Sebelum lanjut kejadian di part 01, kita flashback dulu ke malam sebelumnya ya.
Somi SP
Tangisan kemenangan saat kami di panggung tadi digantikan oleh kegembiraan yang memenuhi setiap sudut kamar deluxe ini.
"Yaaah, *Uri michosoo ..." ujar Yoojung sambil mengamati piala berwarna emas yang berbentuk kotak di atasnya itu. Tujuh pasang mata kami pun mengikuti arah pandangan Yoojung yang masih terfokus pada benda emas itu. (*We' crazy!)
"Ayo kita berusaha lebih giat lagi, IOI fighting!" teriak kyulkyung yang berhasil membuat kami bertujuh berpelukan.
"Somi-ah, jaket hitam siapa ini?" tanya Sohye tiba-tiba melihat jaket yang tergantung di sandaran kursi.
"Ah matta! Itu punya Jungkook Oppa," jawabku spontan.
"Mwo?! Jungkook? Oppa? *Nugu?" tanya Doyeon. (*siapa)
"Ehm... Bangtan Sonyeodan ...," belum sempat aku menyelesaikan kalimatku. Mereka berteriak histeris. Aku pun akhirnya menjelaskan apa yang tadi siang aku alami bersama para anggota BTS, idola berat para Eonniku ini, except Nayoung karena Shinee tetap no 1 di hatinya.
"Mworago!?" "Daebak!?" "Michosso!?" Kata-kata itu terus bergantian keluar dari mulut ke enam Eonniku ini merespon penjelasanku tentang peristiwa tadi.
"Heoksi, uri geum maknae!" ujar Yoojung.
"Somi-ah, Hoseok Oppa *otte?" tanyanya kemudian dilengkapi dengan aegyo yang selalu melekat di wajahnya. (*gimana)
"Dia lucu seperti yang kau katakan, after all semuanya baik ko," jawabku santai.
"Yaah, jeon somi *buropta..." ujar Doyeon sambil mengelus tanganku yang tadi digenggam Taehyung. Aku hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat reaksi dua fans fanatik BTS ini. (*Cemburu)
"Sudahlah kita balik ke kamar masing-masing. Biarkan mereka istirahat," ujar Chungha. Mereka pun pergi meninggalkan tiga beagle IOI yang masih berada di kamar: Aku, Yoojung, Doyeon.
"Ke rooftop yu *pegopa....," ucapku. (*lapar)
"*Nadooo" jawab mereka berdua. (*kita juga)
***
Jungkook SP
Jimin dan Hoseok berada di lift menuju ke lantai atas hotel ini untuk sedikit 'minum' dan menikmati pemandangan malam Hongkong yang katanya juara. Sekalian merayakan kemenangan dan adult ceremony karena umurku sudah menginjak angka 20. Walaupun awalnya aku menolak tapi mereka menggeretku. Hyungku yang lain berhasil kabur dan ambruk di kamarnya masing-masing.
"Hyung, kita kan sudah merayakan adult ceremony ku di Swedia. Aku kurang suka minum," ucapku.
"Ya Jungkook, ini beda, sekarang kita di Hongkong. HONG-KONG! Pasti feel-nya juga beda," timbal Hoseok. Aku pun pasrah.
Tiba-tiba lift berhenti di lantai 6. Ketika pintu terbuka, muncullah tiga sosok yeoja dengan pakaian santai namun tetap cantik tanpa riasan make-up. Ya, salah satunya adalah yeoja yang tadi siang tidur di bahuku dan dia berhasil mengukirkan senyuman tertahan di wajahku.
"Omo, oppa anyeonghaseyo!" sapa somi ramah.
"Somi-ah!" balas Hoseok sambil melambaikan tangannya ke atas dan mengoyangkan bagian bawah tubuhnya. Yeoksi, J hope trademark. Mereka terkekeh dan masuk ke dalam lift. Dua yeoja yang bersembunyi di belakang Somi akhirnya memberi salam santun kepada kami dengan malu-malu.
"Woaah, BTS seonbanim," ucap salah satu yeoja bertubuh mungil spontan dan berhasil membuat kami tersenyum melihat ekspresinya.
***
Jimin SP
Kedua bola mataku terus terpaku melihat gadis mungil multitalenta yang kini duduk di depanku. Kami berenam sudah duduk dan mengobrol cukup lama. Untungnya hotel ini private dan tidak sembarang orang bisa masuk ke sini. Untungnya lagi tidak ada seorang pun malam itu yang mengenali kami. Kami pun bisa leluasa tanpa khawatir ada bidikan kamera yang akan menjual rumor fiktif, hanya untuk menaikan rating beritanya.
