Valerie POV
"Ahh, akhirnya sampai juga. Itung itung olahraga deh, tapi kalo gini terus bisa gempor nih kaki. Bener bener kampret tuh cowok," ucap ku ketika sampai di apartemen. Aku memutuskan untuk mandi dan langsung tidur karena aku sudah sangat lelah.
'Kring kring kring'
Ish siapa sih yang telpon malem malem gini, ganggu orang mau tidur aja.
"Halo La, ada apa?,"
"Hai Val, lagi apa?"
"Eh kampret lo, lo telpon gue cuma buat nanya gitu hah? Ganggu orang mau tidur aja, udah ah gue cape gue mau tidur,"
"Njir langsung disemprot gue, sante mbak sante. Emang kenapa lo?"
"Ceritanya panjang, besok gue ceritain. Bye!,"***
"Hey Val," sapa Lala yang baru datang disertai lari kecil. "Hmm, " gumam Valerie. "Napa lo, pagi-pagi udah kusut," "Lagi bete gue, masa tadi malem Pak William nurunin gue di jalan. Padahal dia yang nawarin gue buat pulang bareng malah dia nurunin gue, kampret banget gak sih!,"Lala yang mendengar itu pun langsung tertawa terbahak-bahak, "Apaan sih lo, malah ketawa ga jelas. Ga lucu tau!," "Hahaha, greget gue ndengernya. Sabar Val ini ujian buat lo, hahaha" Kata Lala sambil berlari.
"Eh kampret lu La, sini lo" kejar Valerie. Ketika dua makhluk itu sedang kejar-kejaran, tiba-tiba William datang mengagetkan mereka. "Eh sini lo La, biar gue sumpel mulut lo," kata Valerie. "Gak mau, kejar gue kalau bisa" ucap Lala sambil menjulurkan lidahnya. "Ehmm," suara yang mengagetkan aktivitas dua makhluk tersebut, seketika itu Valerie dan Lala berhenti melakukan 'aktivitas' tersebut. "Eh bapak," ucap Lala.
"Wah asik banget ya main kejar-kejarannya, boleh saya ikut?," ucap William
"Kalian pikir ini Taman bermain hah?! Main kejar-kejaran di sini, ini kantor! Kalian pikir kantor ini milik kalian hah?! Kalau kalian mau bermain sanah pergi ke Taman bermain! Jangan disini!," lanjut William dengan nada marah. Mereka-pun hanya menundukkan kepalanya, ketika melihat bos besar nya itu marah. "Cepat balik ke tempat kalian masing-masing!," perintah William.
Lala pun yang mendengar perintah dari bos-nya itu langsung pergi ke tempat duduknya, sementara Valerie hanya diam berdiri di depan William. "Kenapa kau masih disini?! Cepat balik ke ruangan mu!," kata William. Valerie yang mendengar itu langsung pergi meninggalkan William dengan tatapan yang tajam.
William POV
Shit!
Keributan apa yang sedang mereka buat, awas aja kau akan kuberi pelajaran!Ahh anak itu, jadi dia yang membuat keributan sepagi ini. "Ehmm," dehem ku yang langsung mengagetkan mereka berdua. "Wah asik banget ya main kejar-kejarannya, boleh saya ikut?," ucapku dengan tenang seraya memberikan senyuman.
"Kalian pikir ini Taman bermain hah?! Main kejar-kejaran di sini, ini kantor! Kalian pikir kantor ini milik kalian hah?! Kalau kalian mau bermain sanah pergi ke Taman bermain! Jangan disini!," Pecah sudah kesabaranku.
Mereka-pun hanya menundukkan kepalanya, ketika melihat ku marah. "Cepat balik ke tempat kalian masing-masing!," perintah ku. Lala pun yang mendengar perintah ku langsung pergi ke tempat duduknya, sementara Valerie hanya diam berdiri di depan ku. "Kenapa kau masih disini?! Cepat balik ke ruangan mu!," kata ku sambil membentak. Valerie yang mendengar itu langsung pergi meninggalkan ku dengan tatapan yang tajam.
"Apa maksudnya dia memberi ku tatapan yang seperti itu", kata ku dalam hati. Aku pun langsung pergi menuju ruangan ku untuk mengurus berkas-berkas. Ketika aku melewati meja Valerie, dia mengabaikan ku. Dia tidak memberiku hormat seperti biasanya, apa dia marah gara-gara aku marahi tadi? Lagian dia juga yang salah kenapa dia yang harus marah. Tau ah ngapain gue pikirin.
***Author's POV
Ketika Valerie sedang mengurus berkas berkas ia mendapat telpon dari bosnya itu, ia begitu malas untuk mengangkat nya tetapi ia harus bersikap profesional.
"Halo pak, ada yang bisa saya bantu?,"
"Bawakan ku berkas untuk meeting nanti,"
"Baik pak, akan saya bawakan segera,"'Tutttt'
Valerie menghela napas panjang, ia terlalu malas untuk bertemu bosnya itu mengingat kejadian semalam yang membuat dia harus berjalan kaki untuk pulang ke rumah.
'Tok tok tok'
"Masuk," suara pemilik ruangan itu menyuruhnya untuk masuk. "Permisi pak, ini berkas yang tadi bapak minta. Ada yang bisa saya bantu lagi pak? Kalau tidak ada saya permisi keluar," ucap Valerie yang langsung meninggalkan ruangan tanpa persetujuan William. William yang melihat tingkah laku Valerie hanya merasa bingung kenapa Valerie bersikap seperti itu kepadanya.
***
Pukul 19.00
Waktunya untuk pulang dari kantor. Valerie langsung bersiap siap untuk pulang, tiba-tiba Valerie di kagetkan dengan adanya William di depan mejanya. "Umm, ada apa dengan mu hari ini?," ucap William. "Saya? Saya nggak kenapa-napa pak, emm saya permisi pulang duluan pak" ucap Valerie dengan sopan.
" Ada apa denganmu hari ini? huh sok peduli sama gue, dasar!" gerutu Valerie. Sementara menunggu busway, ia mendengarkan musik yang ada di handphone nya. Jam sudah menujukkan pukul 8 malam, tetapi belum ada busway yang menghampiri halte yang ia tunggu. Akhirnya ia memutuskan untuk memesan taxi untuk pulang.
Sementara itu, terdapat seseorang yang selalu mengawasi gerak-geriknya.Tbc
------
Haluu i'm back! 👋 ada yang kangen sama cerita ini(?) :v gak nyangka yang baca udah sampe 2k 😁 aku kira bakal gak laku nih cerita, eh malah (mayan lah) laku :v. Vote and comment ya
- 이라
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Romance[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...