Seminggu telah berlalu setelah hari pertunangan mereka, Kendall yang saat ini sedang duduk di kursi kerjanya di ruangannya tampak sedang menatap cincin berlian yang melingkar di jari manisnya. Dia masih merasa tidak percaya kalau dia sudah bertunangan dengan Harry, dan hanya dalam seminggu lagi mereka berdua akan segera menikah. Segala hal untuk pernikahan mereka pun sudah mulai disiapkan. Dan sekali lagi Kendall masih belum siap dengan hal itu. Menikah dengan seorang pria yang sama sekali tidak dia cintai, membuat dia tidak bisa membayangkan akan bagaimana hidup dia nanti.
Apakah akan sama senangnya dengan pasangan lain yang sudah menikah karena memang saling mencintai? Hal itulah yang terus dia pikirkan. Dan rasanya dia ingin sekali pergi sejauh-jauhnya agar dia tidak dinikahkan dengan Harry. Tapi ketika mengingat kedua orang tuanya membuat Kendall mau tidak mau, siap tidak siap, dia harus menerima hal ini dan menjalaninya.
Tok...tok...tok...
Terdengarnya suara ketukan pintu, membuat Kendall langsung tersadar dari lamunannya seraya mulai menoleh ke arah pintu.
"Ya." Dan setelah itu masuklah Julie ke dalam ruangannya seraya memberikan senyuman.
"Oh, Julie, ada apa?" Lanjutnya.
"Kendall, ada Mr. Styles yang menunggu mu di bawah." Balas Julie, yang kemudian membuat Kendall sedikit mengernyitkan dahinya.
"Mr. Styles? Ada urusan apa dia ke sini?"
"Aku juga tidak tau. Dan, apa kau ingin menemuinya?" Tanya Julie, dan Kendall tampak terdiam sesaat yang kemudian sedikit menghela nafasnya.
"Baiklah, aku akan segera menemuinya. Thanks Julie." Ucap Kendall, seraya tersenyum simpul. Dengan sedikit mengangguk, Julie kembali melangkah keluar dari ruangan. "Untuk apa dia datang?" Gumamnya, dan dengan begitu Kendall bangkit dari duduknya, dan melangkah keluar dari ruangannya.
Melangkah keluar dari dalam lift, Kendall sedikit mencari keberadaan Harry. Menoleh ke kiri, dia pun menemukan Harry dengan setelan jas nya sedang berdiri menunggunya di depan pintu masuk. Kembali menghela sedikit nafasnya, Kendall mulai melangkah untuk menghampirinya.
Dan Harry yang merasakan ada langkah seseorang yang mendekati dirinya dari arah belakang, membuat dia segera membalik tubuhnya itu. Senyuman langsung tersungging di bibirnya begitu dia melihat Kendall sedang berjalan ke arahnya saat ini. Lain dengan Kendall yang saat ini menatapnya dengan malas, tanpa senyuman sama sekali.
"Hi, apa aku mengganggu waktu kerjamu?"
"Menurutmu?" Balas Kendall, datar. Dan hal itu pun membuat Harry sedikit terkekeh.
"Sorry for disturb your time." Ucap Harry, dan Kendall hanya menganggukkan sedikit kepalanya.
"Jadi, ada apa kau datang ke sini? Jika ingin membicarakan soal pesananmu itu, minggu depan kau baru bisa mengambilnya. Atau ingin langsung dikirim ke tempatmu?"
"Aku ke sini bukan untuk membicarakan soal hal itu." Ucap Harry, dan Kendall tampak sedikit menaikkan sebelah alisnya.
"Then?"
"Hmm....ngomong-ngomong jam berapa sekarang?"
"Kau bisa melihatnya di jam tanganmu itu."
"Aku bertanya kepadamu, Kendall." Mendengarnya, membuat Kendall sedikit memutar matanya, seraya mulai melihat jam tangannya.
"Jam dua belas siang."
"Kalau begitu waktunya sudah tepat. Ayo pergi." Ucap Harry, yang kemudian tanpa persetujuan dari Kendall, Harry langsung meraih tangan Kendall untuk menggenggamnya dan sedikit menariknya agar ikut berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...