52

8.8K 338 15
                                    

William langsung menggandeng tangan ku dan segera membawa ku keluar dari tempat ini.

Ia menyuruhku untuk segera masuk ke dalam mobilnya dan ku ikuti perintahnya. Suasana di dalam mobil menjadi sangat canggung antara aku dengannya. Tak ada yang memulai pembicaraan, semua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Mobilnya berhenti tepat di depan apartemen ku, tanpa basa basi lagi aku langsung membuka pintu mobilnya dan keluar. "Te-terimakasih atas tumpangannya, pak." ucap ku yang sedikit tergagap

Setelah mengucapkan terimakasih kepada nya, aku buru-buru masuk ke dalam apartemen ku dan tak sempat untuk mendengar balasannya.

Aku langsung menjatuhkan tubuh ku di kasur sesampainya di kamar. Bayangan kejadian tadi terus berputar dipikiran ku, membuat jantung ku kembali berdetak tak karuan.

Bodoh kau Valerie, kenapa kau menerima ciumannya?!

Aaaaaaa!

Aku berteriak seperti orang gila, tak menyangka dengan apa yang barusan terjadi dengan ku. Aku menggulingkan tubuh ku bak cacing kepanasan ketika mengingatnya kembali.

"Ini pasti cuma mimpi," ucap ku yakin

Aku menampar pipi ku untuk memastikan bahwa ini benar mimpi,

Plakk!

"Awww!" ucap ku meringis kesakitan akibat tamparan ku sendiri.

Ini bukan mimpi Valerie! Ini benar-benar nyata!

Aku terus menggulingkan badan ku ketika kemalangan terus menimpa ku, "Ia mencium ku tadi." ucap ku sambil terkekeh.

Aku menangis sejadi-jadinya, tak mau menerima kenyataan ini. First kiss ku diambil paksa olehnya!

Tunggu, ini bukan kali pertama dia mencium ku. Ini sudah yang kedua kali nya!! Ohh, first kiss ku yang malang, harus direnggut oleh orang yang tak bertanggung jawab seperti dia.

                            ***

Aku memasuki kantor dengan mengendap-endap, ku lihat kantor masih sepi belum banyak karyawan yang datang. Hanya OB yang sedang sibuk bersih-bersih,

Aku terus melihat kesekeliling, memastikan bahwa aku tak akan bertemu William pagi ini. Aku belum siap bertemu dengannya saat ini!

Dugg!

"Awww!" jerit ku kesakitan karena menabrak tiang

"Sialan! Siapa yang naruh tiang sembarangan disini sih." gerutu ku 

"Eh mbak, hati-hati kalau jalan. Jadi nabrak tiang kan," ucap mang Daus, salah satu OB di kantor

"I-iya mang," balas ku dengan malu

"Mbak nya lagi sakit ya? Atau mau liburan?" tanya mang Daus

"Eh? Engga kok mang."

"Lah, kalau bukan sakit atau mau liburan mbak nya ngapain pakai topi, kacamata hitam, sama masker segala?"

"Ahh, ini- ini fashion mang. Lagi ngetrend banget sekarang." ucap ku sambil terkekeh

"Oalah, lagi trend toh. Tapi saya belum pernah liat loh mbak, baru mbak yang pakai."

"Hmm, udah dulu ya mang. Sa- saya harus ke ruangan, nanti pak Will bisa marah kalau tau saya belum datang." ucap ku mengalihkan topik dan langsung pergi meninggalkan mang Daus sendiri.

"Hati-hati mbak." ucap mang Daus dengan sedikit berteriak

Ting!

Aku langsung memasuki lift dengan sedikit menunduk dan ku dapati seseorang sudah berada di dalamnya. Mungkin anak atas, pikir ku.

MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang