31

370 56 4
                                    

Jungkook SP

Rapat pun selesai. Hasilnya minggu depan kami akan berangkat ke pulau jeju untuk camp taekwondo selama 3 hari 2 malam. Mataku terus menatap Somi dan Daehwi. Mereka ada hubungan apa ya? Ko kelihatannya akrab...

"Som, yu anter aku keliling sekolah!" pinta Daehwi sambil merangkul lengan Somi dan membuat mataku terbelalak.

"Leggo!" balas Somi sambil tersenyum manis. Wait, segitu akrabnya ya mereka, ko Somi sama aku dari tadi kayak ngejauh terus, cih...

"Eh som! Kamu ga lupa kan, hari ini piket buat bersihin ruangan ini." ucap Junho.

"Ah, matta~ Mianhe Daehwi. Aku ga bisa nganter kamu." ujar Somi sambil memasang muka bersalah.

"Ya, aku sama siapa dong? Yoojung juga aku ga tau nyari kemana..."

"Ya udah, yuk aku anter. Soenbae, jungkookie, aku duluan ya!" pamit Suhyun sambil keluar bersama Daehwi.

Tal lama, tiga babo seonbae pun keluar mengikuti mereka, meninggalkan aku dan Somi. Somi tak bicara sepatah kata pun, dia terus fokus nyapu, ngelap, ngepel, pojok sana sini. Aku selonjoran santai di sofa.

"Ya! Kookie! Kalau ga mau bantu pulang aja sana daripada diem di sini." gerutu Somi tanpa melirikku.

"Shirondwae" jawabku sambil memeletkan ujung lidah.

"Cih" Somi pun memasang muka masam sambil terus meneruskan tugas bersih-bersihnya.

Sebenarnya aku ingin membantunya, namun mengodanya lebih menyenangkan, hehe. Ah~ wajah masamnya tetap imut, ingin rasanya aku mencubit kedua pipinya yang merona.

Aku terus mengganggunya tanpa membantu, hanya selonjoran d atas sofa. Namun kecewa, karena respon Somi cuma masam doang, aku pun beralih membuka tasnya diam-diam. Lalu membuka satu buku yang ukurannya lebih kecil dari buku lain.

"Gambar apaan nih? Monday Confuseu? Lifeu? Likeu? Loveu? ..."

"YA!!! Itu diaryku!! Kembalikan!!"

Dengan kecepatan kilat, Somi melempar alat bersih2 dan langsung berhambur ke arahku. Dia mencoba mengambil kembali diarynya yang sekarang berada di genggaman tanganku. Aku pun langsung berdiri dan mengangkat diary Somi tinggi-tinggi.

"Kookie!! Balikin!" Ujarnya sambil mengejar dan meloncat-loncat berusaha meraih diarynya.

"Coba aja ambil kalau bisa.."

Tanpa aba-aba, Somi langsung memeluk dan membantingkan tubuh kami hingga terjatuh di atas sofa.

"AW!!"

"Ha! Makanya jangan macam2 dengan Jeon Somi!" bangganya sambil mengunci tubuhku dengan tubuhnya, lalu meraih diary dari tanganku.

"Kau tidak baca tulisan2nya kan?" tanya Somi sambil menatapku tajam.

"Aku baru lihat gambarmu yang tadi saja."

"Baguslah kalau gitu" ucapnya sambil hendak berdiri membebaskan tubuhku.

Namun, aku langsung menarik dan memeluknya erat. Manik pupil indahnya terbelalak, tangannya berada di atas dadaku. 

"Ya! Apa yang kau laku..."

telapak tanganku langsung kutempelkan di bibir tipis Somi. Ku tarik jacket.

"Sstt! Jangan bersuara!"

Somi SP

Derap-derap langkah dan teriakan-teriakan yeoja dari luar ruangan mulai terdengar jelas.

"Jungkook Oppa odi-eyo?!"

"Kookie Oppa odiso?!"

"Jungkookie Oppa kemana ya? Jangan2 udah pulang... "

"Andwae, aku masih belum puas ngambil fotonya ..."

"Kayaknya belum sih, soalnya kawanan kita yang di depan gerbang belum liat Oppa lewat."

"Apa Oppa ikut ekskul? Jangan-jangan dia ada di ruangan klub!"

"Setahu aku ngga deh, Oppa kan sibuk, mana ada waktu buat kegiatan gak penting kayak gitu. Kita aja males, paling cuma numpang nama doang, hahaha"

"Eh liat kayaknya masih ada siswa di ruangan itu? Tuh pintunya kebuka dikit"

"Mana-mana?"

Yeoja-yeoja itu langsung berjinjit, mencuri pandang ke arah jendela ruang taekwondo. Untung sofa ini terletak persis d bawah  jendela sehingga jarak pandang mereka terhalang.

Kookie memelukku lebih erat. Mataku terus kupejamkan, namun hembusan nafasnya bisa kurasakan. Mukanya sangat dekat, bibir kami mungkin menempel kalau tidak terhalang oleh telapak tangannya.

"Kayaknya ga ada orang, mau masuk aja?"

"Ayolah"

Sreet! Mereka membuka pintu ruangan klub taekwondo.

"Ya! Ngapain kalian? Udah sore, cepet pulang!"

"O o.. Ne kami mau pulang ko, Saem"

"Kalian kan bukan anggota taekwondo, jangan masuk sembarangan kalau g ada orang. Nanti kalau ada yang ilang, kalian bakal jadi tersangka."

"Ne, mianhe Saem"

"Ckck, c defcon cs kebiasaan lupa ngunci"

Sreet! Klik! Pintu klub taekwond pun d kunci Saem.

"Yu pulang, udah sore, nanti orangtua kalian khawatir."

Saem dan yeoja-yeoja itu pun pulang, meninggalkanku dan Jungkook yang terkunci di ruang taekwondo. Ottoke...

TBC

Makasi yang udah baca and voment :)

Sebenarnya ending ff ini udah ada, tapi cerita menuju endingnya ituuuu masih abu-abu,

Mau langsung ending kah? 😅

Switch On (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang