William POV
Ahh kepala ku, mungkin efek gara-gara kejadian kemarin. Rasanya hari ini aku sangat malas untuk pergi ke kantor, kuputuskan untuk berendam merilekskan otot-otot tubuh ku yang sangat menegang
Ahh enak sekali, kurasakan otot-otot ku yang sudah mulai mengendur dan langsung saja aku beranjak dari kamar mandi dan segera mengganti pakaianku,
Aku sudah memutuskan akan pergi kemana hari ini, langsung saja ku ambil kunci mobilku yang tergeletak dan langsung pergi tanpa sarapan bahkan memberikan ucapan selamat pagi,
"Pagi sayang, ayo sarapan dulu.
Mommy udah siapin makanan kesukaanmu," tawar mommy ku, aku yang mendengar ajakan mommy ku hanya memberi senyuman dan langsung meninggalkan nya. "Dasar anak tidak sopan!," ucap daddy ku dari kejauhan ketika aku melewati nya, aku yang mendengarnya hanya bersikap acuh seolah tak mendengar apapun.Ku lajukan mobilku untuk pergi ke suatu tempat dimana tak ada satu orang pun yang pergi kesana. Sebelumnya aku mampir ke toko untuk membelikan hadiah untuknya,
disini lah aku, tempat yang selama ini sudah lama tak aku kunjungi untuk berkeluh kesah. "Hai Lyn, lama tak berjumpa, apa kau marah padaku? Karena aku jarang mengunjungi mu" sapaku padanya
"Bagaimana keadaanmu di sana? Apakah kau kedinginan? Apakah disana menyenangkan?," tanya ku padanya.
"Keadaan ku disini tidak baik-baik saja Lyn, daddy yang terus memarahi ku dan Clara yang terus bersikap kekanakan. Aku capek dengan sikapnya dan kau tau Lyn apa yang terjadi? Ch! Aku memberontak dan semua orang kaget dengan sikap ku, aku berharap kau ada disisiku waktu itu dan membela ku ketika daddy sedang memarahiku,"
"aku ingin bersama mu Lyn, aku tak mau disini. Bawa aku bersama mu Lyn," tak terasa air mataku menetes setelah ku ceritakan semua padanya.
Flashback on
"Ayo Will kau pasti bisa!," teriak seorang gadis pada anak laki-laki yang tengah berlari, "Kerja Bagus Will! Kau hebat! Hmm karena kau sudah membuatku bangga akan ku traktir kau makan, kau mau makan apa?," tanyanya.
"Hmm, aku mau pizza! Belikan aku ya Lynn tapi jangan bilang ke daddy dan mommy kalau aku makan pizza," pinta anak laki-laki itu, "hmm gimana ya? Okey, ayok kita makan pizza!" "yeyy!," seru anak laki-laki itu dengan girang.
"Terimakasih Lyn, kau selalu memberikan apa yang ku inginkan. Aku ingin kau terus bersama ku, sama daddy dan mommy juga. Kau jangan pernah meninggalkan ku ya," ucap anak-anak laki-laki itu. Gadis itupun hanya tersenyum mendengar perkataan adiknya itu.
"Aigoo, kau belepotan Will. Kemari aku bersihkan," ucap gadis itu perhatian.
***
"Habis dari mana saja kalian? Udah sore baru pulang!," bentak laki-laki paruh baya itu "dan kau William! Ada apa dengan baju sekolah mu itu, sangat kotor!""Ahh rupanya kau habis makan. Kau makan pizza iya kan! Sudah berapa kali daddy bilang jangan pernah makan makanan sampah itu! Makanan itu tidak sehat! Dasar anak bandel!," ucap pria paruh baya itu sambil mengambil ancang-ancang untuk memukul anak laki-laki itu.
"Cukup dad! Ini semua salahku! Aku yang ngajak William buat makan, marahi saja aku jangan William!," lerai gadis itu. Pria paruh baya itupun hanya menatap gadis itu dan pergi meninggalkannya.
"Hiks hiks, aku takut Lyn daddy memarahiku seperti tadi," tangis anak laki-laki itu. "Kau tak perlu takut Will, ada aku disini yang jagain kamu. Kau anak yang hebat Will! Kau tidak boleh menangis, ayok sekarang masuk ke kamar dan ganti bajumu," ucap gadis itu menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...