Somi sebagai Jungkook SP
Pesan 1:
Ini baru selesai pemotretan.
Aku meluncur ke hotel sekarang dan akan berusaha menemui waiter itu!
Kau tidak apa-apa kan?
Pesan2:
Ya! Angkat teleponku. Penting!!
'Waduh, apa yang terjadi?!' gumamku dalam hati. Aku baru menyadari ada 23 misscall dari kontak bernama cookie itu. Aku mencoba mengetik pesan namun gagal karena ngilu pangkal lengan menahan pergerakan jemariku. Aku pun mencoba menekan tombol call.
"Tuut tuuut tuut... nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif. Harap menghubungi beberapa saat lagi," ucap nona operator yang menjawab teleponku.
Aku hanya mendengus kesal dan membiarkan HP itu berbaring di sampingku. Aku melirik jam dinding yang menggantung di atas pintu kamar. Jarum panjang dan pendeknya bersatu, menunjuk angka 12.00
"Ah, sudah malam ternyata..." kataku yang tidak sadar langsung mengatupkan mata, sepertinya pengaruh obat sudah bereaksi di dalam tubuhku.
***
Pancaran sinar UV yang menyinari wajah, membangunkanku dari alam mimpi.
'Jam berapa ini?' tanyaku pada diri sendiri. Refleks aku meraih telepon genggam yang masih berbaring di sampingku. Hebat! Badanku sudah tidak merasa sakit. Obat yang luar binasa, eh, biasa!
09.00 am. Itulah waktu yang tertera di layar benda itu.
Kulirik kasur di sebelahku yang sudah rapi tanpa penghuni. Aku pun beranjak keluar dari ruangan yang setia menemaniku semalaman tadi.
'Oh! Kapan aku ganti baju?' tanyaku heran melihat diri sendiri memakai pakaian yang berbeda dengan kemarin.
'Ah.. mungkin, Oppa-oppa itu yang mengganti bajuku, ralat, baju di tubuh Jungkook ini, baguslah jadi no bau...' Aku pun tak ambil pusing dan langsung keluar dari pintu kamar.
Kulihat ruangan yang hanya terdiri dari satu meja itu dengan seksama. Ruangannya cukup luas dengan layar TV yang besar pula, ya... sedikit berantakanlah oleh perlengkapan perform. But, it's okay! Banyak sekali koleksi figur yang tertata rapi di salah satu etalase, mulai dari super mario sampai kukamon! Heol... Mau dong satuu!
Hening... tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di sini. Panggilan perut untuk memetabolisme makanan, menggiring langkahku ke sisi lain ruangan.
"Wah ada bubur dan sup bulgogi jigae! Yum!" girangku sambil mengelap air liur yang hampir menetes, melihat hidangan di salah satu meja itu. Ada secarik kertas tertempel di sana.
Jungkookie, kami ke studio ya. Kau istirahat saja. Kami pulang sore!
"Yeeeaah! Aku akhirnya sendirian!" teriakku sambil melompat girang, melupakan bahwa kondisi tubuh ini tadi malam terkapar tak berdaya.
"Ya, jungkook! Kau beruntung punya Oppa.., eh, Hyung-hyung, seperti mereka!" ucapku berbicara entah dengan siapa.
Setelah melahap hidangan dan minum obat, aku mulai menyisir ruangan demi ruangan di dorm itu. Ada tiga kamar tidur di sini. Kamar pertama adalah kamarku, eh.., jungkook dan Namjoon maksudku, sudah tahu lah ya. SKIP! Lanjut, kamar kedua yang didominasi warna putih dan pink... PINK?! Ok itu benar pink. Aku tidak buta warna kok... Kamar itu cukup rapi dan bersih dan terdapat TV layar datar dilengkapi DVD playernya, Heol...
Kamar selanjutnya lebih luas karena dilengkapi dengan tiga ranjang. Atmosfer ruangan ini sangat kental dengan yang namanya "Laki-laki", baik dari barang-barang maupun baunya.. hahaha.. Swor-ry..! Kamar ini dilengkapi juga dengan nintendo gamesnya. Daebak! MAUUU!!
Setelah puas berkeliling, aku kembali ke kamar untuk mengambil ponselku. Ada miscall dari cookie. Aku tidak sadar karena ponsel itu disetting dengan mode silent. Tanpa ba-bi-bu, aku langsung menekan tombol call di kontak cookie.
"Anyeonghaseyo...," ucapku dengan hati-hati takut bukan Jungkook yang mengangkatnya.
"YAAAA!!! SOMSOM!!! KAU KEMANA SAJA?! DIMANA KAU SEKARANG?! teriak jungkook dengan suara perempuanku. Refleks aku pun menjauhkan telepon yang tadi menempel sempurna di telinga kananku.
"Mian, oppa. Aku di dorm BTS. Jangan teriak-teriak dong, gimana kalau ada yang deng..." ucapku dengan kalimat tertahan.
Tut! Sambungan telepon terputus.
'Mwo?! Kenapa dia?' tanyaku heran.
Tet, tet, tet , tet, Teroret! Suara PIN tanda pintu depan terbuka mengagetkanku.
Jantungku hampir meloncat ketika melihat Yeoja yang masuk ke kamarku dengan nafas memburu. Dia langsung mendorongku ke ranjang. Kami berduapun berhasil membuat pose: namja di bawah, yeoja di atas. Dia pun meletakkan sebelah lengannya di leherku.
"YAA!! JEON SOMI !!!" teriaknya.
Part 08 end
BIG HUG buat semua yang suka ff ini
Bisa nebak dong siapa aja yang jd roommate di dorm BTS^^
Vote n komen yaaa
Votenya per part kalau bisa, da baiiik
biar ff ini banyak bintangnya, wkwkwk
trus biar author semangat juga ^^
Gomawooo!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch On (Tamat)
Fiksyen Peminat{12 Feb '17 -- 11 Apr '18} Isi: • Intro: BTS n IOI • Chap: 1-56 (Tamat) • Outro: I-VII (last) • Bonus Chapter Rating R (+) 😅 Sinopsis: Dua maknae dari boyband n girlband korea yang lagi naik daun ini mengalami kejadian yang tak terduga ketika MAMA...