Fourty Three

12.7K 1.4K 1K
                                    

"Aku akan selalu ada di memori dan hatimu."
- Kafka Alta Legnard.

"Aku egois, memang. Karena aku hanya ingin kamu disini sekarang, berdiri didepanku dengan senyummu lalu memelukku dengan pelukan hangatmu."
- Caroline Rilly Matthew

Tutup matamu dan lihat aku dalam mimpi dan kenangan kita, jika kamu merindukanku. Aku akan selalu ada dimemori dan hatimu.

Kalau saja ada mesin waktu, maka aku akan kembalu pada waktu itu disaat semuanya belum terjadi. Pastinya, aku akan mencoba menghindari kejadian yang membuatmu pergi dari sisiku. Aku membutuhkan mesin waktu.

Terkadang merelakan lebih baik dari pada melihat orang yang kita sayangi menderita terus menerus.

♢♢♢♢

Seminggu setelah kejadian itu, Rilly hanya didalam kamarnya sepanjang hari. Ia hanya keluar ketika makan dan setelah itu, ia mengurung dirinya kembali. Didalam kamar, ia tidak melakukan apapun. Ia hanya termenung dan terkadang tatapannya kosong. Terkadang ia menangis setelah itu, tanpa ia sadari, ia tertidur dengan sendirinya.

Terpukul dan kacau.

Rilly benar-benar terguncang dengan kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu. Ia sulit menerima ini semua dan pikirannya masih berpikir kalau semua ini hanyalah mimpi. Sayangnya, setiap ia bangun tidur, semua itu nyata dan masih sama.

Jika dulu Rilly selalu menunggu hari esok dan menyambutnya dengan senyuman, berbeda dengan sekarang. Itu semua sudah tidak ada dan sudah tergantikan dengan hal lain. Ia bangun dengan mata sembap dan keadannya yang sangat kacau. Seluruh tubuhnya masih terasa sakit.

Rilly bahkan seperti orang yang sudah tidak punya selera hidup lagi. Tidur dan bangun dengan waktu yang tak tertentu. Menangis adalah aktivitas yang ia lakukan setiap waktu.

Badan Rilly perlahan bergerak ketika mendengar alarm yang memekakkan telinganya. Ia mengambil HPnya dan segera mematikan alarm itu. Tidak sengaja, ia melihat HP seseorang yang sangat dirindukannya. Dua minggu yang lalu, setelah ia mengunjungi dia,Papa memberikan HP in dan meminta ia untuk menyimpannya.

Tangan Rilly terulur mengambil HP itu. Dengan lincah, jari-jarinya mengetik kata sandi HP ini. Ia tahu dan hapal semua isi HP ini. Rilly tersenyum tipis ketika melihat wallpaper HP dia, disana ada fotonya yang sedang berpelukan dengan adiknya. .

Jari-jarinya membawa Rilly ke aplikasi yang bisa saling mengirim pesan. Sudah beribu pesan masuk dan tidak ada yang membalas atau sekedar membacanya. Rata-rata Rilly juga tidak mengenal orang-orang yang mengirim pesan itu.

Senyum Rilly sedikit lebih lebar dari sebelumnya ketika melihat namanya sendiri. Ia membaca pesan-pesan lama mereka. Tanpa ia sadari, air matanya menetes kembali seperti biasa.

Entah apa yang merasuki pikiran Rilly, ia mengetik melalui HP ini lalu mengirim pesannya ke HPnya. Ia membalas pesan itu dan terjadilah obrolan. Ia sangat merindukan sifaf manisnya.

Kaf😈 : Miss you

Rilly : Miss you too😘😘, kapan kamu pulang? Aku kangeen banget sama kamu.

Kaf😈 : Aku selalu ada disampingmu

Ia benar-benar sudah gila!!!

Rilly meletakkan HPnya begitu saja. Ia memeluk lutut dan menenggelamkan wajahnya disana. Ia kembali menangis lagi dan kali ini ia tahu karena apa. Ia menangis karena merindukannya.

Me without you? Nothing feels as good, thought I couldn’t live without you It’s gonna hurt. It's like I'm missing some happy part of me.

YuanfenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang