Happy Reading 💕
'Tok tok tok'
Valerie mengetuk pintu ruangan yang ada didepan nya sambil membawa berkas berkas yang berada di tangannya sekaligus yang akan menjadi bahan meeting nya nanti. "Ya masuk," suara pemilik ruangan yang mempersilahkan ia masuk.
"Permisi pak, ini berkas berkas untuk bahan meeting nanti. Bapak bisa mempelajarinya terlebih dahulu," setelah memberikan berkas yang untuk meeting nanti, Valerie langsung pamit dari hadapan bosnya itu.
***
Jam sudah menujukkan pukul 8 semua karyawan sudah pulang dari kantor, terkecuali Valerie ia harus lembur membereskan berkas berkas yang masih menumpuk di mejanya, 'Demi Bang Toyib yang udah balik ke rumah, kapan selesainya pekerjaan ini?? Semua gara gara cowo kampret itu, awas aja lo! Arghh! Kepala udah mau sengklek lagi,' Ucap Valerie frustasi.
'Kring kring kring'
Bunyi telepon yang mengagetkan Valerie dari pekerjaannya, "halo?," jawab Valerie. "Buatkan saya kopi segera," ucap suara diseberang.
'Tut'
telepon langsung terputus sebelum Valerie menjawabnya, "Argh!emangnya gue babu lo, seenaknya nyuruh gue buatin kopi"
Valerie yang tidak mengindahkan perintah William, akhirnya William menelpon Valerie (lagi) untuk menyuruh nya. "Ya kau! Dengar tidak apa yang aku suruh, cepat buatkanku kopi!," ucap William sambil berteriak.
Valerie yang mendengar amarah atasannya itu langsung menjauhkan telepon dari kupingnya, bisa-bisa ia di diagnosa kehilangan pendengaran gara gara mendengar suara atasannya marah. Akhirnya, Valerie-pun membuatkan kopi untuk William dan segera mengantarkan ke ruangannya.
"Permisi pak," ucap Valerie santai dengan muka tak berdosanya. William yang mendengar suara Valerie pun hanya bergumam dan masih sibuk dengan laptopnya tanpa menatap Valerie. "Kopi nya mau saya taruh mana pak?," tanya Valerie.
"Taruh situ aja," tunjuk William tanpa mengalihkan pandangannya. Valerie pun segera menaruh kopi di tempat yang William tunjuk dan segera keluar dari ruangannya. "Bukannya makasih kek apa kek, malah dicuekin," gerutu Valerie.
***
"Ahh, akhirnya selese juga," ucap Valerie senang. Jam sudah menunjukkan pukul 11, ia segera membereskan barangnya dan segera pulang. Tiba-tiba, William yang sudah berada di depan membuatnya kaget.
"Ahhh!! Setannn!!," teriak Valerie. "Yaa! Ini saya, William," ucapnya. "Eh bapak, hehehe maaf pak saya kira tadi setan, soalnya bapak tiba tiba ada disitu," ucap Valerie sambil menahan malu.
"Hmm, sudah jam 11 kau belum mau pulang huh?," tanyanya. "Ini saya mau pulang pak, saya permisi dulu," ucap Valerie. "Sudah malam, saya antar kamu pulang. Eitt, jangan salah paham maksud saya mengantar kamu pulang karena sudah malam,"
"Ahh, tidak usah pak saya bisa pulang sendiri. Saya bisa naik taksi," tolak Valerie halus. "Ini sudah jam 11, apa kata orang perempuan pulang malam malam, bukan berarti saya peduli sama kamu ya. Kalau misalnya ada apa-apa sama kamu, ntar saya juga yang repot dan pekerjaan saya menjadi kacau kalau tidak ada kamu. Makanya saya antar kamu saja pulang, saya tidak akan macem-macem lagian kamu juga bukan tipe saya," ucap nya panjang lebar dan sedikit meremehkan. 'Ini orang, sebenernya mau nawarin gue atau mau ngata ngatain gue sih?' ucap Valerie dalam hati.
"Ayo saya antar kamu pulang," ucapnya. 'Emm gimana ya,gue terima gak ya? Kalau gue terima ini namanya ultra rejeki bisa pulang bareng bos ganteng plus bisa irit duit. Kalau gue tolak ntar kalau ada apa-apa sama gue berabe gue' pikir Valerie. "Emm, ya udah pak. Saya mau," jawab Valerie dengan suara yang pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...