Valerie's POV
Nghh..
Aku melenguh panjang saat terbangun dan mencoba menyesuaikan mata ku yang terkena pantulan cahaya.
Sudah jam berapa ini?
APA?!!
7.40 AM
Mata ku membulat sempurna saat melihat jam yang berada di nakas. Aku langsung berlari menuju kamar mandi dengan keadaan nyawa ku yang belum terkumpul semua.
Aku tak mempunyai waktu untuk mandi, aku hanya mencuci muka dan gosok gigi. Setelah itu, langsung melengos pergi untuk mencari taksi.
Dewi Fortuna sedang berpihak padaku, beruntung hari ini aku tidak terlambat. Kalau terlambat, habis lah aku.
"Val, lo baru bangun tidur ya?" tanya Adi, salah satu karyawan bagian IT
Huh?
Maksudnya apa sih?
Aku tak menghiraukannya dan terus berjalan menuju ruangan ku. Tapi, saat aku berjalan semua karyawan melihat ku sambil tertawa dan berbisik-bisik.
"Val, lo nggak mandi ya." celetuk salah satu karyawan yang tak ku ketahui namanya itu, dan membuat ku mematung.
Sejak kapan dia tau kalau hari ini gue nggak mandi?
Padahal gue udah cuci muka dan pakai parfum yang banyak, pasti nggak keliatan lah kalau sebenernya aku nggak mandi.
Tapi ini?
Jangan-jangan selama ini dia menguntit ku!!
"Val, itu rambut sapu apa rambut singa?" semua orang tertawa ketika mendengar ucapan salah satu karyawan.
Rambut sapu?
Rambut singa?
Aku langsung meraba rambut ku, karena merasa bingung dengan apa yang semua orang katakan.
Ah iya rambut! Aku tak sempat untuk menyisirnya!
Aku langsung berlari menuju kamar mandi untuk melihat keadaan rambut ku saat ini.
Wahh! Yang benar saja, aku sampai lupa untuk menyisir rambut!
Aku tak percaya dengan apa yang dilihat ku saat ini. Rambut acak-acakan bak rambut singa,
Ahh sial! Aku tak membawa sisir!
Untung saja aku ini orangnya kreatif, jadi aku memakai ruas-ruas jari ku untuk menyisir rambut. Walaupun nggak terlalu rapih, tapi seenggaknya lebih mendingan daripada tadi.
Aku mengikat rambut ku menjadi kucir kuda dan membenarkan make up ku yang berantakan.
Aku segera keluar dari kamar mandi setelah dirasa cukup baik. Keluar dengan cara mengendap-endap, berharap tak ada yang melihat ku.
"Nah, kalau gini kan lo cantik." goda Roy saat melihat ku
Aku terus berjalan sambil menutupi muka ku dengan tas tanpa menghiraukan omongan mereka.
Awas ya kalian semua! Bakal aku bales, liat aja!
***
Tok Tok TokKu ketuk pintu ruangannya, tetapi tak ada jawaban dari sang pemilik. Apa lebih baik aku masuk saja?Ahh, nggak nggak. Ntar malah dikira nggak sopan lagi.
Daripada nungguin pintunya kebuka, lebih baik aku kembali ke ruangan ku. Toh, dia bisa memanggil ku jika butuh.
Jangan-jangan, dia nggak masuk lagi. Gara-gara kejadian kemarin,
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...