Tak mau menyianyiakan kesempatan, Valerie segera mengambil gambar menggunakan ponselnya dan sedikit tersenyum ketika melihat hasil tangkapan gambarnya
Hari sudah semakin gelap, Valerie memutuskan untuk beranjak dari pantai. Ketika Valerie beranjak dari duduk nya, ia melihat William yang sedang duduk duduk di pinggir pantai
"Pak Will," panggil Valerie sambil berlari menghampiri nya, William pun hanya bergumam ketika Valerie datang
"Ayo pulang," ajak Valerie, William terlihat bingung ketika mendengar gaya bicara Valerie yang informal kepadanya
"E-e maksud saya, mari pulang sudah malam" ucap Valerie membetulkan sambil cengengesan. William yang mendengar itu pun, langsung pergi meninggalkan Valerie yang masih cengengesan
'Ish! Dasar kutukupret! Gue malah ditinggal' kata Valerie kesal 'huh! sabar.. sabar..' lanjutnya sambil mengelus dada dan segera mengikuti William yang sudah jauh
***
Valerie POV
Ini orang kenapa sih daritadi diem mulu kek patung, ditanyain daritadi jawabnya cuma 'hm'
"Pak Will," ucapku yang akhirnya membuka pembicaraan dan dia lagi lagi hanya bergumam. Sabar Valerie sabar..
"Habis ini, bapak mau kemana?" tanyaku, "saya masih ada urusan, jadi kamu bisa pulang sendiri" akhirnya dia membalas pertanyaanku
Dan aku pun hanya mengangguk sebagai jawaban. Tiba-tiba ia beranjak dari duduknya yang kelihatannya sudah selesai makan "saya permisi dulu, makanannya nanti saya yang bayar" ucapnya dan segera meninggalkan ku sendirian
Setelah selesai makan, aku memutuskan untuk segera mencari taksi dan pulang ke hotel. Shit! Aku lupa gak bawa dompet, gimana nih? Masa aku harus jalan, mana jauh terus udah malem lagi
Menyebalkan! Aku harus pulang jalan kaki, kurasakan mataku yang mulai memanas menandakan sebentar lagi aku akan menangis. Aku terus merutuki diriku
Ku putuskan untuk beristirahat di sebuah halte karena kaki ku yang sudah sangat capek. Aku menangis untuk kesekian kalinya, tiba-tiba seseorang datang menghampiriku
Ketika ku lihat dirinya yang sedang berdiri di depanku, aku langsung memeluknya dan menangis sejadi-jadinya
Ia pun tak menolak ketika ku peluk, "K-kau kenapa?" tanyanya padaku "A-aku s-sangat takut" jawabku sambil sesegukan
Ya, dia William, dia yang telah menyelamatkan ku dari rasa takut. Ia menepuk punggungku pelan, mencoba menenangkan ku yang terus menangis
Ia membawa ku untuk pulang bersamanya, aku masih menangis dan masih memeluk nya ketika berada di mobil
Aku merasa sangat nyaman di pelukannya, sampai sampai aku sudah di alam mimpi
William POV
"Pak Will," ucapnya yang akhirnya membuka pembicaraan dan aku hanya bergumam
"Habis ini, bapak mau kemana?" tanyanya, "saya masih ada urusan, jadi kamu bisa pulang sendiri" balasku
Dan ia pun hanya mengangguk sebagai jawaban. Aku beranjak dari duduk ku "saya permisi dulu, makanannya nanti saya yang bayar" ucap ku dan segera meninggalkan nya sendirian
Aku sengaja meninggalkan nya, karena aku masih kepikiran dengan kejadian tadi pagi. Aku harus mengontrol diriku ketika berada di dekatnya
Ku putuskan untuk pergi mencari udara segar sekaligus menenangkan pikiran ku yang sedang kacau balau akibat dirinya
Setelah dirasa cukup, aku segera pulang ke hotel. Ketika sedang di perjalanan pulang, aku melihat seorang perempuan yang sedang duduk membungkuk di salah satu halte
Perempuan itu terlihat sangat familiar, ahh mungkin perasaan ku aja. Ku putuskan untuk segera melanjutkan perjalanan ku
Aku mencoba mengingat-ingat siapa perempuan tadi, rasa penasaran ku yang begitu besar membuat ku untuk menghampiri nya
Valerie? Pikirku ketika aku memperhatikannya lagi dari dalam mobil. Tapi, ngapain anak itu di sini? Dia kan seharusnya udah sampai di hotel
Ku buka pintu mobil dan mencoba mendekatinya, ia yang merasa aku ada di depannya langsung mendongak melihat ku. Aku terkejut dengan perlakuannya yang tiba-tiba memelukku
Ia langsung memeluk ku dan menangis didalam pelukan ku, dia kenapa? Apa yang terjadi padanya? Banyak sekali pertanyaan yang ingin ku tanyakan padanya
"K-kau kenapa?" tanya ku gugup "A-aku s-sangat takut" jawab nya sambil sesegukan. Aku yang bingung bagaimana cara menenangkannya langsung menepuk punggung nya pelan, berharap Valerie tidak akan menangis lagi
Ku bawa ia masuk ke dalam mobil dengan posisi ia masih memeluk ku, karena orang-orang yang terus melihat ke arah ku dan Valerie yang menangis di dalam pelukan ku
Bisa-bisa aku di katain laki-laki ga bener, Gara-gara udah bikin anak orang nangis kayak gini
Jujur, aku sedikit khawatir dengannya yang menangis seperti tadi. Masih ku tepuk tepuk pundaknya dan ku rasa ia sudah tak menangis lagi
Ku dengar dengkuran halus yang keluar dari dirinya, ternyata dia tertidur setelah menangis tadi
Setelah sampai di hotel, segera ku bawa dia dengan bridal style untuk masuk ke kamar. Berat juga ini anak, pikirku yang lagi menggendongnya
Ketika sampai di kamar, segera ku baringkan dia di kasur dengan sangat perlahan takut akan membangunkannya. Ku perhatikan wajahnya dengan seksama
Tiba-tiba jantung ku berdegup kencang, Kenapa jantung ku jadi berdegup kencang gini? Padahal aku tak mempunyai riwayat penyakit jantung. Aish! Aku akan mengeceknya nanti
Ku lihat ada anak rambut yang menutupi wajahnya, segera ku selipkan di telinga nya. Aku beranjak dari posisi ku yang saat ini dan mulai melepaskan sepatu yang masih dipakainya. Setelah itu, aku segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri
Tbc
------Mianhae 🙏
Part kali ini dikit, udah mentok gak ada inspirasi :vVote and comment jusseyo!😘
- 이라

KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO
Storie d'amore[DON'T COPY MY STORY] Bercerita tentang CEO dan Sekretarisnya :v intinya cerita ini mainstream, jadi buat kalian yang suka baca cerita mainstream, cerita ini recommended :v Vote and Comment jangan lupa! Enjoy this story 💕 Cover by @CruelScarlet ...