Chapter 39

2.1K 204 38
                                    

Pagi hari yang cerah di kota Paris. Kendall yang sudah bangun sejak tiga puluh menit yang lalu baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Melangkah keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono yang melilit tubuhnya, Kendall terdiam sesaat sambil menyilangkan kedua tangannya di dada ketika melihat Harry yang masih terlelap.

"Dasar pria tukang tidur." Gumamnya, yang kemudian berjalan menuju meja rias.

Mendudukkan dirinya di bangku, Kendall mengambil pouch yang berisi bedak dan beberapa peralatan makeup miliknya. Mengeluarkan sebuah krim wajah, dia pun mulai mengoleskan krim itu pada wajahnya.

Menoleh ke arah Harry, dia pun menghela nafasnya cukup panjang. "Harry, bangunlah. Kau ada pertemuan hari ini, bukan?" Ucapnya, sambil masih terus mengoleskan krim di area sekitar pipinya. Dan Harry hanya meresponnya dengan gumaman tidak jelas, sambil merubah posisinya dari telentang menjadi miring ke kiri menghadap Kendall.

"Harry?"

"Hmm..." dan lagi-lagi hanya dibalas dengan gumaman.

Sedikit memutar matanya, Kendall yang sudah selesai langsung bangkit dari duduknya dan mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur.

"Hey tukang tidur, ayo bangun. Kau tidak ingin terlambat datang ke pertemuan itu, bukan?" Ucap Kendall, dengan jari-jemarinya yang dia selipkan disetiap helai rambut coklat Harry dan sedikit menyisirnya ke belakang.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Harry dengan suara paginya yang khas, dan dengan mata yang masih tertutup.

"Jam tujuh." Balas Kendall. Pada awalnya, setelah Kendall mengatakan dua kata itu Harry hanya terdiam tidak merespon apapun. Tapi setelah beberapa detik kemudian matanya langsung terbuka dengan lebar dan dia juga langsung bangkit dari posisinya tidurnya. Kendall sampai kaget melihatnya.

"Kenapa kau baru membangunkanku sekarang? Pertemuanku jam sembilan." Ucap Harry dengan cepat dan kedengaran panik.

"Calm down, Mr. Styles. Kau masih punya waktu dua jam." Balas Kendall, dan Harry tampak menghela nafasnya panjang.

"Iya aku tau, aku masih punya waktu dua jam. Tapi aku jadi tidak punya banyak waktu untuk berduaan denganmu."

"Oh, kau ini." Ucap Kendall dengan sedikit memutar matanya, dan Harry hanya tersenyum ke arahnya. "Lalu, apa kau ingin berlama-lama di sini dan tidak bersiap?" Ucap Kendall lagi, yang mana langsung membuat Harry bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Tapi baru beberapa langkah, dia kembali berbalik ke arah Kendall dan sedikit membungkuk di hadapanya. Kendall pun menatapnya bingung.

"Morning kiss?" Ucapnya, dengan tersenyum.

Sedikit terkekeh, Kendall memberikan kecupan singkat pada bibir Harry.

"Done. Now go to the bathroom and get some shower." Ucap Kendall. Dan ketika dia melihat Harry yang membuka mulutnya untuk kembali bicara, dengan segera Kendall mengarahkan jari telunjuknya di depan bibir Harry, yang membuat Harry langsung terdiam. "Yang tadi itu sudah cukup untukmu." Ucap Kendall, yang seakan tau apa yang akan Harry katakan kepadanya tadi.

"Dan apa kau ingin datang terlambat ke pertemuanmu itu, Mr. Styles?" Lanjutnya, membuat Harry menghela nafasnya panjang.

"Oh, baiklah." Menyingkirkan jari telunjuk Kendall dari depan bibirnya, lalu dengan kilat dia mengecup pipi Kendall. Baru setelah itu dia melangkah menuju kamar mandi.

Kendall pun hanya sedikit terkekeh untuk kesekian kalinya karena sikap suaminya itu. Bangkit dari tempat tidur, Kendall melangkah menuju ruang tamu untuk mengambil koper miliknya dan juga Harry.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang