Setelah mengobrol sebentar dan menjelaskan soal design dress yang akan Kendall berikan kepada Lily untuk dress nya nanti, saat ini Kendall mulai mengukur beberapa bagian tubuh Lily agar nanti pas dengan dress nya. Dan Julie dengan setia berdiri di dekatnya untuk mencatat setiap ukurannya.
"Oh ya, Kendall bisa aku bertanya sesuatu kepadamu?" Tanya Lily kepada Kendall yang sedang mengukur lingkar pinggangnya.
"Sure. About what?" Balas Kendall, balik bertanya dan melirik ke arahnya.
"Hmmm...bagaimana perasaanmu dulu ketika akan menikah?" Tanya Lily, yang membuat Kendall terdiam sesaat. Begitupun dengan Julie yang sedikit melirik Kendall.
"Hmm...bagaimana menjelaskannya, ya? Actually, this is a bit complicated." Balas Kendall, berhenti sesaat dari aktivitasnya. Membuat Lily menatapnya dengan mengernyitkan dahi.
"Complicated?" Tanya Lily, bingung. Kendall pun mengangguk sebagai respon.
"Ya. Sebenarnya aku menikah karena aku dijodohkan. Jadi ya, pasti kau tau seperti apa perasaanku waktu itu." Balas Kendall, tersenyum ke arah Lily dan kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Maaf, jika pertanyaanku tadi sedikit menyinggung perasaanmu." Ucap Lily, dengan perasaan bersalah. Dan Kendall kembali tersenyum.
"Tidak, kau sama sekali tidak menyinggung perasaanku, Lily." Balas Kendall, yang membuat Lily tersenyum.
Kendall masih terus melanjutkan aktivitasnya, yang sekarang beralih untuk mengukur panjang dari bagian pinggul sampai mata kaki. Dan Julie juga masih sibuk mencatat setiap angka yang Kendall sebutkan kepadanya.
Menatap ke arah Julie, Lily berniat untuk bertanya juga kepada Julie tentang hal yang sama. "Hmm...bagaimana dengamu, Julie? Apa kau sudah menikah?" Julie yang mendengar Lily bertanya kepadanya, membuat dia menoleh
"Hmm...ya, saya sudah menikah." Balas Julie, dengan nada sedikit gugup. Dan Lily tersenyum ke arahnya.
"Santai saja, Julie. Tidak usah gugup seperti itu. Dan tidak usah bersikap terlalu formal kepadaku." Ucap Lily, dan Julie pun mengangguk ke arahnya. Kendall yang berada di sampingnya tampak tersenyum.
"Ok, done." Ucap Kendall, yang kemudian kembali meletakkan sebuah pita pengukur ke atas meja kerjanya. Dan dia juga meminta kepada Julie catatan yang tadi sudah dia catat.
"Ohya, Kendall, kira-kira pengerjaannya mebutuhkan waktu berapa lama?" Tanya Lily, yang membuat Kendall mulai sedikit berpikir.
"Hmm...sekitar dua sampai tiga minggu. Memangnya, kapan acara pertunanganmu akan dilaksanakan?" Tanya Kendall, dengan pandangannya yang mengarah ke arah Lily.
"Sebenarnya masih bulan depan, tapi segala persiapannya sudah dimulai dari sekarang." Balasnya dengan sedikit kekehan.
"Lebih cepat lebih baik, bukan?"
"Ya, kau benar."
Drrtt....drrtt...drrtt....
Mendengar suara getaran ponsel, membuat Lily dan Kendall secara bersamaan mencari dari mana sumber suara itu berasal.
"Oh, ini ponselku. Tunggu sebentar." Ucap Lily, yang baru saja mengambil ponselnya dari dalam tas dan segera mengangkat telfon yang baru saja masuk. Tidak ingin menguping soal pembicaraan orang lain, Kendall dan Julie mulai sedikit mengobrol.
"Terimakasih karena sudah mau datang dan membantuku hari ini, Julie. Maaf, jika aku jadi mengganggu waktu liburmu."
"Tidak masalah, Kendall. Ini sudah menjadi tugasku sebagai personal assistant mu." Balas Julie, dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionBisa bertemu dengan seorang pria seperti Harry adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh Kendall. Pertemuan pertamanya dengan Harry yang tidak berkesan baik, membuat Kendall menolak mentah-mentah untuk tidak akan mau lagi bertemu dengan pria itu...