Outro VII (last)

471 42 16
                                        

Author SP

Yeoja Blesteran bermarga jeon itu melangkah gontai, setengah sadar menuju lemari pendingin.

"Hoaamm~ duh mana sih ni air mineral. Jangan-jangan abis lagi" rutuknya sambil menguap terus-menerus.

"Eo, ada jus nih" ujarnya sambil langsung menegak botol berisi cairan coklat bening itu.

"Uek, apaan ni. Ko rasanya aneh. Jangan-jangan udah basi. Aish, semoga perutku baik-baik saja" ucapnya sambil menaruh botol itu di atas meja.

'Mwo? Kenapa kepalaku kini terasa berputar-putar? Pasti ini kurang tidur!' gumam Somi sambil berjalan kembali menuju kamar yang bertuliskan Somi Room.

Jungkook SP

Tubuhku membeku ketika kudapati Somi kini telah terlelap di hadapanku. Kenapa dia ada di sini? Apa dia mengigau sambil jalan?

Detak jantungku berdebar ketika kudapati bulu mata atas dan bawahnya beradu dengan nafas yang teratur. Detakkan itu semakin menjadi ketika yeoja itu mendekapku dan membenamkan kepalanya di dadaku. Ottoke, apa yang harus kulakukan terhadap anugerah ini?

Telingaku semakin memanas ketika kurasakan benda kenyal menghimpit dadaku dan hembusan nafas lembut menerpa leherku. Ga bisa ini? Video xxx milik Namjoon Hyung yang tidak sengaja kutonton, bisa-bisa ku praktekkan di sini.

Dengan gemetar kucoba menjauhkan tubuhnya. Kucoba goyangkan pundak Somi perlahan.

"So-somi-ah..." Ujarku pelan

Namun dia bergeming. Aish, gimana ini.

"Somi... Irona" bisikku agak keras di dekat telinganya.

Matanya perlahan terbuka, dia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.

"Mmm, So-som, sepertinya kamu salah kam-" ucapanku terpotong karena tiba-tiba Somi memelukku.

"Appa~ bogoshipoyo~" manja Somi sambil membenamkan wajahnya di leherku. Aish, anugerah lagi kalau kayak gini.

Camkan, Aku bisa mencium bau khas alkohol dari nafasnya.

"Waduh, jangan-jangan dia mabuk? kapan minumnya? Bahaya ini.." gumamku dalam hati.

Walaupun akal sehatku berkata aku harus segera menghindar. Namun badanku masih membeku, tak mampu membalas pelukannya karena imajinasiku sudah mulai kemana-mana.

"Ca-camkan, Somi. Aku bukan Appamu. Nan Jeon Jungkook..." ucapku.

"Hmmm? Jungkook?" tanyanya sambil melonggarkan pelukannya.

"Ne, sepertinya kau salah masuk kamar" jelasku, kuharap dia paham walaupun otaknya sedang sober.

"Kau bukan Appa?" ujarnya lagi sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga hidung kami hampir beradu. Aku terdiam mencoba mengatur detak jantungku.

"Mukanya jangan muter-muter dong, aku jadi pusing~~" ujar Somi sambil mempoutkan bibirnya.

'Fix ini dia mabuk. Harus gimana nih...' gumamku.

"Iiih~ kepalanya jangan muter-muter terus, aku pusing tahu!" ujar Somi sambil terus mendekat lalu

Hap!

Tiba-tiba tangannya menangkup kedua pipiku yang semakin memerah.

"Eo, majja. Kau bukan Appa! Camkan, Kau kookie~ Yeaaay!" girangnya sambil kembali memelukku erat.

Heol, berapa banyak lagi anugerah yang harus kudapatkan malam ini, Omma.. Geundeu, siapa kookie?

Namun belum sempat aku memikirkan jawabannya. Somi tiba-tiba terisak.

Switch On (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang