Ketika kamu mencintai seseorang dan kamu mencintainya dengan sepenuh hati. Maka perasaan itu tidak akan cepat menghilang.
Pesonamu selalu membuatku jatuh dan aku tidak pernah bisa menghindarinya.
♢♢♢♢
Kafka menghempaskan tubuhnya ditempat tidur yang sudah ia tinggalkan selama 15 hari. Selama 15 hari, ia menjalankan pengobatan dan selama itu juga ia menghilang begitu saja. Hanya beberapa orang yang mengetahui keberadaan pastinya dan sekolah pun hanya tahu kalau ia sakit. Selama 15 hari, Kafka meninggalkan semua tugas sebagai ketua osis dan mencari sebuah harapan baru juga pencerahan bagi dirinya.
Tangan kanannya. Tangan itu sudah tidak bisa difungsikan seperti biasanya, walau sekarang memang sudah membaik. Ia tidak terlalu peduli soal itu, apalagi sampai frustasi dan sebagainya. Jika ia tidak bisa melakukan hal-hal yang biasanya ia lakukan, maka tandanya ia harus mencari kegiatan yang lain.
"Bang?" Shilla mengintip dari balik pintu, "Shilla boleh masuk?"
Kafka menatap adiknya itu dengan tatapan bingung. Tumben sekali Shilla meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke kamarnya. Biasanya, Shilla akan langsung masuk walau ia sudah dilarang olehnya. Bahkan sekarang adiknya itu hanya berdiri dipinggir tempat tidur, menatapnya ragu. "Kenapa?"
"Tangan Bang Kafka udah beneran sehat?" tanya Shilla dengan suara sangat pelan.
Kafka semakin mengerutkan keningnya saat melihat Shilla menangis, "Kenapa nangis?"
Tangisan Shilla semakin menjadi saat mendengar pertanyaan Kafka, "Shilla khawatir sama Bang Kafka selama ini!!! Nggak ada satupun yang bilang ke Shilla Abang pergi kemana!! Shilla jadinya mikir aneh-aneh, kiranya Shilla bakalan kehilangan Abang!! Apalagi waktu Shilla dengar kalau tangan kanan Bang Kafka nggak bisa dikembaliin kayak semula!! Sh...."
Kafka mengelus pipi adiknya itu, menghapus air matanya dan membawa Shilla ke dalam pelukan. Ia mengelus rambut adiknya itu, masih terdengar dengan jelas kalau Shilla belum berhenti menangis. "Abang disini."
Shilla terisak mendengar kata-kata itu, "Shilla sempat mikir kalau Shilla bakalan kehilangan Abang!! Shilla bakalan nggak punya Abang nyebelin lagi, nggak ada lagi yang ngelarang Shilla buat teriak, nggak ada lagi yang ngajak Shilla main.....basket."
Kafka tersenyum kecut mendengar Shilla yang mengucapkan kata basket dengan sangat pelan, "Udah, berhenti nangis."
Shilla melangkah mundur mendengar ucapan Kafka. Ia cemberut, "Emang ya Abang nggak punya perasaan!!! Dirayu gitu, ini malah ngomong gitu aja!!!"
Kafka menaikkan satu alisnya, ia berdiri mengambil dompet dan kunci mobil.
"Ayo."Shilla mengedipkan matanya beberapa kali, "Mau kemana??!!!"
"5 menit."
"IHH!!! Mau kemanaa???!!"
"Makan."
Jawaban Kafka memang singkat, tapi Shilla mampu mengerti ucapan Abangnya itu. Mungkin Kafka memang tidak bisa mengatakan kata-kata yang dapat menyentuh hati. Dia mungkin tidak banyak bicara, benar-benar kelihatan tidak mengerti situasi dan tidak mengerti perasaan seseorang. Tetapi sesungguhnya Kafka mempunyai cara lain untuk bisa seperti mereka, dengan caranya sendiri. Cara yang tidak bisa ditebak oleh siapapun termasuk keluarganya.
Yang pasti, Kafka selalu melakukan sesuatu yang membuat orang senang walau ia tidak bisa mengatakan apapun. Jangan berharap banyak ke Kafka jika kalian menginginkan ia mengucapkan kata-kata puitis, romantis dan merayu seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuanfen
أدب المراهقينMenurut kalian, apa pengertian bodoh? Apa bodoh itu orang yang tidak bisa memahami pelajaran sekolah yang sulit? Menurut Rilly bukan itu, karena tidak semua orang punya kemampuan yang sama. Menurut Rilly, bodoh itu dia. Dia yang bodoh karena tida...