Mencintaimu adalah kesalahan favoritku.
Kamu bisa menutup mata atas sesuatu yang tidak ingin kamu lihat namun, kamu tidak akan bisa menutup hati untuk sesuatu yang tidak ingin kamu rasakan.
♢♢♢
"Mendung," gumam Rilly saat ia melihat langit-langit luar dari jendela mobil.
Rafa melirik Rilly sekilas, "Kenapa dengan mendung?"
Rilly tersenyum, bukan karena mendengar pertanyaan dari Rafa melainkan karena menikmati langit-langit itu. "Gue suka aja."
"Berarti lo suka hujan juga?" tebak Rafa.
Rilly menggeleng, "Gue nggak suka hujan. Hujan itu buat orang ribet sendiri, nyusahin orang. Apalagi kalau hujan datang itu biasanya ada petir."
Alis Rafa saling menaut mendengar ucapan Rilly, "Tapi, bukannya mendung itu menandakan akan datangnya hujan?"
Rilly cemberut mendengar pertanyaan Rafa, "Makanya, setiap mendung gue berharap kalau hujan nggak akan jatuh apalagi petirnya."
"Lo aneh," decak Rafa.
Rilly mendengus mendengar pernyataan Rafa, "Gue juga ngerasa kalau diri gue aneh."
Setelah itu, tidak ada obrolan yang tercipta di antara mereka. Hanya keheningan yang ada namun, secara perlahan keheningan itu terganggu dengan suara hujan yang mengenai atap mobil mereka.
Rilly menghela napas, ia tidak bisa melanjutkan aktivitasnya untuk menatap langit-langit yang mendung itu. Ia cemberut, saat melihat hujan yang semakin deras dan kilat petir. Sepertinya, hari ini harapan yang ia inginkam tidak akan terkabul.
♢♢♢
Rilly berjalan memasuki kelasnya dengan malas, bahkan untuk mengobrol dengan Rafa saja ia terlalu malas. Padahal Rafa dari tadi mencoba mengajaknya mengobrol dan ia hanya menjawab seadanya. Semangatnya menghilang, mungkin ia harus mengisi semangatnya.
Saat sampai di tempat duduk, Rilly langsung duduk begitu saja tanpa menyapa Sophia. Sahabatnya itu pasti tahu kenapa ia seperti ini. Phia pasti mengerti Rilly dan Phia pasti sudah sering melihat sikap Rilly yang seperti ini.
Rafa melirik Sophia yang terlihat biasa saja, padahal sikap Rilly terlihat sangat tidak biasa. Apa Sophia tidak penasaran atau khawatir?
Rafa berdeham untuk memanggil Sophia, saat Sophia menatapnya dengan tatapan tanya. Ia menanyakan hal yang membuatnya penasaran. Rafa bertanya tanpa melafalkan. Ia bertanya tanpa suara, dia kenapa?
Sophia menaikkan bahunya dan Sophia menjawab pertanyaan Rafa tanpa suara juga. Dia memang udah sering gitu.
Alis Rafa saling menaut, benarkah Rilly sering seperti itu? Kenapa Sophia tidak menanyakan keadaan Rilly? Bukannya mereka sahabatan?
Rafa mendekat ke meja Rilly dan Sophia. Ia bertanya dengan volume yang sangat kecil, "Lo nggak mau nanyain dia kenapa?"
Sophia melirik sahabatnya itu, ia sedang menelungkupkan wajah di lipatan tangan dan sama sekali tidak memedulikan sekitar. Mungkin kalau Kafka ada di kelas, Rilly pasti langsung semangat dan menjadi seperti biasanya.
"Dia nggak akan mau cerita," bisik Sophia.
Rafa semakin penasaran dengan sikap Rilly yang menurutnya tidak biasa itu. Coba kalian pikirkan, biasanya Rilly itu sangat semangat dan tiba-tiba dia diam seperri itu? Apa menurut kalian tidak ada yang aneh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuanfen
Teen FictionMenurut kalian, apa pengertian bodoh? Apa bodoh itu orang yang tidak bisa memahami pelajaran sekolah yang sulit? Menurut Rilly bukan itu, karena tidak semua orang punya kemampuan yang sama. Menurut Rilly, bodoh itu dia. Dia yang bodoh karena tida...