18

441 71 12
                                    

Jungkook SP

  "YA! BYUNTAE!!" teriak seorang yeoja membangunkanku dari alam mimpi.

"Mwo? Mana byuntaenya?" bangunku sambil terperanjat dan memasang gerakan defense taekwondo.

"Loh? Jungkook Oppa?" 

"Wae? Kenapa Yoojung? Mana byuntaenya?"

"Kenapa kau ada di sini?"

"Hah?"

Aku mulai melihat sekeliling ruangan, dan otakku mulai tersadar.

'Mampus, aku masih ada di kamar Somi!'

Belum sempat aku mengeluarkan alasan hasil karangan indah cerebrum otakku, mataku terbelalak melihat Somi sudah berdiri di daun pintu. Tidak lengkap dengan pakaiannya, hanya dua helai handuk putih yang membalut tubuh dan rambut seadanya. Aku langsung membuang pandangan darinya. Telingaku terasa panas, jantungku berdebar cepat. Appa! Kuatkan anakmu ini...

"Mana byutaenya?!" tanya Somi tiba-tiba.

"Somi-ah..." ucap Yoojung terbelalak melihat penampilan Somi. Dua bola matanya terus melirik bolak balik, menatapku dan Somi.

"Mwo? Yoojung Eon..." kaget Somi.

"Apa yang sudah kalian lakukan? Jungkook Oppa tidur di kasurmu dan kau baru saja keluar dari kamar mandi... Kalian tidak melakukan itu di sini kan...?" tanya Yoojung hati-hati.

"ANIYAA!" jawabku dan Somi bersamaan.

"Dia hanya mengantarku dan dia lagi sakit. Terus aku..."

"Ehm, Somi, sebaiknya kau pakai baju dulu," ujarku tanpa menatapnya langsung.

"Arrghhh! Miaaan.." Somi langsung berlari menuju kamar mandi.

 ***

Somi SP

Aku, Jungkook dan Yoojung sekarang duduk mengitari meja makan. Masakan yang kumasak sebelum mandi pun masih tersaji cantik di atas meja tanpa disentuh oleh siapapun.

"Jadi, apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Yoojung menatap kami bergantian.

"Tadi kookie mengantarku saja. Sebenarnya dia lagi sakit. Kau tahu sendiri kan Eon, dia cidera waktu di Hongkong. Karena sebelumnya Kookie minum obat jadi ngantuk. Aku menyuruhnya tidur dulu, takut terjadi apa-apa di jalan, kan bahaya nyetirnya."

"Oooo... geundeu, kenapa kau tidak memanggilnya Jungkook Oppa?" tanya Yoojung sambil mengerutnya kedua alisnya dan menahan senyum.

"Eh, itu.." aku gelapan.

"Jadi kau bukan pulang ngerjain PR tapi ketemu Jungkook Oppa?"

"Mmmm... mmm... mm... m... Arrgggh jebal eon!" Aku frustasi dan mengacak-acak rambut yang masih basah. 

Yoojung masih menahan tawa melihat ekspresi dongsaeng kesayangannya itu.

"Singkatnya, Somi milikku sekarang." ucap Jungkook tiba-tiba.

"MWOOO?" kaget Yoojung.

Aku terbelalak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Jungkook. Bukannya ini rahasia?! Buat apa tadi aku susah-susah merangkai alasan!

"Kami pacaran," tambah Jungkook membuat mulut Yoojung menganga lebar.

"Tunggu!" Yoojung langsung berdiri dan berlari kecil menuju kamarnya

"KYAAAA!! Daebak!!! Finally!! Congrat SOMI! Kau lulus dari lingkaran jones!!!" teriaknya di balik pintu kamar.

Aku dan Jungkook sambil bertukar pandang dan berusaha menafsirkan reaksi Yoojung. Tak lama yeoja itu keluar dari kamarnya dan kembali duduk bersama kami.

"Hehehe mian. Aku hanya excited aja, hehehe," ucap Yoojung sambil memamerkan gigi-gigi mungilnya yang rapi. 

Jungkook berusaha menahan senyum melihat ekspresi yeoja mungil itu.

"Ssst ya Eon. Ini rahasia kita berdua aja ya. Kalau semuanya tahu, aku takut sampai ke telinga manajer. Kau tahu kan kita ada dating ban selama 3 tahun."

"Siaap! Aku ga akan bilang-bilang. Tolong jaga Somi baik-baik ya Jungkook Oppa!"

"Oh, pasti!" Jungkook tersenyum.

 Yoojung langsung melirik ke arahku dan berusaha menahan senyum.

Dug!

Dia menendang kakiku di bawah meja. 

"Aw!"

"Kenapa Som?"

"Aniya, nyamuk gigit kayaknya. Ayo kita makan sekarang."

"Yum, yeoksi, yeojaku ini memang pintar masak!" puji Jungkook ketika melahap suapan pertamanya.

Dug!

"Aw!"

Yoojung menendang kakiku untuk yang kedua kalinya.

"Kenapa lagi Som?"

"Nyamuk yang tadi gigit lagi kayaknya," balasku kesal, Yoojung hanya terkekeh.

Setelah selesai makan, Jungkook pun pamit pulang.

"Duluan ya, tolong jaga rahasia kami ya yoojung,"

"Tentu, tenang saja Oppa! Sampaikan salamku pada BTS Oppa yang lain ya, terutama Heosok Oppa! hihi"

"Ok, pasti kusampaikan. Anyeong,"

"Tunggu, kalian tidak melakukan pelukan perpisahan?"

"EONNI!!"

Jungkook hanya tersenyum dan menghilang di balik pintu meninggalkan kami berdua di dorm ini.

"JEON SOMI!!!" Yoojung berusaha mengheadlock kepalaku, namun gagal karena kurang tinggi.

Aku berhasil membalikkannya, dan membuat kepala Yoojung terkunci di lenganku

"MWO EONNI? MWO? YA! Sakit tahu, tadi kau menendangku di meja makan!"

"Mianhe mianhe! Tadi aku cringe parah! Lihat kalian kayak k-drama! Pengen guling-guling sebenernya! hehehe,"

"Cih.." aku hanya tersenyum dan membebaskan kepala Yoojung dari lenganku.

"Pokoknya kau harus cerita detaiiill! Kapan jadiannya?"

"Mmm... waktu di Hongkong"

"HEOL! DAEBAK! Jangan-jangan waktu di rooftop malam itu ya?"

Aku hanya mengangguk.

"KYAA! Kalian sudah sampai sejauh mana?"

"Mwo?"

"Pegangan tangan?"

"Mmmmm"

"Popo?"

"Hah?"

"Kisseu, atau ... Kyaaa"

"EONNI!!"

Bersambung ke part selanjutnya.

Makasi supportnya ^^







Switch On (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang