47

381 47 2
                                    

Jungkook SP

Klek!

Terdengar pintu terbuka.

"Hyung, kau sudah bangun?" tanya Daehwi.

"Eo, eo... hoaaam, tapi aku masih ngantuk..." ucapku.

"Palli hyung, semua udah nunggu!" ajaknya.

"Araso, kau ke bawah aja duluan"

"Ne, geundeu, Somi dimana ya? Tadi kata Suhyun Nuna dia ke sini buat bangunin hyung."

"Eo, eo... majja tadi dia ke sini, mmm, tapi udah keluar lagi"

"Jinja? Mungkin dia ke rooftop ya. Geureu aku tunggu di bawah ya hyung."

"Ne"

Klek, pintu pun tertutup. Wajah cantik Somi pun menyembul dari balik selimut.

"Daehwi udah pergi?" bisik Somi pelan.

Aku membohonginya dengan menggelengkan kepala.

"Aish.." kesalnya pelan.

Somi pun kembali bersembunyi di balik selimut. Aku pun memeluk tubuhnya lebih erat. Wangi tubuhnya sungguh menenangkan.

'Mian, aku ingin seperti ini lebih lama' pikirku.

Pelukan itu bertahan selama beberapa menit sampai,

Brak!

Pintu kamar terbuka, Suhyun langsung masuk dan menarik selimut.

"Irona kook-ah!"

"Camkam...." cegatku namun terlambat.

Tanganku kalah cepat dengan Suhyun. Somi terbelalak melihat Suhyun dan langsung bangun dan duduk di sampingku.

"Aigoo... kalian malah pacaran di sini. Yang lain udah nunggu d bawah"

"Mian, eon.. aku kira..." ucap Somi.

"Gwaenchana, cepat ke bawah ya, yang lain udah siap"

"Ne" balas Somi.

Suhyun pun meninggalkan kami berdua.

"Ya kookie, kenapa kau berbohong? Daehwi udah keluar dari tadi kan? Aish! Bokuropta~ Suhyun Eon kan jadi liat kita berdua..." ucap Somi sambil memajukan bibir bawahnya. Aish, neomu kyowo..

"Gwaenchana... Mmm, Suhyun tahu kita jadian?" tanyaku sambil memposisikan kepalaku di atas pahanya.

"Ne, wae? Kau ga suka?" tanyanya sambil memainkan rambutku dengan tangan kirinya.

"Ani, aku malah senang. Aku harap Daehwi dan seonbae juga tahu" jawabku sambil meraih tangan kanan Somi dan memainkan jemari lentiknya.

"Hajima! Jangan sekarang, mereka itu gosip-ers"

"Ah, majja, araso"

"Iiiih! Cepetan bangun, aku mau ke bawah" ucap Somi sambil mengangkat-angkat kedua pahanya, membuat kepalaku bergerak ke sana ke mari.

"Bentar lagilah" pintaku sambil merangkul pinggang Somi dan membenamkan kepalaku ke perutnya.

"Ya! Dari tadi kau bilang benar lg kook!" ucapnya sambil berusaha melepaskan rangkulanku.

Namun gagal, kekuatanku lebih besar, hehe.

"Yaa~~ palli irona~" rajuknya membuatku terkekeh mendengarnya.

"Geurom, akan kau lepas, geundeu give me morning kiss, baby"

"Hah? Shiro~"

"Ya udah..." Sambil mempererat rangkulanku.

Switch On (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang