Melangkah turun dari mobilnya, Kendall mulai berjalan menyusuri halaman sebuah rumah yang cukup luas dan juga mewah. Menghentikan langkahnya, Kendall terdiam sesaat di depan sebuah pintu seraya menghela nafasnya cukup panjang. Setelah merasa dirinya sudah lebih tenang, Kendall baru memencet bel rumah itu.
Menunggu selama beberapa detik, tak lama samar-samar terdengar suara langkah kaki yang berasal dari dalam. Dan secara perlahan pintu terbuka, yang kemudian memunculkan Kris dari baliknya. "Oh my god, Kenny." Ucapnya, dan langsung memeluk Kendall ketika dia melihat putrinya itu.
"Hi Mom." Jawab Kendall, seraya membalas pelukkannya.
"Kau tidak apa-apa, bukan?" Tanya Kris, seraya mulai melepaskan pelukkan singkat mereka.
"I'm ok, Mom." Balas Kendall, dengan disertai senyuman.
"Ya sudah, kalau begitu ayo kita masuk." Dan dengan sedikit menarik tangan Kendall, Kris membawa Kendall untuk masuk ke dalam. "Bruce, Kylie? Kendall datang!" Ucap Kris lagi dengan sedikit berteriak, seraya membawa Kendall menuju ruang tamu. Dan dari arah tangga munculah Bruce dan Kylie yang melangkah turun untuk menghampiri mereka.
"Oh my god, Kenny, aku pikir kemarin setelah acara makan malam kau akan melakukan suatu hal yang buruk." Ucap Kylie, yang mana langsung diberi tatapan cukup menusuk dari Kris dan juga Bruce. Tapi Kylie hanya besikap tidak peduli. Dan Kendall tampak sedikit terkekeh saat ini.
"Aku tidak akan melalukan suatu hal yang sedramatis itu, Kylie."
"Jadi, ada apa kau datang ke sini?" Tanya Kylie, dan Kendall kembali menghela nafasnya seraya mulai menatap Bruce.
"Dad, sebelumnya aku ingin minta maaf karena sudah sedikit membentakmu tadi siang pada saat di kantor." Ucap Kendall, yang membuat Bruce tersenyum seraya sedikit mengelus puncak kepala Kendall, yang memang mereka berdua duduk bersebelahan saat ini.
"Dad sudah memaafkanmu, sayang." Ucapnya, dan Kendall pun tampak tersenyum simpul.
"Hmm...dan soal perjodohan yang kemarin itu..." ucap Kendall yang memberi jeda pada kalimatnya, yang mana hal itu membuat ketiga orang yang ada di dekatnya menatapnya secara seksama seraya menunggu apa yang akan dia katakan selanjutnya. "Aku....aku akan melakukannya." Lanjutnya, dan seketika mereka bertiga langsung menatap Kendall dengan terkejut.
"Kenny, kau serius dengan hal yang kau katakan itu, sayang?"
"Iya Ken, kau serius?" Tanya Kris dan Kylie secara bergantian. Dan Kendall hanya menganggukkan kepalanya itu seraya tersenyum.
"Aaaa! Akhirnya aku bisa memiliki seorang kakak ipar yang tampan!" Ucap Kylie, dengan sedikit berteriak. Dan hal itu kembali membuat Kris dan juga Bruce menatap tajam ke arahnya. Dan lagi, dia hanya bersikap tidak peduli ketika ditatap seperti itu untuk kedua kalinya oleh kedua orangtuanya. Dan lagi-lagi Kendall tampak sedikit terkekeh ketika melihat adiknya itu.
Menoleh ke arah putrinya, Kendall, Bruce membawanya ke dalam pelukkannya dan memeluknya dengan cukup erat. "Dad menyayangimu, nak."
"Aku juga menyayangimu, Dad." Balas Kendall, seraya membalas pelukkan Bruce.
**
Setelah mengatakan keputusannya tadi secara langsung di hadapan Kylie dan juga kedua orang tua nya, saat ini Kendall yang memutuskan untuk menginap, sedang berada di kamarnya dan tampak sedang mendudukkan dirinya di atas tempat tidurnya dengan laptopnya yang berada di atas bantal yang ada di pangkuannya.
Dan jika dia kembali memikirkan soal keputusannya tadi, sebenarnya dia juga masih sedikit ragu dengan keputusan yang sudah dia ambil itu. Keputusannya ini dia ambil hanya dalam waktu beberapa detik setelah mendengar semua perkataan Julie tadi siang kepadanya. Tapi ketika melihat raut bahagia dari Bruce tadi setelah dia mengatakan keputusannya itu, membuat dia merasa kalau keputusannya itu sudah cukup tepat. Tapi tetap saja masih ada sedikit keraguan di dalam dirinya. Dia takut kalau perjodohan ini pada akhirnya justru tidak akan berjalan dengan baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...