08

26.8K 1K 5
                                    

Happy Reading 💕

William POV

       Ahh anak itu, dia terlambat lagi akan kuberi dia sanksi.  "Se selamat pagi pak," sapanya kepada ku sambil mengatur napasnya yang tak beraturan. Aku pun hanya melewatinya, tidak marah seperti biasanya.

         Setelah sampai di ruangan, aku langsung memanggil nya untuk menghadap ku.

    "Halo pak, bisa saya bantu?," tanyanya
    "Tolong masuk ke ruangan saya," ucapku
    "Baik pak," jawabnya

      'Tok tok tok'

     "Ya masuk," ucap ku mempersilahkannya masuk.
     "Permisi pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Valerie,
     "Mencoba menggoda ku huh?" tanya ku dengan sinis sambil memberikan seringai kepadanya,
     "Huh? Maksud bapak apa?" tanyanya bingung,
     "benarkan pakaian mu!" perintah ku.

     Dia pun langsung melihat ke pakaiannya dan betapa kagetnya dia melihat dua kancing teratas kemejanya terbuka. Ia pun segera membenarkan kemejanya dan sudah dapat ku pastikan dia pasti sangat malu.

      "eumm, AC di luar sedang mati pak jadi saya buka kancing saya, terus saya lupa mengancingkan lagi. Maaf pak" ucapnya mencari alasan sambil menahan malu, padahal jelas-jelas AC diluar tidak mati.
      "Kau telat lagi nona Valerie," ucap ku dengan nada dingin.

    Dia kaget bukan main, ketika aku mengetahui bahwa dia terlambat

       "Ngh, maaf pak. Saya saya tidak bakal telat lagi" ucapnya sambil menunduk.
       "Ini peringatan terakhir buat kamu, kalau saya lihat kamu telat lagi akan saya pecat kamu," ucap ku tegas.
       "Baik pak," ucapnya lemah.

      Tak sengaja ku lihat dia meneteskan air mata, apakah aku terlalu keras padanya? Wahh dia sangat sensitif sekali jadi cewek. Aku menyuruhnya untuk keluar dari ruangan ku, dan aku merasa sedikit bersalah padanya. Ku putuskan untuk melihat apa yang terjadi padanya, ku lihat dia sedang menenggelamkan kepalanya menggunakann tangannya, ku ketuk mejanya dan dia langsung membenarkan posisinya ketika melihat ku.

      "Eh pak Will," ucapnya serak
      "Minggu depan akan ada jadwal meeting diluar kota selama tiga hari, saya minta kamu untuk ikut bersama saya. Kamu bisa pulang sekarang, saya tidak mau melihat ada karyawan saya yang malas malasan. Oh ya jangan lupa, siapkan berkas berkas untuk meeting besok," kataku seraya memberikan senyuman yang sangat tipis, What?! Aku memberikan senyuman kepadanya? Ada apa dengan ku hari ini, sadar William kau harus sadar.
     "Ahh, baik pak," Jawabnya.
 
    Aku sengaja menyuruhnya pulang, hitung-hitung sebagai tanda permintaan maafku karena sudah membuatnya menangis.
     
     Valerie POV

    Aku yang kaget dengan kehadiran William didepan meja ku pun langsung membenarkan posisi ku. Dia menyuruhku untuk pulang, apakah dia semarah itu sama aku sampai sampai dia menyuruhku agar pulang? Ah tapi biarlah, toh sekarang aku lagi ga niat untuk bekerja.
 
     Ku raih ponsel yang berada disaku bajuku dan segera aku meminta Rafael untuk menjemputku. Akan ku marahi dia karena sudah membuatku seperti ini. Tak berapa lama mobil Rafael pun datang, segera ku layangkan pukulan kepadanya setelah aku masuk kedalam mobilnya. "Aww!," pekiknya "Apa-apaan sih lo, gak ada angin gak ada hujan juga tiba-tiba main pukul. Sakit tau!," lanjutnya. Aku pun hanya diam mendengar ocehannya, selama diperjalanan aku menutup rapat mulutku, aku sangat marah padanya.

    Sesampainya di apartemen aku pun langsung menuju kamar mandi, kuputuskan untuk mandi lagi, karena keringat ku yang bercucuran membuat badan ku menjadi bau. Rafael yang merasa bingung dengan sikap ku pun langsung mendekati ku untuk bertanya, sebab dari tadi aku belum berbicara kepadanya. "Val, lo kenapa sih? Aneh banget," tanyanya. "Gue salah apa sih sama elo, sampai lo kayak gini sama gue, hah?," tanyanya (lagi). Akupun tidak menjawabnya, karena masih begitu kesal terhadapnya.

     Dia terus bertanya padaku sampai sampai dia capek sendiri, karena dari tadi aku cuekin. Rafael pun balik kesal terhadap ku, kubiarkan saja dia.

