William POV
'Oh, jadi dia yang bakal jadi sekertaris gue. Awas aja lo bakal gue kerjain abis-abisan, salah siapa nabrak gue', kata ku dalam hati sambil memberikan smirk kepadanya.
Kenalin gue William Dalton, anak tunggal dari pewaris 'Dalton Group' gue hidup dengan kemewahan, secara gue anak satu-satunya. Apa pun yang gue minta selalu di turuti dan itu membuat gue merasa bangga pada diri gue sendiri,
Dari umur 1 tahun, gue udah tinggal di Paris karena bokap gue sibuk ngurusin perusahaan nya itu sedangkan nyokap sibuk ngabisin uang bokap. Walaupun nyokap gue itu sering shopping, tapi keluarga gue gak bakal bangkrut, sampai tujuh turunan-pun keluarga gue gak bakal bangkrut.
Alhasil, dari gue kecil gue cuma diurusin sama maid-maid yang cuma perhatian sama gue. Jujur, gue ini kurang Kasih sayang dan bisa dibilang 'gak keurus' sama orangtua gue. Walaupun sekaya apapun keluarga gue, gue belum pernah ngerasain yang namanya kasih sayang orangtua. Gue suka iri sama orang-orang diluar sana yang bisa dibilang biasa saja ekonomi nya tetapi mereka dapat memberikan Kasih sayang kepada anaknya.
Dan disini gue sekarang di Indonesia, gue datang ke Indonesia buat ngurusin bisnis bokap gue yang ada disini. Padahal gue lebih seneng kerja di perusahaan bokap gue yang ada di Paris daripada disini.
Hari pertama gue di kantor, udah ada orang yang bikin gue kesel siapa lagi kalau bukan si cewek sialan itu yang udah nabrak gue dan buat tuxedo gue yang mahal jadi rusak.
Dan ternyata cewek sialan itu bakal jadi sekretaris gue disini. Gue bakal minta pertanggung jawaban atas apa yang cewek sialan itu perbuat ke tuxedo gue
Author's POV
"Valerie tolong kamu ajak pak William untuk ke ruangannya dan ajak pak William untuk melihat kantor ini", suruh pak Heru pada Valerie. 'Aish, kampret kenapa gue harus jadi sekretaris orang ini. Eomma...' rengek Valerie.
"Ehmm", suara deheman William membangunkan Valerie dari lamunannya. "Ah.. Mari saya antar bapak untuk melihat kantor ini dan melihat ruangan bapak", ucap Valerie gelagapan.
Setelah mengelilingi kantor dan menjelaskan semuanya kepada William, Valerie langsung mengantarkan William ke ruangannya. "Ini ruangan bapak, bapak bisa memanggil saya kalau bapak butuh bantuan. Meja saya berada di depan ruangan bapak, kalau begitu saya permisi dulu", ucap Valerie sopan kepada atasan barunya dan Valerie pun langsung meninggalkan atasannya itu, yang sedang melihat ruangan barunya. "Cih! Bagusan juga ruangan gue yang dulu", kata William.
Valerie yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya itu langsung mendapatkan telepon dari atasannya dan disuruh untuk keruangannya. 'Dasar kampret, baru aja mau duduk malah udah disuruh kesana lagi' , umpat Valerie.
Ketika di depan pintu ruangan William, Valerie menyiapkan mentalnya dengan menarik napas sebelum memasuki ruangan yang mengerikan itu.
'Tok tok tok'
"Ya masuk", jawab pemilik ruangan itu dari dalam.
Seketika itu Valerie terdiam mematung melihat pemandangan yang ada di depannya itu. "Terpesona dengan ku, huh?", ucap William dengan nada dingin.
Seketika itu semburat merah di pipi Valerie muncul "A-anu, bapak memanggil saya ada yang bisa saya bantu? ", tanya Valerie dengan kepala sedikit menunduk.
"Ahh, saya panggil kamu kesini cuma mau minta ganti rugi, atas apa yang kamu lakukan ke tuxedo saya tadi pagi",ucapnya dengan dingin. "Maaf? Tapi saya tidak sengaja menabrak bapak, lagian tuxedo bapak juga tidak kenapa napa", jawab Valerie.
"Ya! Kau tau apa yang telah kau lakukan kepada tuxedo ku? KAU TELAH MERUSAKNYA !! Kau tau baju ini dibuat khusus untukku dari perancang terkenal di Paris dan kau telah merusaknya!!", bentak William.
"Maaf bapak William yang terhormat, saya tidak melakukan apapun kepada tuxedo anda. Kalaupun itu dibuat khusus untuk anda dari perancang terkenal di Paris, mengapa baju anda rusak hanya karena tertabrak saya? Sepertinya baju bapak bukan dibuat oleh perancang terkenal di Paris, tetapi di buat oleh perancang terkenal di tanah abang! Bukan kah itu sama saja dengan KW?", bela Valerie dengan sedikit meremehkan.
"KAUUU!!!! BERANI BERANINYA KAU MENGATAKAN BAJUKU KW!! " , bentak William lagi. Valerie pun hanya menjulurkan lidahnya dan segera pergi dari ruangan William.
"Huh, dia bilang apa? Baju yang dibuat khusus untuknya dan hanya sekali terkena tabrakan pun langsung rusak, baju apaan tuh", remeh Valerie.
Seketika itu ia teringat akan pemandangan yang ia saksikan tadi, melihat bos barunya yang sedang mengganti pakaian dan memperlihatkan badannya yang sixpack dan membuat semburat merah muncul (lagi) di pipinya.
Tbc
------
Vote and comment jangan lupa! 😘[Purwokerto, 18 Maret 2017]
-이라
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...