Author SP
Byuuur!!
"Suara apa itu?" heran Suhyun.
"Seolma..." panik Gary yang langsung bergegas ke sumber suara.
Suhyun pun mengikuti Pamannya itu. Gary langsung melihat ke bawah laut lepas. Terdapat buih2 di sana, tanda sesuatu telah terjatuh ke dalam laut. Gary langsung mengamati seksama dengan lampu senternya.
"Kenapa, Gary Samchun?" tanya Suhyun.
"Sepertinya Jungkook dan Somi melarikan diri.." jawab Gary.
"Mwo?!" Suhyun terbengong kaget.
Gary terus menelusuri pinggir kapal laut tua itu untuk menemukan tanda-tanda Jungkook dan Somi. Namun nihil.
"Aish jinja..." Gary pun langsung menuju kendali kapal menemui partnernya.
"Jungkook dan Somi kabur! Mereka sepertinya loncat ke laut!"
"Mwo? Apa yang harus kita lakukan, Gary?"
"Berapa lama lagi kita sampai ke daratan?"
"Sebentar lagi"
"Ok, kita harus segera sampai dan mencari mereka! Siapa tahu mereka terdampar tidak jauh dari sana, karena lab itu adalah daratan terdekat dari sini."
"Geure"
Tidak lama kemudian Gary sampai di pulai tempat laboratoriumnya berada.
"Kau antar Suhyun pulang dulu, aku tidak ingin dia terlibat lebih jauh." ucap Gary.
"Geureu. Suhyun masih ada d dalam kapal"
"Bagus, jangan lupa berikan obat ini pada minumannya"
"Apa ini?"
"Nanti saja aku ceritakan. Yang pasti ini demi kebaikan sepupuku sendiri"
"Baiklah. Good luck, bro!"
"Gomawo, kim joongkook hyung!"
Kapal itu pun putar arah, meninggalkan Gary di pulau tak berpenghuni itu. Tanpa ba bi bu, dia langsung menuju lab, tempat kerja serta tinggalnya selama ini.
Jungkook SP
Flashback
"Hana... Dul... Set!" Ucapku.
"Wait! Camkaman.... Jinja musowo kookie-ah, hiks" ucap Somi sambil menahan Jungkook untuk meloncat ke dalam lautan.
"Gwaenchana..." Ucapku berusaha menenangkan tubuh gemetarnya.
"It's dangerous, Kookie! Kita benar-benar bisa mati! Apa ga ada cara lain? Hiks" pinta Somi.
Benar juga apa yang dikatakan Somi, kalau laut ini dangkal, loncat dari ketinggian seperti ini, hanya akan membawa kematian. Lalu tiba2 ide melintas di benakku.
"Mmmm, geureu. Aku ada ide! Tunggu di sini!"
Aku pun melirik kiri dan kanan, ketika kupastikan tak ada orang. Aku menuju tumpukan kotak besar di dekat pintu tempat kami keluar. Aku pun membuka dan mengeceknya. Lalu kembali lagi kepada Somi.
"Ayo sembunyi di sana!" Ucapku
Somi pun mengangguk. Setelah kupastikan aman. Aku pun menuntunnya menuju kotak kayu besar itu.
"Masuklah"
Somi pun masuk ke kotak itu, lalu ketika aku berusaha menutup.
"Ya~ aku sendiri? Kau gimana kookie?" ucap Somi sambil menahan tanganku.
"Ada yang harus kuurus, nanti aku akan bergabung denganmu."
"Jinja? Kau akan baik-baik kan? Yaksuk!"
"Ne! Kuyakin ini lebih aman dari loncat ke laut tadi" ucapku sambil mengacak rambutnya.
Setelah kututup kotak itu, aku bergegas ke tempat tadi memilah tong tong besar di sana. Setelah beberapa lama, akhirnya aku menemukan tong berukuran sedang yang isinya penuh dengan air, entah air apalah itu.