      Ketika makan malam suasana menjadi canggung antara aku dan Rafael, tidak ada yang memulai pembicaraan. Tiba-tiba Rafael membuka pembicaraan, dia masih penasaran terhadap ku. Akhirnya kuputuskan untuk menjawab pertanyaannya "ini semua gara gara elo curut!," kataku kesal. "Gara-gara gue? Emang gue salah apa?," tanyanya lagi. "Au ah, sebel gue sama elo! Cuci tuh piring!," suruh ku. "Kok gue yang jadi suruh cuci piring sih, kan gue tamu disini! Val woy!," teriaknya ketika aku meninggalkannya sendirian di dapur.

                            ***

   "Woy Val! Cepetan ntar lo telat lagi, ntar gue lagi yang disalahin," teriak Rafael. "Iya iya, sabar kenapa. Kaya emak emak kos aja lo, pagi pagi udah teriak-teriak," jawab Valerie, Rafael pun langsung menjitaknya karena ucapan Valerie. "Silahkan tuan Putri," ucap Rafael ketika membukakan pintu mobil untuk nya, "Bisa aja lo, thanks ya" jawabnya dengan memberikan senyuman, "Nah gitu dong senyum, jangan cemberut mulu. Ntar cepet tua baru tau rasa lo," "Walaupun gue tua, tapi tetep aja gue cantik" jawab Valerie sambil membanggakan dirinya.

"Hahaha, pede amat lo. Lo kayak gini aja belom laku, apalagi kalo lo tua tambah ga laku" ejek Rafael, Valerie pun hanya mengerucutkan bibirnya.

     "Ga usah dimonyongin tuh bibir, tetep aja jelek. Mau gue cium apa tuh bibir? Hahaha," ledek Rafael, seketika itu Valerie langsung mengembalikan bibirnya seperti semula dan menatapnya tajam.

     "Entar pulang jam berapa? Biar gue jemput," tanya Rafael "Sekitar jam 7, ntar biar gue telpon lo aja kalo udah selese," jawab Valerie. "Key, ati-ati. Jangan genit lo sama cowok di kantor, lo itu milik gue" kata Rafael, sambil mengacak-acak rambut Valerie. "Yee, siapa juga yang genit, udah ah gue mau turun. Ati-ati lo dijalan, jangan ngebut" giliran Valerie yang memberi pesan kepada Rafael. "Mau ngebut gimana curut, ini Jakarta dimana-mana macet gimana mau ngebut," jawab Rafael, Valerie pun hanya menyengir lebar. "Dah," ucap Valerie dari luar mobil.

                            ***

    "Valerie!," teriak seseorang dari kejauhan, Valerie yang merasa terpanggil pun langsung menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Eh lo Vin, ada apa?" tanya Valerie pada Alvin, "Lo tadi dianter sama siapa? Pacar lo yaa," jawabnya. "Oh itu, gue dianter sama sahabat gue. Sok tau lo!," bantah Valerie,

"Cewek apa cowok?" tanyanya lagi, "cowok, kepo amat sih lo jadi cowok. Udah ah gue mau keruangan gue dulu, ntar gue dicariin lagi sama Pak Will, dahh" pamit Valerie.

"Setau gue kalau cewek sama cowok sahabatan, pasti salah satu satu dari mereka ada yang suka Val!" teriak Alvin kepada Valerie yang sudah menjauh.

     "Ehm!," tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Alvin dari belakang, "eh bapak," kata Alvin sambil tersenyum, "Sedang apa kau disini? Tidak bekerja?," tanya William pada Alvin. "Emm, ini saya mau kerja. Saya permisi dulu, mau ke ruangan saya pak," jawab Alvin yang langsung ngacir ke ruangannya.
    
    William pun langsung menuju ruangannya untuk bersiap siap, karena sebentar lagi ada meeting. "Selamat pagi pak," sapa Valerie ramah seperti biasanya, William pun hanya menganggukkan kepalanya dan langsung masuk ke ruangannya.

      Ketika Valerie sedang berkutat dengan berkas-berkas yang berada di mejanya, seorang wanita berpakaian ketat nan seksi disertai dengan aksesoris yang mewah datang menghampirinya "Ehm, William ada di dalam kan? Saya masuk ya," ucap wanita itu, "Maaf anda sudah membuat janji?," tanya Valerie.

"Belum, lagian saya juga tidak perlu membuat janji kepada William" ucapnya angkuh, "Maaf tapi anda dilarang masuk kalau belum membuat janji," cegah Valerie.

      "Ihh minggir lo! Siapa sih lo ngehalangin gue jalan, gue bakal bilangin ke William biar lo dipecat!," ancam wanita itu sambil menginjak kaki Valerie dengan heels nya itu yang tingginya kira-kira 10cm. "Aww!" teriak Valerie dan wanita itu langsung masuk ke ruangan William.

      "Hai honey!" teriaknya, seketika itu semua orang berhenti melakukan aktivitas dan mencari cari siapa yang membuat kegaduhan di dalam meeting yang penting ini. "Clara?,"

Tbc
----

Haii aku balik lebih cepat :v aku liat pada minta next, yaudah aku putuskan :v buat apdet
Makasih buat yang udah comment and vote 😘. Semoga suka sama ceritanya

-이라

MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang