20

18.6K 660 10
                                    

"Pulang aja deh, gue mau packing packing" balas nya "oke," kata ku sambil melajukan mobil menuju hotel

                            ***

Valerie POV

Ini hari terakhir ku di Bali, 1 jam lagi aku bakal terbang ke Jakarta. Wahh, sepertinya aku bakal gak bisa move on dari tempat ini

"Val, Valerie!" teriak William yang membangunkan ku dari lamunan, "yaa" balas ku sambil berteriak balik

"Ayo cepetan, ntar kita telat lagi. Lagi ngapain sih lo?" tanyanya, "Ish! Gue lagi bernostalgia tau, ganggu aja" ucap ku kesal dan dia hanya berdecak lalu meninggalkan ku

"Will! Tunggu" ucap ku sambil berlari menyamai langkah nya. Selama di perjalanan aku hanya menatap pemandangan dari luar jendela. Aaa! Kenapa pekerjaan ini cepet selese sih? Jadi cepet pulang kan

"Ngelamunin apa sih?" tanya nya dan aku tak membalas karena masih sibuk dengan pikiran ku.

Sesampainya di bandara, aku dan William langsung check-in karena pesawat yang akan ku tumpangi sudah datang "Will," panggil ku "hmm?" gumam nya dan aku langsung menarik nya keluar dari antrean

"Ehh, apaan sih?" tanyanya bingung "kita selfie dulu, itung-itung buat kenang-kenangan" ucapku sambil tersenyum "smile.." lanjut ku

'Cekrek cekrek'

"Udah?" tanya nya yang terlihat tak senang ketika aku mengajaknya untuk berfoto. Kemudian, dia meninggalkan ku masuk ke pesawat

"Kenapa sih lo? Daritadi ninggalin gue mulu," ucap ku kesal setelah masuk ke pesawat "Habisnya lo gak jelas banget dari tadi pagi, ya udah gue tinggal aja lo" jawab nya

Aku pun hanya berdecak sebal, "Kan gue udah bilang, kalau gue itu lagi ber-nos-tal-gia. Habisnya di sini cuma tiga hari doang, mana cukup" cerocos ku sambil menekan kan pada kata nostalgia

"Halah, dasar alay" ucapnya mengejek ku. Aku yang sebal dengan respon nya segera membalikkan badan ku menghadap ke arah jendela dan memasang earphone. Ku dengar ia hanya terkekeh pelan, dasar cowok aneh!

                            ***

Oh God! badan ku, remuk semua. Setelah beberapa jam terbang dari Bali, kini aku telah sampai di Jakarta, aku segera mengambil tas bawaan ku dan segera pulang untuk beristirahat

"Udah semua?" tanya William yang menghampiri ku, aku pun mengangguk "Ayo, gue anter pulang," ajaknya

"Emm, gak usah deh makasih. Gue udah telpon Rafael buat jemput gue," tolak ku halus. Sebenarnya aku tidak enak padanya, tapi mau gimana lagi aku udah terlanjur minta Rafael untuk menjemput ku

"Ya udah, gue duluan ya" pamit nya, ku lihat punggung nya yang semakin lama semakin menjauh dari pandangan ku dan menghilang ketika di tikungan.

'Ish! Rafael mana sih?' gerutu ku karena dari tadi aku mencarinya tapi gak ketemu

Ku lihat kertas putih yang bertuliskan namaku, pasti Rafael. Aku segera menghampiri nya, dan benar itu adalah Rafael

"Hai princess" sapanya sambil merangkul ku, wut? Princess? Sejak kapan dia memanggil ku princess, biasanya juga dia memanggil ku curut, kampret, dan teman temannya itu

"Princess? Tumben lo manggil gue pake princess princess segala, kesambet apa lo selama gue gak ada?" tanya ku dan dia hanya memutar matanya malas

"Di panggil princess salah, di panggil curut salah, terus lo mau nya di panggil apa?" tanya nya balik, aku pun hanya terkekeh ketika mendengar ocehannya "Iya iya terserah lo deh, ayok pulang! Badan gue remuk semua nih, ntar lo pijetin gue ya" ucap ku sedikit manja dan segera berjalan keluar

MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang