Jungkook SP
"Apa yang harus kami lakukan untuk tes selanjutnya?" tanyaku.
"Kalian harus melakukan skinship untuk bertukar tubuh. Kalau setelah skinship itu kalian tetap normal, berarti antidote itu berhasil." jawab yeoja peneliti.
"Jadi kami harus kiss sekarang? Di sini? Di lihat kalian?" tanya Somi
"Majja, kalian hanya tinggal French kiss.. Muuah! Hehehe... Aw! Wae nuna?! Kenapa kau memukulku lagi?" tanya namja di balik speaker itu.
"Ya jaga bicaramu! Maafkan co-worker ini, dia masih baru. Jadi masih butuh training. Gimana kalian sudah siap?" tanya yeoja itu.
"Geureu" ucapku sambil mencuri pandang ke bibir Somi. Eh...
"Shiro! Aku ga mau melakukannya..." ucap Somi tiba-tiba.
"Waeyo, Som? Apa kau merasa ga enak badan?" tanya namja di balik speaker itu.
"Ani~ kalau kami melakukan itu di sini... dilihat kalian... Nan bukeuropta, aku malu..." ucap Somi membuatku tersenyum kecil. Ah~ yeoja blesteran ini neomi kyowo..
"Ah~ majja, mianhe. Baiklah kami tutup mata sekarang" ucap yeoja itu.
"Jinja, ok ini berapa?" tanya Somi sambil mengacungkan telunjuk dan jari tengahnya.
"Dua!" ucap namja itu dengan pd-nya.
Pletak!
"Aw! Nuna!" Pekik namja itu.
"Gojimal, kalian bohong. Kalian tetap membuka mata kan?" tanya Somi.
"Mianhe, tapi kami tetap harus mengamatinya..." ucap yeoja itu.
"Andwe! Aku ga mau kalo begi... Ya!"
Aku mendorong tubuh Somi hingga terbaring ke atas ranjang.
"Mwoya?" tanyanya terkejut.
"Midoyo, percaya padaku" ucapku.
Kutarik selimut di ujung kasur untuk menutupi tubuh kami berdua.
Somi SP
"Kalau begini, kau ga keberatan kan?" ucap Jungkook dengan smirk-nya.
'Aish, namja ini bikin aku jantungan.' gumamku dalam hati.Aku pun hanya mengedipkan mata dan menganggukkan kepala.
Kedua tangan tangan Jungkook kini berada diantara kepalaku. Perlahan wajahnya mendekat, menyapu jarak di antara kami. Ujung hidung kami mulai beradu. Bibirnya mulai menempel sempurna di atas bibirku.
Deg!
Walaupun kami sudah melakukannya beberapa kali, tetap saja debaran jantungku ini tidak bisa kompromi.
Perlahan Jungkook membuka mulut dan lidahnya mulai mencoba masuk ke dalam mulutku. Aish, molla! aku akan ikuti saja alurnya seperti biasa, walaupun debaran ini tetap tidak biasa.
Author SP
"Nuna, lihat kilauan cahaya biru dari balik selimut itu!"
"Majja, kalau seperti ini..."
10 detik pun, ehm, kayaknya lebih sedikit sih. Jungkook dan Somi mulai membuka selimut dan mengubah posisi menjadi duduk.
"Gwaenchana?" tanya Jihyo.
"An gwaechana, kami tertukar lagi" ujar Kookie yang kini berada dalam tubuh Somi.
"Ah... Jinja mianhe..." ucap Jihyo sambil memijit-mijit dahinya.
"Ottoke Eonni, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Somsom.
"Untuk saat ini kalian boleh pulang saja..."
"Aniya! Camkaman" ucap Gwangsoo.
Tuts!
Gwangsoo pun mematikan microphone yang menghubungkan suara mereka ke ruangan tempat Jungkook dan Somi berada.
"Nuna, sebaiknya mereka lakukan kiss itu lagi sebanyak tujuh kali."
"Mwo? Wae?"
"Kita lihat reaksinya. Apakah kapsul 365 dan antidote ini memiliki efek yang berbeda. Ini akan menjadi bahan yang berharga untuk pengembangan antidote selanjutnya."
"Ah! Kau benar!"
Tuts!
Jihyo pun menyalakan kembalikan microphonenya.
"Mianhe Jungkook, Somi. Bisakah kalian melakukan lagi skinship itu sebanyak tujuh kali? Ini sangat penting untuk bahan penelitian kami menemukan antidote yang sempurna."
"Hah? Tujuh kali? Bagaimana kalau nanti kita tidak bisa tukar tubuh kembali? tanya Somi.
"Tenang, kalian akan kuberikan lagi antidote kapsul abu itu."
"Geureu" smirk Jungkook sambil membasahi kedua bibirnya.
Mereka pun kembali menutupi tubuh mereka. Cahaya biru berkilauan itu kembali terpancar dari dalam selimut dan meredup. Lalu terpancar kembali dan meredup lagi. Hal itu terus berulang selama beberapa menit.
Gwangsoo mengamati ruangan itu dan Jihyo sibuk dengan laptopnya, menuliskan apa yang terjadi untuk merumuskan hipotesis-hipotesis sebagai bahan pertimbangan penelitian antidote selanjutnya.
Somi SP
Aku sudah tidak ingat ini kiss kami ke berapa kalinya di bawah selimut ini. Pandangan di depan mataku terus berubah-ubah, dari namja ke yeoja ke namja lagi ke yeoja lagi, dan begitu seterusnya.
Hitungan sepuluh detik pun sudah kuabaikan. Aku hanya mengikuti lead Jungkook saja. Mulutku mulai terbuai dengan gerakan bibir dan lidahnya.
Entah bagaimana, tanpa sepengetahuan otakku, tanganku refleks meraba dada bidang namja berotot ini yang tak terbungkus sehelai benang pun. Yups, kami masih memakai pakaian yang sama saat terkunci di ruang taekwondo.
Tanganku mulai bergerak liar, turun menelusuri perut sixpack dan punggungnya. Mwoya... aku terbelalak, kaget dengan tingkahku sendiri. Kedua mata jungkook pun perlahan terbuka dan menatapku kedua bola mataku.
'Ini bukan aku, tangan byuntaeku bergerak sendiri, argh!' gumamku dalam hati berharap Jungkook memahami telepati ini. Sebenarnya aku ingin berteriak, namun mulut kami masih beradu.
Dia pun melepaskan pagutannya dan menatapku dalam. Aku ingin berkata sesuatu, tapi kata-kataku tertahan, seolah tertelan oleh tatapan mautnya.
Jungkook pun kembali mendekat, aku pun mulai menutup mata dan membuka mulutku sedikit agar dia lebih leluasa. Namun, bibirnya mendarat di bagian yang lain...
TBC
Thanks udh baca and voment

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch On (Tamat)
Fanfic{12 Feb '17 -- 11 Apr '18} Isi: • Intro: BTS n IOI • Chap: 1-56 (Tamat) • Outro: I-VII (last) • Bonus Chapter Rating R (+) 😅 Sinopsis: Dua maknae dari boyband n girlband korea yang lagi naik daun ini mengalami kejadian yang tak terduga ketika MAMA...