Somi SP
BUZZZ ZZZZ
Getaran alarm HP membangunkanku dari tidur. Aku pun menggeliat kepala dari balik kasur dan mematikan alarm itu.
"Ah baru jam 7 ternyata" gumamku sambil mengucek sebelah mata
"Hmmm, aku mimpi aneh tadi malam: Kookie ingat lagi. Ga boleh ini bahaya, mending aku sendiri aja yang ingat. Geundeu, aku ingin dia ingat juga sebenarnya~ Aish, mollla molla molla, mending tidur lagi" gumamku sambil meregangkan ototku.
Namun, buk! Aku menyenggol seseorang di sampingku.
"Evelyn, my cute sista, geser do-."
Mataku terperanjat mendapati bukan Evelyn, tapi Jungkook dengan mata terpejam yang sekarang ada di sebelahku.
"Mwoya?! Apa yang terjadi?"
Aku berusaha memperkerjakan otakku untuk mengingatnya namun nihil.
"Bokurowo, bagaimana kalau aku melakukan hal yang memalukan. Ah, lebih baik aku diam-diam keluar sekarang, mumpung dia masih tidur"
Namun ketika aku hendak bangun, tiba-tiba Jungkook membuka mata perlahan,
"Mau kabur ya?" ucapnya tiba-tiba.
"A-aniya Oppa, jinja mianhe, aku benar-benar minta maaf kalau melakukan sesuatu yang buruk tadi malam. Jinja aku ga ingat apa-apa. Jinja jinja jinja! Setelah minum jus apel basi dari kulkas, yang aku ingat akh langsunh tidur di kamarku... Ah matta! Kayaknya aku salah masuk kamar tadi malam... Jinja mianhe Oppa" jelasku panjang lebar.
Bukannya menjawab, Jungkook malah menampilkan smirknya dan melingkarkan tangannya di pinggangku. Ottoke, baper lagi kalau kayak gini.
"Itu alkohol paboya! Mulai sekarang kau ga boleh minum tanpa sepengetahuanku, sayang"
"Hah?! Sa-sayang?! N-nugu?" Kagetku tak percaya dengan apa yang aku dengar.
"Ya kamu somsom-ah, siapa lagi yang aku sebut sayang, selain pacarku" tegasnya sambil mencubit ujung hidungku.
"Pa-pacar?! Aku?! Jangan-jangan kau..."
"Majjayo, aku ingat semuanya" ujarnya dengan tatapan dan senyum yang lembut.
"Jeongmal? Aku tidak mimpi kan?! Aaah~" girangku sambil menghapus air mataku yang mulai menggenang.
"Uljima, kau sudah banyak nangis tadi malam, mianhe aku baru ingat sekarang.." ucap Jungkook sambil mengusap air mata di sebelah pipiku.
"Gwaenchana, geundeu apa kita akan baik-baik saja?"
"Tenanglah, kita rahasiakan ini berdua saja" ujar Jungkook sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leherku.
Aku pun hanya mengangguk, masih berasa ga nyata Jungkook juga ingat semuanya, ingat bahwa sebenarnya kita menjalin hubungan spesial. Senang rasanya ternyata ini bukan mimpi semata.
"Mmm, Kookie-ah, bagaimana caranya ingatanmu bisa kembali?" tanyaku penasaran.
"Kau tidak ingat? Ah majja~ kau sedang mabuk tadi malam. Awas ya kalau kau minum lagi. Andwe pokonya, bahaya. Hmm, asal.kau tahu, kau menyerangku dengan brutal somi-ah sampai aku ingat semuanya kembali"
"Menyerang dengan brutal? Maksudmu aku memukulmu?" Kagetku.
"Aniya, maksudku ini!"
Jungkook menyingkapkan selimut yang menutupi tubuh topless-nya. Sekarang aku bisa melihat dada bidang dan choco abs yang terukir indah di kulit langsatnya, dengan bercak merah dimana-mana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch On (Tamat)
Fanfiction{12 Feb '17 -- 11 Apr '18} Isi: • Intro: BTS n IOI • Chap: 1-56 (Tamat) • Outro: I-VII (last) • Bonus Chapter Rating R (+) 😅 Sinopsis: Dua maknae dari boyband n girlband korea yang lagi naik daun ini mengalami kejadian yang tak terduga ketika MAMA...