Switch On (Tamat)

22

Somi sebagai Jungkook SP

Hosh hosh hosh

Seorang yeoja yang nafasnya terengah-engah itu telah berada di dalam tenda putih ini. Yups. dia Jungkook yang ada dalam tubuh diriku. Kini kami hanya berdua sekarang.

"Mian Som, tadi aku..." 

"Aish!"

Chu!

Tanpa ba bi bu, aku langsung memegang kedua pipi kookie dan melakukan skinship itu: menempel, membuka dan memasukannya, sampai kedua lidah kami kembali bertemu. Dua pasang bola mata kami otomatis terpejam.Mungkin karena bukan yang pertama, skinship ini berjalan secara natural walaupun detak jantungku masih tak beraturan. 

Kurasakan bunga-bunga bagai terpompa melalui aliran darahku dan sesuatu yang aneh mulai memancar keluar dari tubuhku. Namun, aku masih tak berani membuka mata untuk melihat apa yang terjadi. Pikiranku mulai kufokuskan untuk berhitung

1

2

3

tap tap tap

suara langkah kaki mulai mendekat.

Refleks kami langsung membuka mata sambil mempertahankan skinship ini.

Kedua bola mata kami terbelalak ketika melihat pancaran aura perak berkilauan, keluar dari tubuh kami. 

'Mwoya, apa ini?' gumamku dalam hati.

Belum sempat aku tersadar dari keterkejutanku, suara langkah kaki itu semakin jelas. Kookie langsung mendorongku masuk ke dalam changing room tanpa melepaskan pagutan kedua bibir ini. Kami terus melakukan skinship di ruang sempit ini tanpa menghiraukan suara-suara yang mulai terdengar dari dalam tenda putih.

***

Jungkook SP

Sampai detik ke sepuluh, pandangan dua bola mata di depanku berubah, dari mata seorang namja menjadi mata seorang yeoja yang sangat aku kenal. Akhirnya pancaran aura perak itu pun menghilang dan kami telah berhasil kembali normal. Mansae!!

Wajah Somi perlahan mulai berangsur mundur, memberikan jarak diantara kedua wajah kami. Somi langsung membuang pandangannya. Namun, kami tubuh kami masih menempel karena ruangan sempit ini. Syukurlah. Eh...

Kucermati setiap lekuk wajah blasterannya. Bola mata yang kecoklatan dihiasai bulu yang lentik panjang, pipinya yang bersemu merah, hidungnya yang tinggi, dan bibir penuhnya dengan lisptik merah yang blepotan. Blepotan? Ya, blepotan karena ciuman tadi...

Entah angin apa yang mendorongku. Tangan kananku mulai memegang ujung dagu Somi, mengangkatnya hingga mata kami beradu. Kudaratkan bibirku di bibirnya. Matanya terbelalak, namun tak ada perlawanan, hanya kedua tangannya yang beralih mendarat di dada bidangku dan mencengkram kaos putih yang kukenakan. Ok, mungkin ini lampu hijau untuk lanjut ke tahap selanjutnya...

Di luar changing room terdengar suara dua orang namja yang tidak asing lagi bagiku sedang bercakap-cakap.

"Jadi choreo buat special stage-nya di-cancel aja nih, hyung?"

"Ne Heoseok, itu permintaan dari stage director-nya. Jadi pas nanti kalian bawain lagu without a heart cuma diem aja"

"Mmm.." jawab Heoseok aka Jhope sambil memajukan bibirnya.

"Mianhe, padahal kau sudah susah payah membuat cheoreo-nya."

"Gwaenchana, Hyung. Aku ganti baju dulu ya"

"Eo, ok!" jawab manager hyung sambil membuka HPnya.

Perlahan Heoseok mendekati changing room dan mulai membuka tirai yang menutupinya

Sreeeet!

"Woooow!" teriak Heoseok

"Wae?" tanya manager hyung yang memakai kacamata itu.

Sreeet! dengan kecepatan kilat Heoseok kembali menutup menutup tirai itu.

"Aniya hyung, mmm.. mm.. maksudku.. Woooow aku lupa kita ada yang ketinggalan tadi, hehehe"

"Ooo.. kirain apaan. Bawa lagi aja ke sana"

"Eo! Anter ya hyung!"

"Shiro! Kau bisa sendiri kan? Please kau bukan anak TK, Heoseok"

"Aniyaa~ anter ya, aku malu sendiri~ eung eung eung" paksa Heoseok dengan aegyo-nya sambil menyeret manager hyung ke luar tenda.

"Aish, dasar bocah!"

TBC

Thanks for your support^^