Valerie's POV
Ahh, rasanya aku malas sekali untuk bekerja hari ini. Apa aku nggak usah kerja saja ya hari ini?
Aish, mikir apa sih aku ini? Kalau aku nggak kerja pasti gaji ku bakal dipotong dan William kutukupret itu pasti bakal ngomel-ngomel nggak jelas.
Baiklah, aku harus bangun sekarang dan mencoba menerima kenyataan!
"Astaga!" teriak ku kaget
"Yak! Sejak kapan kau ada di kamar ku?" tanya ku pada Rafael dengan nada marah
Rafael yang di tanya hanya menyengir memperlihatkan gigi rapinya.
"Sudah bagun huh? Bagus lah kalau begitu, lebih baik kau segera mandi. Kalau tidak kita akan terlambat bekerja," ucap nya sesekali melihat ke arah jam tangannya
"Yak! Aku tanya sejak kapan kau ada disini?!" bentak ku
"Sejak tadi? Tepatnya sejam yang lalu." balasnya dan beranjak dari kursi
Aish! Yang benar saja, dia sudah berada di kamar ku sejam yang lalu dan dia hanya duduk sambil menatapku tanpa membangunkan ku? Dasar orang gila!
"Sudah siap?" tanyanya saat melihat ku sudah berpakaian rapi,
"Kau tak mau sarapan terlebih dulu?" tanyanya lagi
"Gue bisa sarapan di kantor nanti, sekarang ayo kita berangkat. Tapi tunggu dulu, sejak kapan gaya bicara lo jadi baku gitu?" balas ku sambil menatapnya,
"Sejak tadi mungkin? Kan gue juga ngikutin gaya bicara lo. Lo yang mulai duluan," ucap nya sambil menoyor kepala ku pelan
"Yakk!" teriak ku sebal, ia hanya tersenyum dan berjalan meninggalkan ku.
***
"Nanti pulang jam berapa? Biar gue jemput." ucap nya setelah sampai di depan kantor ku
"Sekitar jam tujuh mungkin." balas ku sambil menatap jam tangan yang ku pakai,
Ia hanya manggut-manggut setelah mendengar jawaban ku,
"Ya udah sanah masuk, nanti telat lagi. Kerja yang bener lo, awas aja kalau main-main." ucapnya sambil mengacak-acak rambutku
"Yak!" teriak ku dan ia hanya tertawa
Aku segera turun dari mobilnya sambil membenarkan rambut ku yang sudah diacak-acak oleh nya,
Ahh, bedebah sialan itu paling bisa membuat ku jengkel.
Kalau dilihat-lihat hari ini Rafael aneh sekali, ia tak bersikap seperti biasanya. Ada apa dengannya hari ini?
Mungkin suasana hatinya lagi senang? Ahh, biar lah! Ngapain aku pusing-pusing memikirkannya. Mikirin diri sendiri aja nggak bisa, mau mikirin orang lain.
"Ehm! Nona Valerie, kau terlambat limabelas detik. Harus saya apakan kamu agar kau tak terlambat lagi? Harus kah saya memberi mu SP?" ucap William yang membuyarkan lamunan ku
"Ta-tapi pak, ini cuma limabelas detik doang masa saya harus dikasih SP?" balas ku tak terima
"Cuma kata mu? Yak, saya beritahu kamu sesuatu, satu detik bagi saya itu penting sekali dan kau membuangnya dengan sia-sia." jawab nya datar
Yang benar saja?! Hanya telat limabelas detik aku harus mendapatkan SP!
"Ta-tapi pak-"
"Tidak ada tapi-tapian, keputusan saya sudah bulat. Saya akan beri kamu SP satu," ucapnya dan berlalu meninggalkan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...