Hari demi hari terus berlalu, dan selama hampir seminggu ini Harry terus melakukan hal yang mungkin sudah menjadi kebiasaannya. Datang ke boutique Kendall dan mengajaknya makan siang bersama, tanpa peduli Kendall yang selalu kesal setiap kali melihat dirinya.
Love is love. Itu adalah kata-kata yang tepat untuk hal yang dilakukan oleh Harry. Keseriusannya dengan Kendall sungguh tergambar dengan jelas. Walaupun dia tau Kendall sangat membencinya, dia terus berusaha untuk membuat Kendall merasa nyaman ketika berada di dekatnya.
Dan tanpa terasa hari pernikahan mereka sudah semakin dekat. Hanya tinggal dua hari lagi Harry dan Kendall akan menikah. Harry yang saat ini sedang berdiri sambil menatap lurus ke arah pemandangan kota New York yang didominasi oleh gedung-gedung pencakar langit, tampak sedang memikirkan soal pernikahannya itu.
Dia memikirkannya bukan karena dia merasa takut atau bagaimana, dan tentu dia merasa senang karena akan segera menikah. Tapi ada satu hal yang membuat dia sedikit khawatir, yaitu soal perasaan. Bukan soal perasaannya. Kalian tau sendiri bagaimana perasaannya kepada Kendall, bukan? Melainkan sebaliknya. Menghela nafasnya cukup panjang, Harry mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, dan mulai menghubungi seseorang.
Di tempat yang berbeda, Kendall tampak sedang sibuk mengecek beberapa hal soal perkembangan boutique yang dia miliki di setiap cabang yang berbeda.
Drrttt...drrttt...drrttt...
Adanya getaran panjang dari ponselnya, membuat Kendall segera mengambilnya tanpa melihat dulu siapa yang menghubunginya.
"Halo?" Ucapnya, seraya menjepit ponsel yang ada di telinganya dengan bahunya, sambil kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Halo, Ken, bisa kita bertemu?" Dan ketika mendengar suara itu, membuat Kendall terdiam sesaat, seraya mulai mengambil ponselnya untuk melihat nama yang tertera di ponselnya.
"Untuk apa dia menghubungiku?" Dan setelah itu dia kembali menempelkan ponselnya ke telinga. "I'm busy." Ucapnya, seraya kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. And I promise you this won't take a long time." Kembali menghentikan aktivitasnya, Kendall menghela nafasnya cukup panjang.
"Soal apa?" Tanya Kendall. Harry pun terdiam sesaat.
"Aku akan memberitahukannya setelah kita bertemu." Mendengar balasannya itu, membuat Kendall lagi-lagi menghela nafasnya panjang.
"Ok, where?"
"Central park."
"Baiklah." Dan setelah itu, mereka berdua mulai memutuskan sambungan telfon masing-masing.
Setelah menerima telfon dari Harry tadi, Kendall tampak sedikit menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. "Apa yang sebenarnya ingin dia bicarakan? Kenapa aku jadi penasaran begini?" Pikirnya. Seketika dia melupakan pekerjaannya yang masih menumpuk dengan segera melangkah pergi.
Sementara itu, setelah menghubungi Kendall untuk bertemu, Harry segera bergerak untuk menuju tempat yang tadi dia sudah tentukan. Dan saat ini dia tampak mengemudikan mobilnya dengan sedikit cepat, karena dia tidak ingin justru Kendall yang menunggu kedatangannya. Dan ini juga karena perasaannya yang sedikit was-was soal hal yang akan dia bicarakan dengan Kendall nanti.
**
Melangkah turun dari mobilnya, Kendall merasakan adanya getaran dari ponsel yang ada di gengamannya. Melihat ada pesan masuk dari Harry, membuatnya segera membukanya.
Harry: Aku tunggu kau di dekat danau.
Tanpa membalasnya, Kendall segera melangkah memasuki area Central Park untuk menuju danau yang Harry maksud. Setelah berjalan selama beberapa menit, Kendall pun sampai di tempat yang dituju. Dan dia mulai sedikit mencari keberadaan Harry. Sedikit kesulitan, dia berniat untuk menghubungi Harry. Tapi gerakan tangan di ponselnya terhenti, ketika dia mendengar suara seseorang yang memanggilnya. "Ken!" Mendongakkan kepalanya, Kendall melihat Harry yang ternyata berada tidak jauh darinya. Dengan begitu, Kendall pun segera melangkah menghampiri Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...