Somi membantu kami memanggil waiter dan memesanan apa yang kami inginkan. Dia fasih berbicara English dengan waiter. Tak lupa juga dia merangkap menjadi korea-inggris translator bagi kami yang bisa melongo tak paham apa yang tertulis di buku menu yang ada.
Ku lihat jungkook tersenyum memegang bagian bawah bibirnya sambil sesekali mencuri pandang ke arah Somi yang duduk di depannya. 'Ya kookie-ah, hyung ingin sekali memotret ekspresimu sekarang ini! Priceless!' teriakku dalam hati.
Senyumanku juga terus mengembang tatkala mengalikah fokus untuk melihat respon gadis mungil itu terhadap kelakuan konyol Hoseok. 'Yeoksi, Choi Yoojung!' gumamku dalam hati. Aku memang mengaguminya. Bagaimana tidak, badan semungil itu tapi talentanya luar biasa. Dance, Ok! Rap, Ok! Vocal, Ok! Kiyowo, Manhii!
By the way, 'This hyung... what's wrong with him?' Aku agak heran melihat hyung ini. Biasanya dia se-hyper ini di depan kamera saja. Heol ...
Tak lama pesanan kami datang. Mereka memesan makanan yang porsinya aku kira berlebihan untuk ukuran tubuh mereka serta minuman non alkohol. Yup, mereka masih anak sekolahan.
"Kalian bisa menghabiskan semuanya??" tanyaku.
"Ne oppa, hari ini FREE diet," jawab Somi dipenuhi makanan di mulutnya. Aku hanya tertawa melihat ketiga yeoja itu makan seperti belum makan tiga hari. Ya, sebenarnya hal ini pun tidak berbeda jauh dengan kami. Yum!
Setelah puas makan dan mengobrol, Yoojung dan Doyeon pamit terlebih dahulu.
"Somi-ah kamu mau tidur dengan kami atau Twice Eonni?" tanya Doyeon.
"Aku ga tau, Chayeon Eon belum balas, duluan aja nanti aku ke sana," jawab Somi.
Somi SP
15 menit berlalu, Chaeyeon masih belum menampakkan batang hidung. Oia, semua idol menginap di hotel ini, hanya beda lantai saja. Namja di lantai 3, sedangkan yeoja di lantai 6. Aku pun kembali mengirim pesan pada Chaeyeon: Eonni odiso?
"Belum dibalas som? Ehm, Kami duluan ya, biar Jungkook yang menemanimu di sini," ujar Jimin sambil mengerlingkan mata ke arah Hoseok.
"Ah geure, ada hal yang harus kubicarakan juga dengan jimin masalah dance perform tadi." balas Hoseok membentuk persekongkolan telepati.
"Gwaenchana oppa, aku bisa sendiri ko."
"Andwe Somi. Kau tahu dari tadi beberapa pasang mata lelaki di sekitar kita memperhatikanmu. Andwe, Jungkook harus menemanimu." balas Jimin.
Jungkook mengangguk perlahan. Jimin pun berlalu bersama Hoseok dan menghilang di balik pintu. Mataku kembali fokus pada HP yang belum ada notif pesan apapun. This Eonni odiso?? Aku pun mengalihkan pandangan kepada namja di depanku. Ya, dia memang tampan tanpa riasan panggung seperti ini, ehm lebih tepatnya cantik menurutku. Kuperhatikan pipinya mulai merona. Tapi aneh, dia tidak banyak bicara.
Tenggorokanku kering menunggu kedatangan Chaeyeon, aku pun meneguk minuman yang masih tersisa. 'Rasanya aneh agak pahit, mungkin jenis soda baru ala Hongkong' pikirku dalam hati. Aku pun mengirimkan pesan pada Chaeyeon untuk membatalkan janji kami.
"Ya oppa, kajja!" ucapku, namun tiba-tiba kepalaku sakit dan semuanya menjadi tidak jelas.
***
End flashback
Panjang bgt flashbacknya ternyata
terpaksa bersambung deh ^^'
Keep voment kalau suka ya, makasii

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch On (Tamat)
Fanfiction{12 Feb '17 -- 11 Apr '18} Isi: • Intro: BTS n IOI • Chap: 1-56 (Tamat) • Outro: I-VII (last) • Bonus Chapter Rating R (+) 😅 Sinopsis: Dua maknae dari boyband n girlband korea yang lagi naik daun ini mengalami kejadian yang tak terduga ketika MAMA...