Somi SP
Sekeras apapun aku memutar otak, kejadian setelah mengajak Jungkook pergi dari tempat itu tak dapat ku ingat. Aku pun melihat ke sekiling kamar yang kutebak adalah suite room dengan interior dan fasilitas yang sangat mewah. Berbeda 180 derajat dengan kamar yang seharusnya aku tempati bersama Yoojung dan Doyeon.
'Bagaimana aku bisa di sini?'
'Apakah minuman yang terakhir aku minum mengandung racun?'
'Jangan-jangan aku mengalami perdagangan manusia!'
Pertanyaan dan pernyataan terus berkecamuk di isi kepalaku. Sampai akhirnya aku sadar dan kembali mencoba menyentuh tubuh yang masih pulas tertidur di atas ranjang king size itu. Dia masih tak bergeming. Tanganku mencoba mendekati wajah itu. Namun kuhentikan tatkala menyadari ada yang berbeda dengan bentuk lenganku ini, lebih berisi dan berotot. Pandanganku teralih pada bagian tubuh lainnya. Ya, dua gundukan di dadaku menghilang. Aku mencoba merabanya dan memang lenyap entah kemana.
"Mworago?" ucapku spontan. Aku pun merasakan ada yang aneh di bagian lainnya. Tanpa ba bi bu, akupun berlari ke toilet dan memeriksanya.
"ARRRRRGHHHH!!!" Aku berteriak sekencang-kencangnya.
***
Jungkook SP
Teriakan seseorang membangunkanku dari tidur. Aku pun meregangkan badanku dan mencoba mencerna apa yang terjadi di sekelilingku.
'Mwo, kita pindah ke kamar suite kah?' gumanku dalam hati.
Tak lama, aku mendengar tangisan seorang namja dari arah toilet. Aku pun langsung melompat dan bergegas menuju ke arah tersebut. Kudapati seorang laki-laki menangis di depan cermin sambil menundukkan kepalanya.
"Hyung, wae geure ...?" kalimatku tertahan, terkejut mendengar suaraku berubah lebih feminim. Namun jantungku lebih terkejut ketika namja itu menoleh ke arahku.
"Mwoya?" ucapku, terbelalak karena melihat diriku sendiri di depan mata tanpa bercermin.
"Nugu... seyo?" ucapku kemudian terbata.
"YA! Neon nuguya?!" ucapnya sedikit berteriak diiringi isakan dan aliran air yang terus mengucur dari kedua kelopak matanya.
"Aku jeon jungkook..." jawabku bingung.
Dia pun terdiam mencerna jawaban yang kuberikan. Tak lama dia pun kembali menangis dan memeluk tubuhku sambil berkata, "Oppa..."
Aku hanya mematung, otakku tak bekerja, 'Siapa dia tiba-tiba memelukku' pikirku sambil menyadari tubuhnya lebih besar dari tubuhku.
"Kau... kembaranku... kah?" tanyaku hati-hati.
"Ya, pabo yaa! Aku Jeon Somi!" jawabnya sambil melepaskan pelukannya dan kembali menangis dengan menutup wajahnya.
Aku terheran dan matakupun beralih pada pantulan cermin.
"Oh My God, mwoya ige?!" teriakku terperangah ketika melihat bayanganku di cermin.
Bayangan itu bukan diriku. Dia seorang yeoja yang memiliki mata coklat bersinar dengan rambut panjang sebahu. Ya, tubuh ini tubuh Jeon Somu dengan jiwaku, Jeon Jungkook, di dalamnya.
"Oppa, ottoke..." lirih somi bertubuh namja di depanku.
"Aku juga ga tahu, ayo kita pikirkan ini bersama," ujarku sambil menarik tangan somi keluar dari toilet. Kami pun duduk di sofa yang terletak persis di depan ranjang.
"Kau ingat apa yang terjadi?" tanyaku berusaha setenang mungkin, walaupun sebenarnya sangat gugup dan frustasi. Namun, jika aku menunjukkannya. dia akan lebih panik.
"Aku hanya ingat ketika kita selesai makan, oppa gimana?" tanyanya kembali.
"Aku hanya ingat sampai kedua temanmu kembali ke kamar. Mungkin aku sudah mabuk saat itu, aku tidak pandai minum," jawabku pelan.
'Ah matta, minuman yang aku minum juga alkohol, pantas rasanya aneh,' guman somi dalam hati.
Hening. Beberapa menit berlalu dalam diam kami berdua. Ya walau diam, tp pikiran kami menjalar kemana-mana, berusaha menemukan alasan dan jalan keluar dari apa yang kami alami saat ini. Namun, nihil.
"Ya, ternyata ini penampakan wajahku saat bangun tidur," ucap Somi tersenyum simpul sambil mengarahkan pandangannya kepadaku seperti berusaha memecahkan suasana.
Aku tersenyum, "Kamu masih tetep yepeo, ko," spontan diiringi keterkejutanku sendiri.
"Gomawo, Oppa," ucapnya tersenyum lirih.
"Ya, kita bersiap-siap saja. Ayo kita tanyakan apa yang terjadi pada waiter di sana." ujarku berusaha menemukan puzzle yang hilang.
"Ne, oppa," sahut somi sambil mengusap kedua air mata dan ingusnya yang terus bercucuran dari tadi.
"Somi-ah jangan membuatku menjadi namja tampan yang cengeng," kataku berusaha menghibur dan berhasil menyunggingkan senyuman di wajah somi yang berada dalam ragaku.
Part 3 beres
Ide terus bermunculan, tp ngetik dan nyusun kata2nya itu.... T.T
Makasi yang setia membaca
Keep voment, makasiii

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch On (Tamat)
Fanfiction{12 Feb '17 -- 11 Apr '18} Isi: • Intro: BTS n IOI • Chap: 1-56 (Tamat) • Outro: I-VII (last) • Bonus Chapter Rating R (+) 😅 Sinopsis: Dua maknae dari boyband n girlband korea yang lagi naik daun ini mengalami kejadian yang tak terduga ketika MAMA...