Chapter 17

2.3K 247 33
                                    

Sore hari mulai menjelang dan pesta kebun pun berakhir dengan Harry dan Kendall yang bersiap untuk pergi menuju rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka berdua. Selesai berpamitan dengan beberapa tamu yang hadir di sana, termasuk dengan kedua orang tua mereka, Gemma, Kylie, Gigi, Zayn, Liam, Cheryl, Ele, Louis, dan Niall, mereka berdua mulai melangkah menuju sebuah mobil Audi A5 Coupe berwarna hitam, yang merupakan hadiah pernikahan dari kedua orang tua Kendall.

"Selamat bersenang-senang kalian berdua. Hati-hati di jalan." Ucap Kylie, kepada Kendall dan juga Harry ketika mereka sedang melangkah masuk ke dalam mobil.

Memasang sabuk pengaman mereka masing-masing, setelah itu Harry mulai menyalakan mesin mobil. Membuka jendela mobil, Kendall menatap kedua orangtuanya seraya tersenyum. Dan kedua orangtuanya pun membalas senyumannya itu.

"Hati-hati di jalan, ya? Harry, selalu ingat kata-kata Mom, jangan mengebut. Kau tidak sendiri sekarang, ada Kendall, jadi jaga keselamatannya." Ucap Anne, yang mana membuat Harry memberikan senyuman meyakinkan ke arah Ibu nya itu.

"Tentu, dan aku akan selalu menjaganya. Mom Kris dan Dad Bruce, aku mohon jangan khawatir karena aku akan selalu menjaga Kendall."

"Kami semua mempercayai mu, Harry." Balas Kris.

"Hati-hati di jalan, Har, Ken. Dan selamat menikmati malam pertama kalian!"

"Ya, selamat bersenang-senang nanti malam!" Mendengar ucapan Gigi dan Zayn barusan, membuat Kendall menatap mereka berdua dengan cukup tajam. Gigi dan Zayn pun hanya sama-sama tersenyum cukup lebar ke arahnya.

Melihat Kendall dengan ekspresi datarnya, membuat Gigi memberikan isyarat kepada Kendall untuk tersenyum. Dan Kendall pun hanya memberikan senyuman yang dipaksakan.

"Ohya, kami juga ada ucapan untuk kalian berdua." Ucap Louis, dan memberikan isyarat kepada Liam, Niall, Ele, dan Cheryl untuk mengucapkannya secara berbarengan. "Happy wedding dan selamat menikmati malam pertama kalian, wohoo!" Ucap mereka semua, yang diakhiri dengan teriakkan. Dan membuat semua orang yang ada di sana terkekeh, termasuk Harry. Tapi tidak termasuk dengan Kendall. Dia menatap ke arah mereka semua tidak percaya.

"Ternyata tidak ada bedanya dia dengan teman-temannya." Ucapnya dalam hati.

"Ya sudah kalau begitu, kami pergi dulu." Ucap Harry, seraya memberikan senyumannya kepada semua orang yang ada di sana. Tak lama Harry pun melajukan mobilnya pergi. Dari kaca spion Kendall bisa melihat kalau Ibu nya sedang menangis sambil terus melihat kepergiannya. Melihatnya, membuat Kendall dengan cepat mengalihkan pandangannya itu agar air matanya juga tidak ikut keluar.

Selama diperjalanan hanya ada kebisuan disekitar mereka. Tidak ada yang membuka suara satupun untuk berbicara. Harry fokus menyetir dan Kendall hanya menatap ke arah jalan raya yang kelihatan cukup padat sore hari ini. Menghentikan laju mobilnya disalah satu lampu merah, Harry pun mulai menoleh ke arah Kendall yang masih menatap jalan raya. Sedikit menghela nafasnya, dia mulai membuka suaranya.

"Apa kau kedinginan?" Tanya Harry, yang kemudian membuat Kendall menoleh sesaat ke arahnya.

"Tidak." Balasnya singkat, dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah jalan raya.

"Apa kau haus?" Tanya Harry lagi, dengan pandangannya masih tertuju kepada Kendall. Dan Kendall hanya meresponnya dengan gelengan kepala. "Baiklah kalau begitu." Ucapnya, yang kemudian mengalihkan pandangannya ke depan.

Kembali dilingkupi dengan kebisuan, membuat menunggu lampu merah untuk berubah menjadi hijau terasa sangat lama. Merasa kurang nyaman dengan suasana seperti ini, membuat Harry mulai menyalakan radio untuk sedikit mencairkan suasana penuh kebisuan ini. Dan langsung saja terdengar lagu dari Adele - Sweetest Devotion. Sedikit membesarkan volumenya, Harry mulai ikut bersenandung mengikuti lagu tersebut. Dan tak lama lampu sudah berubah warna menjadi hijau, dengan begitu Harry kembali melajukan mobilnya itu.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang