Menurut kalian, apa pengertian bodoh? Apa bodoh itu orang yang tidak bisa memahami pelajaran sekolah yang sulit? Menurut Rilly bukan itu, karena tidak semua orang punya kemampuan yang sama.
Menurut Rilly, bodoh itu dia. Dia yang bodoh karena tida...
Hati ini diciptakan bukan untuk disakiti ataupun dipermainkan. Jadi tolong, jangan permainkan hati ini apalagi menyakitinya. Karena sekali kamu mencobanya, semuanya tidak akan sama lagi.
If you love me, let me know. If not, please let me go.
♢♢♢
Sepanjang perjalanan, pikiran Rilly sudah kemana-mana. Mulai tentang makan malam, perubahan sifat Kafka dan senyuman Kafka. Ngomong-ngomong tentang senyuman, senyuman itu masih membekas di hati dan pikiran. Ia seharusnya mengabadikan senyuman itu!
Rilly menoleh cepat ke arah Kafka saat ia sampai dibutik tujuan mereka, "Gue boleh nanya?"
"Tanya aja."
Rilly melongo mendengar jawaban Kafka. Tidak seperti dugaannya. Kafka menjawab pertanyaannya menggunakan suara. Biasanya Kafka hanya menjawab lewat tatapan atau ekspresi mukanya.
"Rill? Lo mau nanya apa?"
Rilly mengerjapkan mata beberapa kali. "Kita mau ngapain ke butik?"
"Cari dress."
Kalau itu sih Rilly tahu, "Maksudnya, kan kita cuman mau makan malam antara keluarga lo sama gue. Kenapa gue harus beli baju baru atau pakai dress? Ini bukan acara formal kali!"
"Lo mau pakai baju ini?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rilly melihat pakaiannya dari atas sampai bawah. Ia hanya memakai kaos hitam, celana jeans hitam dan flat shoes hitam. Serba hitam semua. Kenapa juga semuanya berwarna hitam?! Itu tidak masalah sih. Ia juga memakai seperti ini karena baru pulang dari rumah sakit. Enggak banget kalau ia di rumah sakit pakai dress pesta.
"Kalau lo ngagak mau kita pulang."
Rilly langsung menyentuh tangan Kafka. Ia menatap Kafka masih dengan tatapan bingungnya, "Oke, gue nggak mungkin pakai baju ini dan memang nggak cocok apalagi gue yakin kalau kita makan malamnya bukan di tempat biasa pasti di hotel punya lo. Yang gue masih bingung, kenapa harus beli? Gue punya kok dress dirumah."
"Nggak ada waktu," jawab Kafka cepat.
Kening Rilly semakin mengerut, "Kenapa nggak ada waktu? Please deh Kaf, ini acara juga cuman antara keluarga kita bukan acara formal. Ngapain juga harus beli baru?"
"Pakai baju itu atau beli?"
Rilly berdecak, "Makan malam dalam rangka apa sih?! Makan malam rangka lo mau ngelamar gue?! Atau acara tunangan kita gitu?! Nggak......"