Dengan hati-hati kuangkat tong itu ke ujung kapal dan
Byuuuur!!!
Tong itu tenggelam ke dasar lautan. Aku pun bergegas kembali, bersembunyi ke kotak dimana Somi berada. Untung kotak kayu ini sangat besar sehingga muat untuk tubuh kami berdua.
"Kookie gwaencha-"
"Sssstt!" Mulut Somi kututup dengan telapak tangan ketika terdengar langkah kaki mendekat. Kuintip dari balik celah-celah kayu, Suhyun dan seorang namja mendekati tempatku menjatuhkan tong itu.
"Kenapa Gary Samchun?" tanya Suhyun.
"Sepertinya Jungkook dan Somi melarikan diri.." jawab Gary.
"Mwo?!" Suhyun terbengong kaget.
Sesuai prediksiku mereka percaya bahwa kami loncat ke lautan. Sekarang aku hanya tinggal menunggu mendarat dan keluar dari kapal sialan ini.
Setelah mereka kembali ke atas kapal, aku pun langsung keluar kotak dan meraih tali tambang yang kutemukan ditumpukan kotak kayu ini.
Kutalikan ke ujung kapal dan kulemparkan ke lautan. Setelah kapal semakin mendekat ke daratan. Aku mulai turun ke bawah dengan tali itu diikuti Somi. Dan, akhirnya aku dan Somi berhasil keluar dan menjauh dari kapal itu.
Kami terus berjalan menerobos semak2 dan pepohonan masuk ke dalam hutan. Untung HP Somi masih nyala, jadi senternya bisa dipakai untuk penerangan di kegelapan ini.
"Kook, kita kemana sekarang?" tanya Somi.
"Kita cari tempat buat tidur dulu. Ini sudah gelap. Klo medannya kayak gini, kuyakin tenaga mereka juga terkuras dan akan mulai mencari kita besok pagi"
"Ne, araso" Somi pun mengikuti langkahku.
Titik hujan mulai berjatuhan dari atas, semakin lama, semakin deras.
"Eo! Ada gua!" Aku pun langsung menggenggam lengan Somi dan menuju ke sana.
Gua batu itu tidak terlalu dalam namun cukup aman melindungi kami dari hujan. Aku pun menata ranting dan batu yang ada di dalam gua ala law of jungle. Untung aku nonton episodenya Jin Hyung!
"Untung ada Gua ini, jadi kita ga basah kuyup!" ucapku sambil duduk di sebelah Somi.
Tuk tuk tuk
Kudengar bunyi gemerutuk dua benda yang sangat cepat. Refleks aku pun mengarahkan senter ke arah Somi.
Mataku terbelalak melihatnya sekarang. Yups dari tadi aku hanya fokus ke depan dan menggenggam tangan Somi tanpa berpaling ke arahnya.
Pantulan sinar itu menampakkan wajah pucat Somi dengan bibir yang gemetar dan gigi2 seri yang terus beradu. Rambut dan bajunya agak basah karena titik hujan. Aish! Aku baru ingat dia hanya memakai tanktop dan hotpants.
Kuraih kedua tangannya, heol... sangat dingin.
"Gwaenchana? Ada yang sakit? Mukamu pucat sekali.. Mianhe... Aku-" sesalku.
"Gwaenchana!" Potong Somi, "Jinja, aku gpp, cuma kedinginan aja kook.." ucapnya dengan gigi yang terus beradu.
Aku pun terdiam dan berpikir keras. Ah! Aku jadi ingat film yang kutonton sama Rapmon hyung..
TBC
Makasi udh setia baca 😊
Anyeong 🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch On (Tamat)
Fanfiction{12 Feb '17 -- 11 Apr '18} Isi: • Intro: BTS n IOI • Chap: 1-56 (Tamat) • Outro: I-VII (last) • Bonus Chapter Rating R (+) 😅 Sinopsis: Dua maknae dari boyband n girlband korea yang lagi naik daun ini mengalami kejadian yang tak terduga ketika MAMA...