PART INI BUKAN UNTUK DITIRU / DICOBA /IKUT-IKUTAN!!!!
"Don't cry."
- Kafka Alta Legnard."Let me cry for the last. But please, don't say good bye. I don't wanna lose you."
- Caroline Rilly MatthewMenjagamu selalu aman adalah hal yang terpenting bagiku. Karena kamu adalah segalanya bagiku dan aku rela mengorbankan diriku, jika itu satu-satunya cara yang bisa membuatmu selamat.
Tidak semua yang kamu inginkan harus terpenuhi.
Tubuh ini akan meninggalkan dunia pada waktunya. Apapun yang dilihat oleh mata, akan hilang pada waktu yang tidak kita pikirkan. Semua hal yang kita miliki itu miliknya, kita hanya dipinjamkan untuk sementara waktu yang pada akhirnya akan dikembalikan ke dia.
♢♢♢♢
Ketika Kafka pergi, Aldric juga langsung pergi ke tempat dimana Rilly berada. Ia malas mengikuti kemauan Sesil untuk melihat kedua sahabat Kafka. Jadi, ia menyuruh teman-temannya untuk memperhatikan kedua orang itu. Kalau pun mereka ikut kesini, mereka akan kalah. Mengingat jumlah anak buah Sesil yang banyak dan Kafka sudah tidak seperti dulu lagi. Tangannya membuat Kafka tidak pintar berkelahi lagi.
Aldric menatap Rilly horor, ini bukan yang ia mau dan ia sepakati, "Harus di ikat?"
Sesil berdecak, ia dengan santai memainkan kayu yang sudah dibakar ujungnya. "Kalau nggak di ikat, gue bisa kalah. Papanya punya tempat pelatihan bela diri, nggak mungkin anak satu-satunya, cewek lagi, nggak diajarin bela diri
Rilly terpukau karena pengetahuan Sesil mengenai keluarganya, "Gue baru sadar kalau lo pintar, Sil."
Dari tadi, Rilly sama sekali tidak merasa takut walau ia diancam dengan hal-hal yang mengerikan. Ia bukan anak kecil dan Papa selalu mengajarkan bagaimana mempertahankan diri dari musuh. Tadi, ketika ia menelepon Kafka, entah kenapa suaranya menjadi lebih lemah, ia tidak tahu alasannya. Mungkin ia merasa takut karena yang mereka jebak itu Kafka dan satu-satunya orang yang mereka inginkan terluka adalah Kafka baru dirinya.
Walau suaranya lemah tadi ia sebenarnya akan mengatakan ke Kafka seperti ini : Kaf, aku baik-baik aja. Ini beneran nggak bohong, nggak mungkin anaknya seorang Ricky lemah apalagi kamu tahu kalau aku bisa jaga diri. Jadi, kamu nggak perlu datang kesini cepat-cepat. Pelan-pelan aja, jangan ngebut dan hati-hati.
Rilly akan mengatakan semua itu, tapi Kafka memotong ucapannya tanpa menunggu ia untuk menyelesaikannya terlebih dahulu.Sesil tersenyum miring, ia menunjuk Rilly dengan kayu yang ujungnya masih berapi. Membuat wajah Rilly terasa panas, "Dan lo sangat berani, gue juga baru tahu itu. Dari tadi, lo nggak nangis dan bukan ini yang gue harapkan!"
Rilly tertawa, murni tertawa bukan karena paksaan, "Lo udah nyelidikin keluarga gue, 'kan? Bahkan berkas yang Aldric kasih waktu di puncak dari lo," Rilly sengaja menjeda ucapannya membuat Sesil penasaran, "seharusnya, lo tahu gimana kejamnya kehidupan Papa gue dan ketiga sahabatnya. Maksud gue, gimana kehidupan mereka selain kerja di perusahaan. Itu juga bukan rahasia umum karena dunia udah tahu, kalau Papa gue dan Papa Kafka itu bisa nyelesaikan kasus yang menimpanya sendiri tanpa harus kerja sama dengan polisi walau akhirnya mereka kerja sama dengan polisi karena menghormati negara ini. Tetap aja, mereka bakalan menghukum orang yang udah nyari perkara dengan mereka dengan kejam dan sadis. Gue sekarang ini takut banget kalau lo bakalan dapat itu dari Papa gue atau pun Papa Kafka."
Sesil terdiam karena ia tahu dengan sangat jelas kalau yang dikatakan Rilly itu bukan karangan atau gertakan saja. Itu semua benar-benar fakta.
"Papa gue dulu emang bukan bad boy atau pun anggota gengster," kali ini Rilly mampu bercerita dengan bangga mengenai Papanya, "dia lebih elit dari itu dan berkelas juga ditakuti banyak gengster lainnya. Ya walau dia terkadang kekanak-kanakan, tetap aja dia ditakutin. Bahkan sampai sekarang, dia dan sahabatnya masih punya mata-mata dimanapun, termasuk Kafka. Lo pasti tahu, walau Kafka masih SMA tapi dia udah punya anak buah yang jumlahnya ngalahin anak buah lo, dia juga punya sisi gelapnya kalau marah. Itu udah turun menurun dikeluarga mereka, lo tahu itu, Sil dan lo masih berani ngelakuin hal ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuanfen
Fiksi RemajaMenurut kalian, apa pengertian bodoh? Apa bodoh itu orang yang tidak bisa memahami pelajaran sekolah yang sulit? Menurut Rilly bukan itu, karena tidak semua orang punya kemampuan yang sama. Menurut Rilly, bodoh itu dia. Dia yang bodoh karena tida...