Author's POV
Pagi hari menjelang, dengan matahari yang secara perlahan-lahan mulai menampakkan dirinya untuk menyinari dunia. Dan secara perlahan Kendall juga mulai membuka matanya itu. Mengerjapkannya beberapa kali, bola matanya mulai berputar menatap ke sekelilingnya. Kemudian matanya berhenti pada jam digital yang berada di atas nakas, yang sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.
Menghela nafasnya, dia pun bangkit dari posisinya menjadi duduk. Meregangkan otot-otot tubuhnya, setelah itu dia memilih untuk pergi ke dapur, untuk mengambil minum. Melangkah menuruni anak tangga terakhir, mata Kendall sedikit menyipit ketika melihat ada tubuh yang sedang terbaring di atas sofa. Mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur, dia melangkahkan kakinya menuju sofa. Dan dia mendapati Harry yang sedang tertidur di sana.
Mendudukkan dirinya di pinggiran sofa, dia menatap ke arah wajah tidur Harry yang terlihat seperti anak kecil dengan bibirnya yang sedikit maju. Dan tak lama Kendall terkekeh dengan sendirinya.
"Kenapa dia tidur di sini? Apa dia pergi ke club lagi semalam?" Tanya nya, dan secara tidak sengaja pandangan matanya mulai teralihkan menuju sebelah tangan Harry yang berada di dada dengan buku-buku jarinya yang memar. "Ya tuhan." Ucap Kendall kaget, sambil secara perlahan mengambil tangan Harry yang mengalami luka memar.
"Dia habis berkelahi dengan siapa? Apa mungkin dengan Jordan?" Pikirnya, yang entah kenapa langsung mengarah ke sana.
Merasakan ada sesuatu yang menyentuh tangannya, membuat Harry secara perlahan membuka matanya itu. Dan pandangannya langsung tertuju pada Kendall yang ada di dekatnya saat ini.
"Ken?" Panggilnya, dan dia sedikit mengernyit ketika melihat Kendall balas menatapnya dengan tatapan sendu dan penuh dengan kekhawatiran.
"Kau pergi ke club dan berkelahi di sana semalam?" Tanya Kendall berlainan dengan yang ada di pikirannya saat ini. Dan Harry langsung mengarahkan pandangannya ke tangannya yang ada di genggaman Kendall.
Sedikit memejamkan mata dan menghela nafasnya, Harry pun merubah posisinya menjadi duduk. "Jangan khawatir, aku tidak berkelahi semalam. Ini hanya sebuah kecelakaan kecil." Ucap harry, berusaha untuk membuat kendall merasa tenang.
Kendall menghela nafasnya panjang karena tau Harry sedang berbohong kepadanya saat ini. Mengernyit Kendall tampak meneliti wajah Harry saat ini.
"Sudut bibirmu terluka, dan pipimu juga sedikit lebam." Ucap kendall, yang membuat Harry menyentuh sekitaran wajahnya. Dan dia sedikit meringis ketika merasakan sakit di sana. Kembali menghela nafasnya, Kendall pun kembali bicara, "sudah jelas kau berkelahi semalam, jadi tidak usah berbohong kepadaku. Dan tunggu di sini, aku akan segera kembali." Ucap Kendall dan mulai bangkit dari duduknya untuk mengambil kotak P3K yang ada di dapur. Tapi Harry justru menahan tangannya itu.
"Tetaplah di sini, Ken."
"Lukamu itu harus segera diobati, Harry. Aku akan segera kembali, ok?" Ucap Kendall dan melepaskan secara perlahan tangan Harry yang menahan tangannya. Dengan begitu dia langsung bergegas menuju dapur.
Tak membutuhkan waktu lama, Kendall kembali dengan kotak P3K dan juga sebaskom air beserta handuk di tangannya. Kembali mendudukkan dirinya di samping Harry, dia meletakkan semua itu ke atas meja. Mencelupkan handuk ke dalam baskom yang berisi air lalu memerasnya, Kendall pun mengarahkannya ke buku-buku jari Harry yang memar. Dan Harry hanya terdiam sambil membiarkan Kendall mengobati lukanya itu.
"Jadi, dengan siapa?" Tanya Kendall, yang masih sibuk dengan memar pada tangan Harry. Dan dia tidak mau langsung mengatakan kalau Harry berkelahi dengan Jordan sampai pria yang ada di hadapannya ini mengungkapkannya secara langsung. Dan Harry tampak menghela nafasnya itu sebelum menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...