Drrtt...drrtt...drrtt...
Kendall yang sedang serius menatap layar laptopnya menoleh sesaat ke arah ponselnya yang terus bergetar, yang berada di samping laptopnya. Mengambilnya, tanpa melihat siapa yang menghubunginya, dia langsung mengangkatnya dan mengarahkannya ke telinga.
"Halo?"
"Halo Ken, aku sudah sampai." Mendengar suaranya, membuat Kendall terdiam dengan dahinya yang berkerut.
"Sudah sampai?" Balasnya yang kedengaran bingung.
Harry pun menghela nafasnya dari sebrang sana. "Kau lupa? Kita ada acara makan malam." Mendengarnya, membuat Kendall kembali mengernyitkan dahinya. Dan dia baru ingat akan pembicaraannya dengan Harry tadi siang.
"Ohya, aku ingat. Baiklah, aku akan segera turun."
"Cepat, kita tidak punya banyak waktu."
Mendengarnya, membuat Kendall melihat ke arah jam tangannya, dan sedikit memutar matanya. "Iya, iya, aku akan cepat. Lagipula ini masih jam 06.30, Harry. Kita masih punya banyak waktu." Balasnya, mematikan laptopnya dan juga membereskan beberapa berkas penting yang ada di atas mejanya untuk memasukkannya ke dalam laci.
"Time is money, Kendall." Dan lagi-lagi Kendall memutar matanya itu ketika mendengarnya.
"Oh, baiklah tuan yang suka menghargai waktu."
"Ya sudah, aku tunggu kau di mobil."
"Iya." Dan sambungan pun terputus. Kembali menghela nafasnya, Kendall mulai memasukkan laptop dan juga ponselnya ke dalam tas. Setelah tidak ada lagi yang terlupakan, dengan segera dia melangkah keluar dari ruangannya.
Melangkah keluar dari dalam boutique nya, Kendall langsung disambut dengan suara klakson yang memekakkan telinga. Menoleh ke kanan, dia menemukan sebuah mobil Audi A5 Coupe yang dia kenali, yang terparkir tidak jauh darinya. Dengan segera dia melangkah ke arah mobil itu.
"Maaf membuatmu menunggu lama." Ucap Kendall, ketika dia sudah berada di dalam mobil.
"Tidak masalah, dan cepat kenakan seatbelt mu." Dan dengan segera Kendall mengenakan seatbelt nya itu. Melihat Kendall yang sudah mengenakan seatbelt nya, Harry mulai memindahkan persneling dan melajukan mobilnya.
"Kau tidak membawa mobil, bukan?" Tanya Harry, menoleh sesaat ke arah Kendall.
"Kau tau kan, jika mobilku masih ada di parkiran apartement ku?" Balas Kendall, lebih ke arah bertanya.
"Ya sudah, biar besok aku yang mengambilnya."
"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri. Lagipula, memangnya kau tau di mana apartement ku?" Ucap Kendall, menoleh ke arah Harry.
"Itu mudah untukku. Jadi biar aku yang mengambilnya, ok?" Balas Harry dan tersenyum cukup lebar kepada Kendall.
"Ok, terserah kau saja. Dan satu hal, hati-hati saat membawanya karena itu adalah mobil pertamaku dan juga mobilku satu-satunya. Jadi jangan sampai lecet atau apapun. Mengerti?"
"Aye aye captain!" Seru Harry, sambil memberikan tanda hormat ke arah Kendall.
Tidak seperti tadi siang, kali ini Kendall tidak lagi menyembunyikan tawanya itu. Walaupun awalnya dia berusaha untuk menahannya, tapi pada akhirnya dia tertawa juga. Dia dan Harry pun tertawa bersamaan.
**
Melangkah turun dari mobil Harry, Kendall melihat pantulan dirinya dari kaca mobil sambil sedikit merapihkan tatanan rambutnya dan juga pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...