chicken sandwich, grilled chicken sandwich, garden side salad, garden grilled chicken salad, french fries dua, dan diet coke dua."
"Take away atau makan disini?"
"Take away."
"Baiklah, saya ulangi lagi pesanannya bacon and cheese crispy chicken sandwich, grilled chicken sandwich, garden side salad, garden grilled chicken salad, french fries dua, dan diet coke dua." Ucap pelayan itu, dan Kendall pun mengangguk. "Semuanya jadi 17,86$." Dengan begitu Kendall mulai mengeluarkan dompetnya dari dalam tas dan mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar.
"Ini kembaliannya. Dan mohon ditunggu sekitar sepuluh menit untuk pesanannya, ini nomor tunggunya." Ucap pelayan itu, kembali disertai dengan senyuman ramah. Balik tersenyum, Kendall pun mengambil nomor yang diberikan dan mulai berjalan menuju salah satu meja yang kosong untuk menunggu pesanannya. Bertopang dagu, Kendall berusaha untuk mengistirahatkan dirinya dengan mengarahkan pandangannya keluar jendela.
Drrtt...drrtt...drrtt...
Merasakan ada getaran dari ponselnya yang berada di dalam tas, membuat dia segera mengambilnya. Melihat layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Harry.
Harry: Pemotretannya sudah selesai?
Kendall: Iya, sudah.
Harry: Baiklah. Segeralah pulang ke rumah dan hati-hati saat mengemudi.
Harry: Ohya, tiba-tiba aku ada sedikit masalah di kantor yang harus aku urus, jadi kemungkinan aku pulang larut malam.
Harry: Jika kau ingin memasak untuk makan malam, semua bahan masakan ada di lemari pendingin. Atau kau bisa membeli makanan di luar.
Kendall: Ini aku sedang membelinya.
Harry: Baguslah. Ya sudah, hati-hati di jalan, Ken. Sampai ketemu di rumah. Love you.
Kendall: Yaa.
Selesai berkirim pesan dengan Harry, Kendall kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas. Dan Kendall kembali bertopang dagu dengan pandangannya yang menatap ke arah yang sama seperti sebelumnya. Tak berselang lama, ada seorang pelayan yang datang menuju meja Kendall dan meletakkan pesanannya ke atas meja. "Ini pesanannya."
"Thank you." Balasnya, dan pelayan itu pun mengambil nomor yang ada di atas meja lalu berjalan pergi.
Bangkit dari duduknya, tangannya meraih kantung plastik yang ada di atas meja dan mulai melangkah pergi untuk keluar dari dalam restoran. Melangkah keluar dari restoran dengan pandangannya yang sedikit menunduk, secara tiba-tiba bahunya ditabrak dengan cukup kuat oleh seseorang, yang membuatnya terhuyung ke belakang. Dan dengan cepat ada seseorang yang menahan bahunya dari belakang. Mendongak, seketika dia terdiam membeku ketika melihat wajah orang yang menahan bahunya itu. Wajah yang sudah empat tahun lamanya tidak dia lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...