07

720 80 3
                                    

Somi sebagai Jungkook SP

Mataku terus berkedip-kedip tak percaya, 'Dimana ini?' itulah pertanyaan petama yang meluncur dari bibirku. Aku terbaring di atas kasur seorang diri. Ku pandang sekeliling ruang yang didominasi warna putih ini. Ku lihat kasur di sebelahku kosong, namun masih meninggalkan jejak seseorang telah berbaring di sana.

Banyak sekali boneka maskot LINE: Brown dan Ryan dalam berbagai ukuran dan style yang berbeda di sekitar kasur itu. Simpulannya, kamar ini penuh dengan berbagai macam barang, tapi lumayan tertata rapi. Hmm, ku coba menarik nafas. Aroma 'solo namja' menyeruak memasuki lubang hidungku. Namja!? Ini kamar laki-laki!!

'Aku pasti sedang mimpi' Plak! Aw! rasa sakit menghampiri ketika aku menampar pipi sendiri.

"Hiks, ini bukan mimpi..." gumamku, tersadar bahwa aku berada dalam tubuh Jungkook sekarang.

"Kau sudah bangun, Jungkookie!" suara itu membuatku terbelalak, "Oppa..."

"Oppa?? YA! kepalamu ada yang salah?" ungkapnya bertubi-tubi sambil menguncang-guncang dan mengamati kepalaku dari berbagai arah, "Taehyung!!"

'Oh Gosh, aku sepertinya berada di dorm BTS! Mulut sialanku ini!! Hyung!! Panggil mereka Hyung, Somii!!' rutukku dalam hati.

"Ne, Hyung! Ada ap... Kookie kau sudah bangun?" tanya Taehyung sambil muncul di daun pintu, "Jimin! Kookie sudah bangun, cepat bawa ke sini!" teriaknya memanggil Jimin yang berada di ruangan lain.

"YA! sepertinya ada yang salah dengan kepalanya! Dia memanggilku Oppa!" ucap laki-laki yang memegang kepalaku tadi kepada Taehyung.

"Mwo?! Kau amnesia Kookie?" tanya Taehyung terperanjat.

'Amnesia! Ide yang baguuus!' pikirku.

"Ia Taehyung Hyung... ups!" balasku spontan menutupi bibirku.

"YAA! Kau ingat kami! Bercandamu tidak lucu Jeon Jungkook!" jawab Taehyung sambil mengunci kepalaku dengan tangannya.

"Mian, hyung, mian!" balasku sambil berusaha melepaskan tangannya. Namun gagal, dia melakukan headlock yang membuatku tak berkutik.

'Tolong menjauhlah Taehyung Oppaa!' teriakku dalam hati ketika menyadari wajahnya hanya berjarak beberapa cm dari pipiku. Ah... ketampanannya sungguh menyilaukan kedua pupilku. Maafkan aku IOI Eonni and army all over the world. TT

"Taraaa! Jungkookie, ini bubur spesial buatan Jin Hyung!" ujar Jimin yang tiba-tiba muncul.

"Taetae! lepaskan! Dia sedang sakit!" teriaknya kemudian, ketika melihat Taehyung melakukan headlock kepadaku.

"Aku bercanda, chim-chim, hehe. Kapan lagi aku bisa melakukan ini kepadanya," balasnya sambil melepaskan tangannya dari kepalaku.

"Kalau sedang sehat, dia pasti membanting tubuhku," tambah Taehyung sambil mengacak-acak rambutku.

Namja yang dari tadi melihat kelakuan dongsaengnya ini hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Ya kalian keluar sana! Biarkan Kookie makan dengan tenang dan minum obat," lanjutnya sambil menggusur Jimin dan Taehyung keluar.

"Cepat sembuh Kookie!" ucap Jimin.

"Kita ada di kamar kalau kau perlu apa-apa!" teriak Taehyung dari balik pintu yang sudah tertutup.

"Ayo makan, Kook!" ujar laki-laki itu, menemaniku seorang diri di kamar ini. Dia pun duduk di kasur sebelah, sambil meraih ponsel yang berada di sampingnya.

"Ne Hyung... Aw!" balasku sambil mencoba meraih sendok. Namun gagal, pangkal lenganku terasa sakit.

Dia langsung meraih nampan yang ada di depanku dan mulai menyuapiku,"Aaa... buka mulutmu Kook! Hahaha, Aku seperti menyuapi anak kecil!" ucapnya sambil terkekeh.

Aku pun menelan ludah, lalu membuka kedua bibir ini agar sesendok nasi cair itu dapat memasuki perutku.

'God! Dia menyuapiku! My favourite idol! Namjoon Oppa aka Rap Monster!' teriakku dalam hati. aku pun terus mengalihkan pandanganku dari wajahnya yang terfokus pada layar HPnya sendiri. Aku berusaha mengontrol detak jantung ini agar kembali normal. 

Deg deg deg... Teeet.. Gagal...

Namjoon Oppa memang menduduki tangga teratas di Top Ten Idol by Jeon Somi, hehe. Aku sangat menyukainya setelah melihat dia di acara Problematic Man. Oh God. He is soo Perfect! Jago nge-Rap! English lancar! Tampan! Tinggi! dan yang paling penting dia PINTAR, sexy brain yooo!

"Jungkookie, kenapa makanmu jadi berantakan begini, ckckck..." ucap Namjoon sambil mengusap ujung bibirku dengan tisu.

'Sumpah! Meleleeeh! Kamera mana kamera?! Aku lambaikan tangan, nih! Nyeraaah!!' teriakku dalam hati.

"Oia, ada sms untukmu waktu di pesawat. Kau tidur seperti mayat, sampai kami harus membopongmu ke sini," ujar Namjoon sambil memberikanku obat.

'Ah matta! Aku lupa dengan Jungkook. Apa dia berhasil menemui waiter itu?' tanyaku kepada diri sendiri.

"Cookie itu siapa? Aku rasa aku baru melihat kontak dengan nama itu di HP-mu," tanya Namjoon.

Deg!

"Ah... dia... temanku! Ya, temanku, Hyung!" balasku sekenanya.

"Wow, akhirnya kau dapat teman baru. Nanti kenalkan dia padaku ya! Siapa tahu dia punya teman yeoja yang cantik, kkekeke" ujar Namjoon memamerkan senyum killer-nya. My heart, please!

Aku hanya tersenyum hambar. Dia pun beranjak sambil membawa mangkuk bekas bubur yang sudah kulahap habis. Maklum, prinsip: apapun yang terjadi, perut harus tetap terisi masih kuterapkan ^^'

"HP-mu aku simpan di sana, Kook!" tambahnya menunjuk meja kecil di samping kasurku, kemudian berlalu menghilang di balik pintu.

Aku pun meraih HP dengan tangan kiriku sambil sedikit meringis kesakitan. Aku baca kata-kata yang tertera di layar touchscreen itu.

Cookie: 2 pesan

Part 07 end.

Apa ya pesannya? Penasaran? Baca kelanjutannya nanti ya...

Jangan lupa beri ff ini, vote n komentar kalau suka ya ^^

Annyeoooong

Switch On (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang